Setelah sampai dirumah aku langsung masuk kamar dan menguncinya. Untuk hari ini aku tidak mau ada yang mengganggu ku. Aku ingin merenungkan bagaimana nasib ku kedepannya. Ando kah? Rian kah?
Dzzzztttt..... dzzzztttt....
Aku melihat ada telpon dari ando."Halo?"
"Iya ndo? Ada apa?"
"Sa... kamu kenapa? Kata fadhil tadi kamu nangis ya?"
"Ngga kok.... aku cuma lagi pengen sendiri aja"
" kamu tadi pulang naik apa?"
"Naik taxi"
"Kenapa kamu ngga bilang... kan bisa aku jemput"
"Ng.... ngga usah ndo...lagian akunya lagi pengen pulang sendiri juga"
"Hmm.... yaudah... besok sekolah aku anter mau?"
Aku pun diam dan mulai berpikir akan suatu hal. Aku pun memutuskan untuk mengajak nya bertemu.
"Ndo.... bisa jemput aku dirumah sekarang? "
"Hah? Ini kan udah jam set 9... mau kemana emang?"
" ada suatu hal yang mau aku omongin sama kamu.."
"Harus sekarang bgt.... ini udah malem... ntar mama mu marah lho..."
"Ngga jauh kok cuma di taman deket rumah aja"
"Yaudah aku kesana.... bntr ya... "
" iya aku tunggu..." aku pun menutup telpon nya dan langsung mengambil jaket lalu keluar kamar. Aku tau mama masih di ruang tv sekarang. Tapi kalo ada ando pasti mama gk akan marah. Jadi aku menunggu ando datang di ruang atas sambil mengawasi dari jendela.
Tak lama kemudian ando datang. Aku langsung turun untuk menghampirinya.
"Mau kemana sayang?" Tanya mama
"Mau keluar bentar sama ando"
" yaudah... cepet pulang..."
Aku langsung mengahampiri ando.
Tanpa bicara apapun aku langsung naik ke motor ando dan ando langsung berangkat menuju taman yang ada tak jauh dari rumah ku.
Kita berhenti di tempat yang tak jauh. aku pun langsung mencari tempat duduk. tamannya memang tidak terlalu sepi walaupun sudah hampir larut, masih banyak pasangan yang berpacaran dan banyak jajanan jajanan malam yang masih ramai."kenapa sih? kamu kok cuma diem, padahal tadi ngeburu buru"tanya ando
"ndo... kamu rela ngga kalo aku sama orang lain?"
" hah.... kamu ngomong apasih?" tanya ando sambil memegang tangan ku dan menatapku.
" iya.... kamu rela ngga kalo aku ilang dari hidup mu."
ando terdiam setelah mendengar ucapan ku. tiba tiba dia melepas genggaman tangannya dan memalingkan tatapannya. dia menduduk.
"maaf... aku jadi diem. aku cuma mikir apa aku bisa? terkadang aku masih merindukan mu saat kita berpisah, walaupun kita setiap hari ketemu. kadang aku masih suka panik pas kamu kenapa napa padahal itu cuma hal yang sepele. kadang aku masih sering khawatir kalo aku gk bisa ngabarin kamu atau kamu gk ngasih kabar. dan kadang aku mikirin suatu saat kamu nanya ke aku hal yang tadi. jadi intinya aku gk bisa. aku gk bisa jauh dari kamu, aku gk bisa cuek ataupun marah kekamu, dan aku gk akan rela kalo aku kehilangan kamu di hidupku. karena kamu tu segalanya. gk akan ada dan gk akan pernah bisa gantiin kamu. jadi kamu udah tau kan?"
aku pun terdiam setelah ando mengutarakan itu semua. 'haruskan aku merelakan rian? Ando mencintai ku, Rian? apakah dia juga mencintai ku setulus ando?'
"maafin aku do.... aku emang gk bisa jadi cewe yang bisa jaga perasaan kamu. aku ngerasa ngga becus jadi pacar. kamu sebegitu perhatiannya sama aku, sedangkan aku sering banget ngecewain kamu. maaf ya do.... " aku menunduk tak kuat melihat ke Ando, mataku mulai memanas dan air mata mulai jatuh di tangan ku. tak lama kemudian aku mulai merasakan ando merengkuhku, begitu nyaman, begitu hangat, aku bisa merasakan pelukan itu penuh rasa khawatir.
'relakah aku meninggalkan seorang laki-laki yang begitu cinta dan sayang nya padaku? aku meninggalkan nya demi seseorang yang belum tentu bisa mencintaiku seperti ini. tidak. aku harus mempertahankannya. sepenuh hati ku walaupun aku harus kehilangan orang yang aku cintai sekalipun. lelaki ini bisa kucintai'
"Ando....pulang yuk.... besok aku masih sekolah." ajak ku setelah melepaskan diriku dari pelukannya sambil menghapus air mata.
"yaudah yuk..." ando bangkit dan menggandeng ku ke parkiran.
saat diperjalanan, aku memeluk Ando erat. akhirnya sampai di depan rumah ku. tepat jam 10 malam dan mamaku sudah menunggu di teras depan bersama papaku sambil ngeteh.
" besok aku anter ya... aku dah mulai libur jadi gampang kalo anter jemput, calling aja"
" sip... kalo dah sampe rumah kabarin ya... jangan ngebut ngebut"
"iya...... bawel ih..." ucap Ando sambil mencubit pipi ku sampai aku merintih kesakitan.
ando pun kembali memakai helm dan melesat jauh. aku masuk ke kamar dan langsung membalas chat dari Rian. aku membatalkan janjinya untuk menjemput ku dan mengajaknya berbicara di halaman belakang sekolah seusai sekolah. 'semoga tidak terjadi apa apa?' harap ku.
bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurtness
Teen Fiction"Mulai saat ini aku ingin memulai apa yang tertunda dulu dan meninggalkan apa kebohongan yang kubuat dulu, jika kau pikir ini egois ya memang... karena cintalah yang membuat kita seperti ini..."-- Issabella . . . . . . . "Mulai saat ini aku gk mau m...