part 3

20 2 0
                                    

"Bukan maksut ku mengkhianati mu, tapi apalah daya hati ini memilihnya bukan dirimu"

Tak terasa hubungan ku dengan Ando berjalan cukup lama. Walaupun aku dan Ando sempat putus karena aku ingin fokus ujian saat kelas 3 SMP, dan Kami memutuskan untuk kembali. Aku merasa sangat yakin pada Ando dan membuat ku mulai meragukan perasaan ku pada Rian. Tapi aku masih tetap sahabat dari seorang Ahmad Rian.
F

lashback off

"Wuhh kenyang... " ucap Rian setelah menghabiskan 3 kue lumpur, 1 porsi bakso, dan beberapa gorengan.

"Iya.. perut mu kenyang... tapi dompet ku makin laper "

"Lah... sekali-kali lah is... kan ini hukuman mu" ucap nya dengan nada sombong.

"Iya iya... udah aku bayar ko..."

" hehe thx issabella....." sambil menyubit pipi ku dengan keras.

"Ihh sakit Rian.... " rintihku padanya

"Sakitan ditabrak sama kamu kali dari pada ini "

"Dah ah... aku mau balik kekelas."

"Oke dada issa cans...." ucap nya sambil memeletkan lidah.

Aku pun kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa.

Teeettt.... bunyi bell sekolah tanda sudah waktunya pulang. Aku pun membereskan barang-barang ku dan bergegas untuk keluar kelas. Saat sampai di gerbang aku melihat Rian yang terlihat sedang kesusah membawa beberapa barang ditangan nya ditambah dia kesusahan mengeluarkan motor yang terjebak diantara banyak motor.

"Sini aku bantu" ucap ku sontak menganmbil sebuah tas jinjing yang lumayan besar dan berat.

"Eh... makasih iss..."

Tinnn , terdengar suara klakson dari depan. Ternyata Ando sudah menjemputku.

"Eh yan sorry ya aku udah di jemput. Barangnya aku taro disini ya... bye.." ucap ku dengan menaruh tas itu di belakangnya.

Rian tampak sibuk dan menghiraukan ku. Aku berlari kecil ke arah Ando. Aku menaiki motor nya dan motor nya pun melesat dengan cepat meninggalkan sekolah itu. Tanpa ku sadari Ando berhenti. Ia berhenti di sebuah taman yang cukup indah menurut ku.

"Kok berhenti?"

"Ya gpp kita refresh disini dulu aja. Kamu pasti capek kan?"

"Yaudah.... tapi bentar aja ya... ntar mama ku nyariin."

"Udah tenang aja... aku udah bilang mama kamu kok"

Di taman itu kami hanya melakukan hal-hal yang biasa orang pacaran lakukan. Tiba-tiba Ando mengeluarkan sesuatu dari tas nya dan memberikan nya padaku.

"Nih... buat kamu"

"Apa ini? Kok spesial banget?" Ucap ku sambil melihat-lihat kotak tersebut.

"Cuma hadiah kecil kok.... itu bukti kalo aku sayang sama kamu" ucap nya dengan senyum yang tulus itu.

Kali ini aku dibuat bingung olehnya. Kurasa ini bukan hari jadi kita dan bukan hari ulangtahun ku bahkan aku pun merasa tidak merayakan apapun hari ini. Aku pun menghentikan pikiran ku dan membuka kotak itu. Tak kusangka ada sebuah liontin kecil berbentuk Hati didalam kotak kecil itu. Aku mengambilnya dan ternyata itu kalung yang indah menurutku.

"Kalung?" Ucap ku dengan bingung sekaligus bahagia.

"Iya... bagus kan? Coba deh balik liontinnya."

Aku pun membaliknya tanpa berpikir panjang. Aku terkejut karena dibaliknya ada tulisan i love you. Aku pun terkejut saat Ando tiba-tiba memelukku.

"Aku gk mau kehilangan kamu... pliss jangan tinggalin aku" ucap nya saat menguatkan pelukannya.

"Ngomong apa sih... siapa yang mau ninggalin kamu Fernando..."

Matanya berbinar dan wajahnya tampak bahagia hari itu. Setelah adegan romantis yang sempat membuatku melting kami pun memutuskan untuk pulang.

Saat dirumah pun hati ku terasa bingung. Ntah dari mana kah perasaan ini muncul. Aku merasa ingin dekat dengan Ando walaupun aku tau lambat laun menghilang dari kehidupan ku. Tapi aku tidak mau kehilangan Rian tapi Ando pasti memutuskan ku dan pergi dari ku.
Aku pun memutuskan untuk tidur dan melupakan semua ini.

Hari ini seperti biasa Ando menjemputku dirumah dan mengantarku kesekolah. Saat sampai digerbang aku melihat Rian berjalan masuk dengan jaket hitam dan earphon di telinga nya. Ando berpamitan dan meluncur untuk berangkat ke sekolahnya. Aku pun berlari menghampiri Rian.

"Hai...." ucap ku sambil menepuk pundak nya.

"Eh is.. " ucapnya dengan semangat seperti biasa.

"Mau kekelas? Bareng yuk!"

"Nggak aku mau keperpus dulu, mau ikut?"

"Boleh..."
Setelah kira-kira 15 mnt aku kembali kekelas. Saat jam pelajaran seperti biasa aku bersama Inges dan Bella. Tetapi aku terkejut melihat Rian sudah ada didepan kelas menunggu ku.

"Apa?" Tanyaku padanya

"Nggak sih mau istirahat bareng aja, udah lama nggak makan bareng"

Aku, Bella,Inges,dan Rian memutuskan untuk istirahat bersama dan mengenang beberapa memori kecil waktu kita SMP.

Saat pulang, Rian juga menghampiri ku mengajak ku untuk jalan bersama ke depan gerbang.

"Mau pulang bareng?" Ucap nya saat sudah sampai di motornya yang diparkirkan.

Saat aku hendak menjawab sudah ada Ando yang menghampiri ku dan menarik tangan ku. Raut wajahnya tampak benci melihat kedua mata Rian. Ando membawaku ke motor nya dan pulang. Saat dirumah, Ando tak langsung pulang. Ia menarik tangan ku saat aku hendak masuk.

"Kamu ada hubungan apa sih sama Rian?"

"Nggak ada apa-apa kok. Cuma temenan aja"

"Temenan kok tiap hari kayak mau pulang bareng gitu sih." Ucap nya sedikit sini saat melihat ku.

"Udah lah.... aku masuk dulu ya kamu pulang aja kamu juga capek kan" ucap ku untuk memutuskan pikirannya.

Ando pun berpamitan dan melesat dengan cepat hingga tak terlihat.

Aku merasa Ando sudah mulai mengerti apa yang kurasakan. Ketakutan terbesar ku pun muncul. Akankan semua nya terungkap? Atau Akankah aku kehilangan salah satu dari mereka?

Bersambung....





HurtnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang