peleraian

1.3K 85 0
                                    

Esok harinya

"ma aku mau ngomong nih"ucap raya gelisah di ruang makan dengan rut muka cemberutnya itu sambil meneguk air

"mau ngomong apa sih? Sampe izin dulu yang mao ngomong"mama menghampiri raya dengan duduk disebelahnya

"aku kemaren dilamar sama mondy"raya menjeda bicaranya memakan roti yang sudah disiapkan mamanya "dan aku bingung mau jawab apa ma"raya menatap mamanya yang tercangang

"kamu di lamar mondy?? Emang kamu udah serius sama mondy? Kalian harus mendalami satu sama lain dulu"mama mengucapkannya seperti tidak percaya

"maksud mama mendalami itu--"raya menyimpulkan omongan mamanya dan mamanya membenarkan omongannya "maksudnya mama itu kalian harus tau sifat masing2 dan bisa mengerti satu sama lain"

"kalau itu raya udah tahu ma, tapi abah bakal restuin gak  ya?"tanya raya berfikir dan membayangkan kalau abah tidak akan setuju karna mondy bukan orang bandung walaupun itu hanya hal sepele tapi bagi abah itu sangat penting

"itu mah bisa jadi urusan mama nanti, tapi kamu udah siap?"tanya mama heran, tentu saja karna raya belum bisa mengurusi dirinya sendiri apalagi mengurusi rumah tangga nanti

"ada yang janggal di hati aku ma,,,, rasanya aku ragu karna aku memang belup siap akan pernikahan tapi tunangan bukanlah hal buruk kan ma, yang terpenting abah setuju, tapi kelihatannya abah menyukai gino"raya memegang hatinya yang merasa aneh

"kan mama udah bilang sama kamu itu biar jadi urusan mama yang penting kamu benar2 matang dengan keputilusan kamu"mama menggenggam kedua tangan raya mencoba menenagkannya

"tapi ada masalah lagi ma"raya tampak banyak sekali yang ia pikirkan dan melanjutkan ucapannya "sindy marah padaku, dia menyangka kalau aku itu serakah"

"maksudnya serakah itu?? Tentang apa?? Yaa ampun rayy pasti kamu ngambil makanan sindy, makanya mama kan udah bilang kamu bawa bekel aja biar kamu kenyang, makanan disana mana bisa buat perut kamu kenyang"ucap mama mengambil kesimpulan sendiri dengan panjang lebar berbicara

"maa,,,,, bukan soal makanan tapi tentang cowok"sahut raya menjeda ucapan mama "sindy nyangka aku itu serakah padanya"

"cowok?? Siapa??"mama terkejut raya memang berteman dengan banyak laki2 tapi itu hanya berteman

"mondy,haikal, dan adam. Sindy bilang aku egois dan serakah mengambil ketiganya, aku mau nanya sama mama gimana cranya aku bisa jelasin kesalahpahaman ini ma?? Sumpah harusnya aku pertama ke kampus itu happy, ehhm malah kemalangan nasib selalu berdatangan"oceh raya sekadarnya

"ahh,,,, itu mah udah biasa dalam berteman pasti ada ribut2 kecil yaa gak masalah lahh kamu pasti bisa nyelesaiin masalah kamu sendiri tanpa bantuan mama"jelas mama

Trinnn....

"tuh kayaknya mondy udah dateng jemput kamu, yaudah berangkat gih, bilang ke mondy jangan ngebut2"

"yaudah aku berangkat ya ma,,,, byee assalamu'alaikum"

"walaikum salam"

"ehemm kamu lupa yaa"kata mama menunjuk pipinya

"oh iya,,,, emmuaach"kecupan anak kepada mama tarsayangnya

"kamu tumben datengnya lama, apa jalanannya macet??"tanya raya

"iya nih rayy,,,, tadi ban aku bocor di jalan, maaf yaa buat kamu nunggu lama"

"iya gpp, asal kamunya selamat aku udah senang"kata raya memberukan senyuman lebar karna bebannya berkurang setelah bercerita pada mamanya

"soal kemaren bakal aku jawab lusa, karna aku harus bilang ke abah dulu, gpp kan?!"raya sebenarnya tidak enak hati pada mondy, raya takut setelah ia terima lamaran mondy abahnya tidak menyetujuinya jadi raya lebih baik menunggu abahnya datang dari bandung

"iya gpp rayy aku ngerti kok"

"emangnya kamu udah bilang sama orang tua kamu??"

"kalau mami sih udah tapi ke papi aku belom bilang karna papi subuk sama kerjaannya"

"yaudah kita berangkat nanti malah telat lagi "raya menaiki motor mondy menyuruhnya berjalan

°°°°°°°°°

Sesampainya di kampus MOndy memarkirkan motornya

"tadi malam haikal nembak sindy"kata mondy sambil menaruh helmnya

"hah?? Serius?? Terus sindy jawab apa??"tanya raya penasaran dan ketika mondy ingin melanjutkan ucapannya melly dan reva datang

"haikal sama sindy udah jadian"sambung melly senang

"syukurlah" sahut raya lega

"iya, gue tau dari kemaren lo pasti mikirin sindy marah sama lo kan?? Jadi hari ini kita happy"sahut reva tersenyum

"kita harus minta PJ sama mereka, sampe dompetnya kempes"kata melly sangatt senang karna akan mendapat makanan gratis utuk hari ini

"yoi"sambung iyan

"ihh bebeb kamu lama bangett sih"omel melly

"maaf beb tadi dapet telfon"sahut iyan

"mama kamu nelfon??"tanya melly

"iya"

Smuanya masuk ke kelas raya melirik sindy walau sindy tidak merasa raya memperhatikannya. Inginnya raya memanggil sindy namun karna ada dosen di depan itu tidak sopan sekali

°°°°°°

Pelajaran selesai dan pulangnya sindy menegor raya dan meminta maaf atas tindakan kekanak-kanakannya kemarin

"kalian mau makan apa??"tanya sindy

"smua menu rasanya gue pengen comot sin,,, tapi gue udeh gemuk bangett"sahutt melly

"tenang gue traktir"tambah sindy

"ahh lo peka juga sin,,,, tanpa melly ngomong lo udah tau"sambung reva

"yaudah berangkatt yukk"ajak iyan semangat

"ahh elo yan,,, giliran gratisan aja lo semangat"ucap mondy tertawa

"yaa sebenernye gue punya duitt, tapi kapan lagi coba dapett traktiran"sahut iyan

"yaudah ayo lets go"kata haikal mendorong mondy dan iyan

"woyy kalian mau kemana?!!"teriak adam

"mau gabung??"tanya sindy

"mao dong!!"sahut adam menghampiri

Smua berkumpul di restaurant biasa mereka dulu waktu SMA berkumpul

"ohh ini PJ haikal sama sindy toh"ucap adam membuka keheningan

"yaah ni orang baru masuk ke otak, dari tadi lo gak nyambung dong kita ngomong apaan"ucap raya

"heh,,, namanya juga kan gue baru kenal lo pada, mana gue tau kalo sindy sama haikal lagi pedekate trus skarang jadian??!"cerocos adam dan melanjutkan ucapannya "gue juga gak kepikiran kepo dari awal"

"udahn gomongnya?? Tuh mulut telen dulu tuh makanan"kata raya sinis

Semua tertawa karna melihat raya dan adam seperti tom and jerry slalu bertengkar dan nanti berbaikan lagi.
Usai makan mereka pulang ke rumahnya masing-masing

My love is only for you #END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang