Part 28

2.1K 128 7
                                    

"Kamu akan menyesal saat mengetahui kapan ia pergi"

----------
Iqbaal berjalan menuju rumah (namakamu) yang notabenenya adalah tunangannya.
Ia menekan bel berulang ulang tapi yang keluar malah mbo sima

"Bi (namakamu) nya ada? "Tanya iqbaal diakhiri senyum manisnya
"Uluh uluh si aa meni ganteng pisan! Eh tapi a nona (namakamu) nya belum pulang tuh"ucap mbo sima dengan logat sunda kentalnya itu
"Ah kemana ya bi? "Taya iqbaal
"Loh emang si aa teh ga dikasih tau?"tanya mbo sima
"Ngga bi ga dikasih tau"balas iqbaal
"Itu atuh a masuk dulu aja atuh nanti bibi ceritakan"balas mbo sima

Iqbaal masuk dan duduk diruang keluarga melihat beberapa foto foto yang terpajang rapih diatas meja berukuran besar
Mbo sima datang dengan nampan ditangannya

"Ceritain lah biiii"ucap iqbaal merayu
"Uluh uluh si aa mah jangan gitu atuh bibi kan jadi kegran"ucap mbo sima
"Itu atuh a si non (namakamu) lagi cek up kedokter tentang penyakitnya"ucap mbo sima 'lagi'
"HAH?! PEYAKIT APA BI? "balas iqbaal dengan muka yang sangat terkejut pasalnya ia belum mengetahui (namakamu) mempuyai penyakit

"Ini a namanya penyakit kan.... "Ucapan mbo sima terpotong oleh (namakamu) yang datang dan nyosor ikut ngerumpi

"Kan pusing pusing itu maksud mbo sima"ucapnya tiba tiba
"Ahhh iy-iya den"mbo sima menundukan kepalanya
"Bal ngapain kesini? "Tanya (namakamu)

Bukan menjawab Iqbaal malah memperhatikan raut wajah (namakamu)

"Jujur sama gw lo punya penyakit apa? "Tanya iqbaal 'lagi'
"Ga bal gw cuma pusing pusing gitu aja"alibi (namakamu)
"(Nam) lo itu ga bisa boong dari gw udah napa sih jujur aja kita itu udah jadi TUNANGAN loh"balas iqbaal menekan kata tunangan

(Namakamu) terlihat memikirkan alasan lagi agar iqbaal percaya tapi hasillnya nihil otaknya kosong tidak bisa memikirkan jawabannya

"Jujur! "Ucap iqbaal 'lagi dan lagi'
"Tapi lo jangan marah ya bal, jangan tinggalin gw juga ya! "Balas (namakamu)
"Iya iya janji"ucap iqbaal
"Gw punya penyakit.....

~BERSAMBUNG~

-------------
HAI JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA

Calon ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang