Drop

50 3 0
                                    

Andi mengelilingi seluruh toilet kampusnya untuk mencari Ixora sudah dari dua jam yang lalu tetapi hasilnya nihil, ia sama sekali tak menemukan gadis itu, jejak gadis itu saja tak ia temukan apalagi orangnya. Bosan mencari ia mendapatkan ide untuk menemui Randy ia akan melaporkan keadaan Ixora yang sebenarnya.

Setelah menemukan Randy yang sedang termenung entah memikirkan apa, Andi langsung saja bergegas menghampiri teman satu angkatannya itu.

"Ran, lo liat Xora nggak?" Tanya Andi setelah ia duduk di samping Randy

"Ngapain lo nyariin dia, mau lo marahin lagi, mau lo kasih hukuman lagi hah?" Ucap Randy sedikit emosi

Andi yang mendengar tuduhan itu sedikit terlonjak dan tertohok hatinya, tak biasanya Randy bersikap seperti ini "nggak Ran, gue cuma tanya aja, gue juga khawatir sama dia, soalnya tadi gue liat dia ngeringis kesakitan di aula"

"Ternyata lo perduli juga ya ama ponakan gue. Tapi, keperdulian lo itu udah telat Di, TELAT" ucap Randy sewot dan diakhiri dengan bentakan di kata terakhirnya.

"Maafin gue Ran, tapi gue bener-bener nyesel. Gue mau nebus kesalahan gue Ran"

"Nggak usah sok nyesel Di, penyesalan yang lo rasain itu PER-CU-MA, puas kan sekarang lo. Ponakan gue lagi di rawat di rumah sakit bunda Di"

"APA?" Andi terkejut luar biasa

Flashback on...

Randy berjalan tergesah menuju toilet, ia sudah tak tahan dengan panggilan alam yang ia rasakan, ia buru-buru masuk ke bilik toilet pria untuk menuntaskan panggilan tersebut. Setelah selesai ia langsung keluar dan berjalan melewati toilet wanita. Baru satu langkah ia melewati toilet ia melihat Ixora terbirit-birit menuju toilet tak berfikir panjang ia mengikuti Ixora masuk ke toilet.

"Xora kenapa?" Randy bertanya setelah melihat Ixora yang memuntahkan seluruh isi perutnya

Ixora terkejut melihat Randy berada di dekatnya. Sebenarnya ia ingin menjawab pertanyaan Randy tetapi tubuhnya sudah tak kuat dan oleng ditempat

"Hey, lo kenapa? Jangan bikin panik deh, Ixora bangun" Randy menepuk-nepuk pipi Ixora yang sudah tak sadarkan diri itu.
Tak ada respon, Randy langsung membopong Ixora menuju mobilnya yang berada di tempat parkir dan keberuntungannya toilet yang digunakan Xora dekat dengan lahan parkir jadi tak mengganggu aktifitas maba yang lain.
Setelah memasukkan Ixora ke mobilnya Randy langsung bergegas pergi menuju rumah sakit terdekat.

"Sus, tolong keponakan saya" ucap Randy tergesah

"Baik, silahkan tunggu di luar ya mas" ucap suster tersebut dan menutup skerem

Tak lama kemudian dokter membuka skerem yang tertutup tadi dan memunculkan wajahnya yang tampak lega "keluarga pasien"

"Iya saya dok" ucap Randy sambil berdiri

"Pasien tidak papa hanya dehidrasi ringan, tetapi pasien harus di rawat karena kita harus memeriksanya lebih lanjut, kami menduga ia mengidap penyakit Typus" ucap dokter

Randy menghembuskan nafas kasar dan mengusap wajahnya dengan brutal "ok dok, trimakasih"

"Iya sama-sama, sebentar lagi pasien akan kami pindahkan ke ruangan rawat inap, saya permisi" dokter tersebut berlalu dan tak lupa memberikan senyuman. Randy hanya menganggukkan kepala dan membalas senyuman dokter itu singkat.

"

Randy sudah menghubungi orang tua Ixora yang tak lain tak bukan adalah kakaknya sendiri untuk memberitahukan bahwa Ixora di rawat di rumah sakit.
Randy menunggu kedatangan kakaknya selama satu jam dan Randy disuruh pulang kekampus oleh kakaknya untuk meminta izin kepada dosen bahwa Ixora tak dapat mengikuti pps dalam beberapa hari. Randy mengangguki perintak kakaknya itu dan bergegas menuju kampusnya kembali

Flashbak off...

"Sekarang lo udah puas kan Di?" Ucap Randy kepada Andi

"Gue mau jenguk dia, di ruang apa dia dirawat?"

"Nggak usah repot-repot Di, dia nggak butuh lo jenguk"

"Jangan ngalangi Andi untuk nebus kesalahannya Ran, semua manusia kan pernah buat salah" ucap Candra yang tiba-tiba nimbrung kayak burung. Ahahah

"Hufttt, ok nanti gue bakal ke sana, lo bareng ama gue aja" ucap Randy mengalah

Andi tersenyum "thanks Ran"

"

Diruang perawatan Ixora, Andi dan Randy duduk disofa yang ditemani oleh kakaknya Randi Ros namanya.

"gimana tante keadaan Xora" tanya Andi

"Nggak papa, kata dokter tadi Xora kena gejala typus, lusa juga udah boleh pulang, kamu kakak tingkatnya Ixora ya?" Tanya Ros

"Iya tante, satu angkatan sama Randy"

Tokkk tokkk tokkk

Pintu terbuka dan menampakkan wajah Reza disana bersama teman Ixora yang lain Utti, Vita, Suceng, Lanni, Yana, Ari, dan Indah

"Sini, Ixoranya lagi istirahat, duduk dulu" ucap Ros

Tak segan-segan mereka berdelapan langsung masuk dan duduk disofa

"Tante, ini buah dari kami" ucap Indah

"Trimakasih ya, emmm tante tinggal dulu ya, tante mau ngubungi ayahnya Xora dulu" ucap Ros mengambil buah yang diberikan teman Xora meletakkan buah di nakas dan berlalu keluar ruangan

"Iya tante" ucap mereka bebarengan sebelum Ros pergi keluar

"Kalian kok bisa tau Ixora dirawat" tanya Randy

"Tau dong kak, apa sih yang nggak kami tau" ucap Ari sambil senyum-senyum nggak jelas

"nggak usah ganjen deh Ri" bisik Utti

"Iye-iye"

"Permisi, kalo mau jenguk Ixora harus gantian jangan terlalu ramai ya" ucap dokter yang baru masuk kekamar rawat Ixora untuk mengecek keadaan Ixora

"Kalo gitu kami permisi pulang ya kak Randy, kami titip salam aja ama Xora dan tante Rosnya" ucap Vita yang langsung diangguki oleh Randy

Teman-teman Ixora pulang kecuali Andi dan Reza yang memang sengaja ingin menunggu Ixora bangun dan berniat meminta maaf.

Bersambung....

Teman-teman Ixora dapat menjenguk Ixora saat ini karena jadwal pps hari ini telah usai dan akan dilanjutkan esok hari makanya mereka dapat menjenguk Ixora dengan bebas

Maaf baru up dan maaf ceritanya kurang greget walaupun gitu tetep klik bintang dan komment ea 😆


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The CR (Cucok Rumpi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang