oh tidak!

3.6K 148 8
                                    

Setelah menikah raya dan mondy tinggal di rumah yang di berikan oleh papinya mondy untuk mereka. Rumahnya cukup besar namun lebih besar rumah orang tua mondy

Raya tertidur pulas dalam dekapan mondy, mondy memasukkan kepala raya dalam dadanya. Mondy sudah bangun sejak tadi tapi mondy masih ingin memeluk istrinya yang tertidur pulas

Ponsel raya berdering dengan cepat raya meraih ponselnya "ahh mengganggu saja"kata mondy yang kesal. Setelah selesai telfonan raya melihat ke arah mondy yang terlihat kesal "kamu kenapa gak bangunin aku sih?"tanya raya juga kesal "emangnya kamu gak capek? Kemarin kan kita nikah"sahut mondy emding kamu sini tidur lagi"kata mondy menepuk kasur yang ditiduri raya tadi, raya menghiraukan mondy dan langsung masuk ke kamar mandi

"ternyata gini rasanya punya istri? Tidur ada yang nemenin,,,, eh tunggu? Raya!! Kamu mandi?!"kata mondy mengetuk pintu kamar mandi "kenapa? Kamu kebelet pipis? Kamu ke kamar mandi bawah aja"sahut raya dengan keras agar mondy mendengarnya "kita mandi bareng ray!"kata mondy lantang dengan memukul pintu kamar mandi tapi raya tidak membukanya setelah 10 menit raya membukanya dan raya sudah selesai mandi "kamu kok udah selesai yang mandi?"kata mondy putus asa dan masuk ke kamar mandi

Raya sudah rapi dan langsung ingin pergi ke kampus tapi raya tidak menemukan motornya "motor gue mana? "tanyanya sendiri ketika raya berada di teras pintu "kamu gak boleh naek motor dulu ya sayang"sahut mondy yang melewati raya dan menaiki motornya "kamu aku anterin aja yah"kata mondy memberikan helm karna tidak tau harus berbuat apa so jadi raya langsung menerimanya sebenarnya raya ingin protes tapi yasudahlah ia sudah hampir terlambat

'mondy beneran suami gue?' raya terus berfikir karna raya tidak tau harus melakukan apa sebagai istri, seperti tadi pagi harusnya raya menyiapkan sarapan pagi agar suaminya tidak keroncongan
Sesampainya di kampus raya langsung berkumpul dengan teman2nya sedangkan mondy pergi kerja. Untung saja pelajaran belum selesai dan raya mengikuti kelas walau terlambat

"ray mondy kenapa gak ngampus?"tanya haikal "dia kerja di perusahaan papinya"sahut raya malas dan langsung membuka bukunya, melly dan sindy mengusir pacarnya masing2 "kalian tinggalin kita dulu, ini urusan cewek"usir melly

Sindy, melly, dan reva menatap raya yang sepertinya mengabaikannya "ehh ray gimana?"tanya melly pelan "gimana apanya"sahut raya sambil membaca bukunya "tadi malem lo sama mondy udah ngapain aja?"tanya melly lagi "nggak ngapa-ngapain"sahut raya "alah jangan boong deh ray,,, gak mungkin suami istri ada dalam satu atap itu gak ngapa-ngapain"solot melly "eh mell lo nanya hal pribadi sih??!"sambung reva, raya yang sedang malas bicarapun langsung berdiri hendak pergi "guys sorry nih gue lagi bad mood gue balik duluan yah,,, dahh"kata raya melambaikan tangan

Raya pulang merasa damai melihat rumah yang di berikan papa mertuanya raya melihat lihat keseluruh sudut rumah dan berakhir lelah dan memilih untuk merendamkan diri di bak mandi yang sudah terisi sabun dengan menyalakan musik yang sangat kencang hingga raya pun tertidur di bak mandi tanpa busana apapun

Mondy pulang ke rumah sore hari dan memanggil istrinya namun tak muncul batang hidungnya, mondy menuju kamarnya ia mendengar lagu namun 'siapa yang mendengarkan lagu?' saat mondy hendak ke kamar mandi dan membukanya mondy terkejut melihat raya istrinya sedang tidur di bak mandi.

Mondy mengangkat raya dan meletakkannya di kasur dilihatnya istrinya tanpa memakai busana apapun "bagaimana kalau ada yang masuk?!"gerutu mondy dan menutupi tubuh raya dengan selimut

Malam pukul 7 raya terbangun dan melihat mondy yang tepat bertatapan dengannya mondy tersenyum "kau tidur pulas sekali, aku saja tidak bisa tidur karnamu"kata mondy menatap raya lekat dan mengeloninya "lain kali kunci pintunya untung saja aku yang masuk bagaimana kalau orang lain?"lanjutnya

Raya meerasa aneh disentuh oleh mondy dan raya reflek mendorong mondy dan mengintip di balik selimutnya, raya terkejut melihat dirinya yang tanpa memakai apapun "dimana pakaianku?"tanya raya "aku tidak tau, oh mungkin ada di kamar mandy"sahut mondy dengan senyum jengkelnya dan wajah raya memerah karna malu

Setelah raya memakai pakaiannya raya langsung ke bawah ke ruang tamu menonton tv, raya malu berhadapan dengan mondy karna kelakuannya tadi. Mondy menghampiri raya dengan membawa berkas pekerjaannya raya hanya diam berpura-pura tidak tahu ada orang disampingnya "ray aku laper, kamu gak mau buatin aku makanan?"kata mondy dengan wajah memelas
Dan raya membuatkannya hanya nasi goreng dengan telor mata sapi

Raya dan mondy makan bersama "eem enak ray"kata mondy mengacungkan jempol "yaudah habisin ya"sahut raya senang "ray aku pengen punya anak, gak banyak kok cuma 5"ucap mondy dengan mulut yang terisi penuh, raya tersedak dan segera meminum air "kita baru aja nikah mon,,,,kemarin kamu minta nikah aku turutin sekarang kamu minta anak?"protes raya "emangnya kamu terpaksa nikah sama aku? Lagian yah ray kita itu udah muhrim tapi kenapa kamu masih malu sama aku"kata mondy menahan kesal "intinya aku gak mau punya anak titik!!"kata raya tanpa ragu "yaudah"sahut mondy pergi ke ruang kerjanya

Raya di kamar sendirian tidak bisa tidur memikirkan mondy sudah pukul 1 mondy tidak keluar dari ruang kerjanya "apa aku turutin aja ya?"tanyanya sambil berfikir dan raya mandi setelah itu ia tidak memakai apa-apa hanya memakai baju yang terbuat dari handuk(apa sih namanya?) untuk menutupi tubuhnya

Raya ragu membuka pintu ruang kerja mondy, raya membuka pintunya dengan sangat pelan "ray,,,, "kata mondy terkejut melihat raya mengendap-endap masuk, raya menutup rapat pintunya dan menguncinya "ray ini udah malem kamu tidur gih"ucap mondy menghampiri raya

Mondy dan raya berdiri berhadapan saling menatap satu sama lain dan raya tak sanggup menahan air matanya dan akhirnya menetes "eh kamu kenapa nangis?"kata mondy menghapus air mata raya "kamu gak pernah marah sama aku, tapi kenapa kamu marah hari ini"sahut raya yang serak karna menahan tangisnya
"aku mau punya anak sama kamu, tapi kamu jangan marah trus ninggalin aku di kamar sendirian yaah"lanjut raya

Mondy mendengarnya senang "iya"sahut mondy hanya singkat dan di lanjutkannya dengan mencium bibir raya dan -------hanya mereka berdua dan tuhan yang tahu

Mondy mendengarnya senang "iya"sahut mondy hanya singkat dan di lanjutkannya dengan mencium bibir raya dan -------hanya mereka berdua dan tuhan yang tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hemm sorry guys kalo ceritanya agak gak nyambung,,,,
Jangan lupa vote and commet nya ya guys 😉😉

My love is only for you #END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang