Full Of Surprises

77 8 1
                                    

"Kok lo bisa ada disini?! Lo Fadli kan? Yang kemarin nganterin gue kan?!," ujar Valerie yang memastikan bahwa cowok itu yang bertemu dengannya semalam.

"Hahahha lo ngafalin muka gue ya? Padahalkan semalem gelap, udah malem. Gak nyangka gue ternyata lo merhatiin gue diem - diem, semalem pura - pura jutek doang ya sama gue? Ciee," Fadli mengangkat - angkat kedua alisnya.

"Ih najis lo kepedean!,"

"Parah banget gue di najisin,"

"Val! Itu siapa? Lo kenal?," tanya Vega.

"Nanti gue ceritain. Gue punya urusan sama dia. Lo duluan aja nyamper Vienna sama Velika," jawab Valerie.

Valerie menunjuk Fadli, "Lo! Ikut gue!," Valerie menarik tangan Fadli dengan muka jengkel.

Fadli terdiam, tersenyum bermaksud meledek Valerie, "Kalo mau ngomong, ngomong aja kali disini Val. Tapi btw, lo kemaren ngapain malem - malem pake piyama doang masuk ke cafe? Cuman pingin ngeliat gue doang yaa? Ciee,"

Valerie semangkin jengkel. Emosinya meluap, "Fadli! Ikut gue! Gue gak bercanda!,"

Valerie dan Fadli tiba di depan Ruang Serba Guna. Ruangan itu bukan bisa dipakai untuk apa saja, seperti namanya. Malahan seperti gudang.

"Lo tuh kenapa sih?," tanya Valerie.

"Lucu aja, ternyata kita seumuran. Malah, satu sekolah," jawab Fadli.

"Hah?," Valerie mengernyit.

"Lucu kan kita? Siapa tau jodoh," Fadli masih meledek Valerie. Ia tidak tahu betapa marahnya Valerie.

"Dli, lo tuh baru kenal sama gue. Lo gak tau apa - apa tentang hidup gue. Lo tau kemaren gue ada masalah. Tapi gue kemaren belum cerita kenapa gue butuh hiburan. Dan lo dengan seenak jidat lo, lo ngomong depan temen - temen baru gue kayak gitu!," Valerie tidak bisa menahan emosinya, ia menangis.

"Val.. Maaf.. Gue gak tau masalah lo. Maaf gue sok tau, tapi niat gue cuma pingin nge hibur lo doang. Gue...," Fadli mengangkat tangan kanannya dan ingin menaruh tangannya di atas pundak Valerie. Tidak, tidak. Terlalu cepat.

"Kalo lo cuma pingin malu - malu in gue, mending lo gak usah nemuin gue lagi. Gue mau cabut," Valerie pergi meninggalkan Fadli

Valerie pun berjalan dan menemui teman-temannya dengan muka penuh dendam.

"Muka lo kenapa? Kok abis ketemu sama cowok yang tadi muka lo jadi cemberut gitu?," tanya Velika dengan penasaran.

"Gak, gue gapapa," jawab Valerie.

"Emang cowok tadi siapa Val?," tanya Vienna dengan nada meledek sambil menaikkan satu alisnya.

"Cie Valerie baru masuk udah dideketin cowo, ganteng pula, iri gue Val sama lo," Vega tiba - tiba menggoyang - goyangkan lengan Valerie dengan manja.

"Gak gue gak kenal," jawab Valerie dengan singkat dan jutek.

"Hmm yaudah deh yuk ke kelas aja, pasti udah ada kak Rangga di kelas," ajak Vienna.

Dari Musik Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang