Love Is Unexpected

94 11 0
                                    

        "Loh lo kelas X IPS 3 juga?," tanya Velika kepada Vienna.

        "Iya," jawab Vienna dengan senyuman licik.

      "Gue boleh duduk samping lo gak Vi?," Velika bertanya kepada Vienna yang sudah mendapatkan tempat duduk. Dan kebetulan Vienna belum memiliki teman sebangku.

      "Hah? Lo mau duduk samping gue? Hm yaudah deh sini. Gue juga belum punya temen disini," jawab Vienna.

      Tiba - tiba ada suara pintu terbuka. Anak - anak dikelas mengira bahwa itu adalah kakak kelas OSIS. Tetapi ternyata..

      "Assalamualaikum! Bener kan ya ini kelas X IPS 3? Hehehe," ucap Vega dengan centil.

       "Waalaikumsalam cantik. Sini neng duduk sama akang," jawab Arka.

       "Idialah lenjeh banget lo," celetuk Vienna.

       "Eh Vienna, jangan gitu. Itukan Vega yang tadi dihukum bareng kita juga," kata Velika sambil menepuk bahunya Vienna.

        Vega pun sibuk mencari teman. Teman sebangku. Ia mengelilingi kelas dan berkenalan dengan teman - teman kelasnya sekalian mencari bangku yang kosong. Tepat dibelakang tempat duduk Vienna, ada satu bangku yang kosong.

        "Eh Velika, eh bukan, Vienna, eh salah, Valerie! Gue boleh duduk samping lo gak? Hehehe," tanya Vega dengan logat yang sekiranya sudah sangat akrab.

        Sedangkan Valerie sedang mendengarkan lagu dengan headset kesayangannya dan sangat menikmati musik yang sedang ia dengarkan, sampai - sampai ia mengangguk - angguk seakan - akan memberi tanda 'boleh kok lo duduk di samping gue' kepada Vega. Saat itu juga Vega menduduki bangku disebelah Valerie.

Valerie pun tersadar bahwa tiba - tiba ada orang yang menduduki bangku sebelah dia yang tadinya kosong.

     "Heh ngapain lo duduk disamping gue?," tanya Valerie.

     "Loh tadikan gue udah izin sama lo, terus lo ngangguk - ngangguk. Yaudah gue duduk aja disini," jawab Vega.

    "Eh lo Vegakan? Ga, jangan kepedean. Gue tadi lagi dengerin lagu. Lo pasti ngiranya gue ngangguk - ngangguk gitu maksudnya ngebolehin lo duduk disamping gue gitu?," ujar Valerie dengan tatapan yang sinis.

     "Yah maaf Val, gue kan gak tau. Lagipula dikelas ini yang bangkunya kosong cuma disebelah lo. Boleh yaa?," pinta Vega dengan sok imut.

     "Ye aneh lo," celetuk Vienna. Ya, memang dia tukang celetuk.

     "Ehh! Uhm.. Vienna ya? Lo dikelas ini juga?," tanya Vega.

     "Kenapa? Gak suka gue disini?," Vienna memang tidak pernah bisa mengontrol emosinya.

    "Sst udah santai aja sih Vi," Velika memotong pembicaraan mereka sambil menengok kebelakang tempat Valerie dan Vega duduk.

    "Eh ada Velika juga! Hai!," sapa Vega kepada Velika.

    "Hai Ga," sapa Velika balik.

                               🎵🎵🎵

    "Halo kalian! Apa kabar semuanya?," sapa kakak pembina OSIS kelas X IPS 3. Cowok ini biasa dipanggil Rangga. Dia menjabat sebagai Ketua Seksi Olahraga di OSIS. Keahliannya dalam segala bidang olahraga memang tidak usah diragukan lagi. Apalagi dalam permainan sepak bola. Rangga bisa dibilang OSIS laki - laki paling ganteng di angkatannya. Sayangnya, jomblo.

Dari Musik Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang