PPS Hari Ketiga

18 3 0
                                    

Seperti biasa semua maba sekarang mendengarkan materi, bedanya sekarang yang menjelaskan kakak tingkat mereka tentang organisasi bukan dosen. Memang begitu jadwal yang telah direncanakan kakak tingkat setelah materi dosen terbitlah materi kakak tingkat.

Tak ada yang spesial dihari ketiga ini bagi Indah, sedari tadi dia hanya memandang ke satu arah yaitu kak Randy yang amat ia kagumi.

"Wihiii, ada yang mantengin idolanya nih" tiba-tiba Suce bersuara menyindir Indah.

Indah terperanjat kaget mendengar ucapan Suce yang didengar oleh beberapa maba lainnya, tak luput dari perhatian Xora, Xora jelas tau apa yang mereka lakukan toh jarak mereka sangat dekat seperti amplop dan perangko tetapi Xora tak ingin ambil pusing kesalahannya sudah amat banyak, ia tak ingin menambah kesalahannya yang sebentar lagi memasuki masa tenggang, sebenarnya ini sudah tenggang tapi setidaknya masih lebih santai menghadapi kesalahannya. Xora hanya diam melihat tingkah teman sebelahnya Indah dan Suce yang menurutnya sedikit ribut, Xora tak menghiraukan ia tetap fokus pada penjelasan kakak yang berada didepan sedang menjelaskan organisasi yang ada di kampusnya

"Ce, jangan keras-keras kalo ngomong ntar di marah ama kakak HMJ"

"Apaan sih ndah, lo bilang jangan keras-keras ini malah menggelegar tau nggak suara yang lo keluarin barusan" Suce masih menimpali omongan Indah

Xora hanya melirik mereka sekilas dan kembali memfokuskan diri ke materi

"Udah ah diem, entar kita kena tegur" Indah tak ingin kakak-kakak yang sangar bak singa itu menghukumnya

"

"Tumben noh bocah diem Ran, nggak kek biasanya" Andi bicara dengan Randy yang memang duduk bersebelahan dalam mengawasi adik-adik tingkatnya

"Udah insaf kali dia, lo nggak negur temen-temen yang di sebelah dia. Gue liat dari tadi ribut mulu"

"Nggak males gue negur mereka, lo aja sono yang negur"

"Aisss, gue kan gak biasa negur bro, gue mah santai selama keributan mereka belom terdengar sampek ruang dosen"

"Parah lo, gue lagi males juga sih negur mereka. Biarin aja dulu deh, entar kalo udah kelewat baru gue tegur"

"Sippp, nahhh mereka diem Di. Kayaknya mereka ada ikatan batin deh ama lo, mereka langsung diem setelah lo ngomong kek gitu"

"Apaan lo, ikatan batin dari hongkong"

Randy hanya tertawa melihat kelakuan temannya

"

Ixora tetap diam tak menghiraukan teman-temannya yang berceloteh panjang dan melakukan keributan diruang PPS, saat ini jam kosong dan diberikan kesempatan untuk maba meregangkan tulang-tulang mereka yang diyakini sangat pegal.
Ixora hanya memainkan jarinya tak perduli dengan sekitar yang hanya ia perdulikan saat ini adalah perintah kakak tingkat dan kertas kesalahannya yang sebentar lagi akan penuh, bayangkan 3 kesalahan kecil lagi habislah riwayatnya.

"Ra, lo nggak capek dari tadi diem mulu" tanya Utti yang sedari tadi memperhatikan Xora

"Nggak Ti, gue lagi berusaha jadi maba yang nggak banyak tingkah. Gue takut bentar lagi kesalahan gue full, udah jangan perduliin gue ngobrol sama yang lain aja gih"

Utti hanya mengangguki perkataan Xora.

Xora menyuruh Utti seperti itu karena ada alasannya Xora itu mudah terpancing menjadi ceria, kalian masih ingetkan saat Xora ketawa dan berujung dapet hadiah dari Andi songong. Meskipun hadiahnya cuma nulis kesalahan besar di kertas tapi tetep aja malu luar biasa. Jadi, untuk saat ini Xora sedang berpuasa menahan nafsu keceriaanya.

"

"Woy Xora" seorang cowok menyenggol bahu Ixora

Ixora hanya mengernyit dan berfikir ini siapa kok dia tau nama gue "maaf, siapa ya?"

"Lo nggak kenal gue"

"Nggak, lebih baik lo pergi deh dari hadapan gue, gue males ngomong"

"Wah bener-bener lo ya, bukannya minta maaf sama gue malah ngusir gue"

"Gue...minta maaf sama lo" Ixora berkata sambil menunjuk dirinya sendiri

"Iya, lo nggak inget. Bener-bener ngeselin ya lo ini" cowok itu mulai emosi

"sudahlah, pergi sono. Nggak ada kerjaan lain apa lo selain gangguin gue. Gue bener-bener nggak inget lo"

"Lo yang buat name tag gue jatoh waktu itu"

"Ohhh yy gue inget, maaf ya gue nggak sengaja"

"Yang tulus woy kalo minta maaf"

"Siapa nama lo?"

"Reza"

"Ok Reza gue minta maaf ya, gue nggak sengaja ngelakuin itu, dah lebih baik lo pergi deh dari sini"

"Lo bener-bener ngeselin serius, nggak bisa minta maaf dengan serius dan tulus apa" Reza sedikit membentak Ixora yang membuat seluruh maba melihat kearah mereka

"Jujur dari tadi gue nahan emosi banget ngeliat tingkah laku lo" Ixora berdiri dari duduknya dan "kalo lo belum puas dengan ucapan maaf gue sekali lagi gue minta maaf Reza udah jatohin name tag lo, udah ya lebih baik lo duduk di bangku lo deh jangan buat kegaduhan, gue nggak mau gara-gara ini nambah lagi kesalahan gue"

"Bagus, gue balik Bye" Reza balik ke tempat asalnya

Sebenarnya Ixora sudah emosi luar biasa, hampir saja ia berteriak dan mendorong tubuh Reza-Reza itu kalo nggak kepikiran dengan kesalahannya.

"Hey lo, ngapain berdiri kan udah gue bilang duduk" kakak HMJ datang sedari tadi dan melihat satu adik tingkatnya yang nggak duduk-duduk padahal ia sudah berteriak keras

Ixora kaget mendengar bentakan kakak HMJ yang ia tau sih namanya Sinta. "Bodoh banget gue, ngapain juga dari tadi melamun" batin Xora.

"Eh maaf kak" Ixora langsung duduk seketika

"Makanya jangan melamun, untung enggak gue aduin ke kakak yang lain lo, gue masih baik sama lo"

Kakak itu emang datang sendirian hanya melihat-lihat apakah ada kegaduhan atau tidak dengan adik-adik tersayangnya ini.

"Hufth...." Ixora menarik nafas kasar. Sedari tadi ia menahan kegaduhan ehhh masih saja ia yang kena semprot.

Bersambung....

Haiiii, nggak lupa kan sama ceritanya hehhee. Maaf baru Up...

Vomment ea 😆

The CR (Cucok Rumpi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang