Barangkali Tuhan menciptakan engkau saat bulan purnama dan air laut sedang tenang-tenangnya. Hingga purna kilau-kilau cahaya.
Di wajahmu yang mutiara aku sumpahkan cinta. Dan kurapalkan baik-baik namamu. Dan kuhapalkan baik-baik rupamu. Barangkali waktu dan aku bersepakat merawatmu hingga tutup usia
Sampai maut kita tertaut.
Rumah Puisi, 4 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
MENENANGKAN LAUTMU
Puisi"Aku akan karam di lautmu. Aku akan tenggelam di dasar rindu. Memang aku tidak bisa berenang. Tapi aku hanya ingin kau tenang." Sepilihan sajak cinta yang ditulis dengan cara tiba-tiba. Tanpa rencana. Setiap pembaharuan akan memuat sepuluh sajak saj...