Author POV
Setibanya di rumah, Alicia langsung menghempaskan tubuh mungilnya ke atas sofa dan mencurahkan semua kejanggalan dihatinya kepada Fando.
"Hufftt..capek banget nih. Kakak kok betah banget sih sekolah disana?" Tanya Alicia kesal.
"Hahaha, ya iyalah kakak betah. Lagian biasanya kakak gak pernah dihukum. Kamu sih, kalo mau buat kakak mesra-mesraan jangan di tempat umum dong. Makanya...kalo sama miss Bethi itu jangan macem-macem." Kata Fando sambil tersenyum jahil.
"Ehehe, sekali-kali nakal gapapa kali kak. Kalo kita jadi anak baik terus, nanti waktu udah gede ga ada yang bisa dikenang dong. Tapi kak, Alicia mau nanya sesuatu. Jujur ya!"
"Iya deh, anak nakal. Emang apa? Tanyain aja lagi."
"Emm, itu...yang tadi.. Kakak suka ya sama Nina? Kok kakak malah narik Nina biar dia gak ngelepas pelukannya?"
"Hah? Ohh.. Itu. Kalo iya kenapa?"
"Cieeee, ada yang lagi di mabuk cinta nih. Btw, sejak kapan kakak suka sama tuh curut?"
"Udah lama. Sejak kita masih kecil dan masih sering main bareng."
"Berarti...cinta Nina gak bertepuk sebelah tangan dong sama kakak gue?" Gumam Alicia
"Apa? Kamu bilang apaan?" Tanya Fando yang samar-samar mendengar gumaman Alicia.
"Eh? Enggak kok. Tapi kenapa kakak gak nembak dia?"
"Yaaa...Kakak mau nunggu waktu yang tepat aja."
"Elahh kak. Kapan lagi? Cepetan dong sebelum semua terlambat. Hati-hati keduluan yang lain lho. Apalagi... Nina kan juga banyak yang ngantri."
"Iya deh, selagi kamu mau bantuin kakak. Btw, makasih yang tadi pagi. Kakak jadi bisa deket sama dia." Fando pun mengeluarkan cengiran khasnya.
"Alicia gitu lhoo. Kalau mau lagi bilang aja, Alicia siap bantuin kakak!" Kata Alicia sambil memamerkan deretan gigi putihnya.
"Ih, gak mau ah. Ntar sial lagi kayak tadi."
"Kakak mah gitu sama Alicia. Cukup tau."
"Dih, ngambek. Gak usah sok ngambek...imut tau nggak?"
Alicia pun kembali memamerkan deretan gigi putihnya.
"Eh, ngomong-ngomong, kamu udah punya temen selain Nina belom?" Tanya Fando penasaran.
"Udah, malah udah banyak. Paras yang cantik ini dapat mempermudah segalanya." Kata Alicia dengan senyuman khasnya yang tersungging di ujung bibirnya.
"Yeee, dasar." Kata Fando yang diiringi tawa kecil di akhir kalimatnya.
"Emm, tapi ya kak, Alicia gak nyangka di sekolah yang penghuninya rata-rata blasteran gitu ada orang Batak yang alay banget hahaha. Dan ada cowok yang aneh banget. Kata orang-orang sih dia itu orangnya dingin...cuek gitu.. dan kayaknya emang bener sih. Tapi Alicia ngerasa ada yang aneh deh." Jelas Alicia panjang lebar.
"Emang apaan yang aneh?"
"Tatapannya itu...."
*****
Alicia POV
Huhhh sial banget sih hari pertama gue. Malah encok lagi nih pinggang gue gara-gara ngepel.
"Hai." Sapa seorang perempuan yang duduk tepat didepan meja gue.
"Lo Alicia ya? Kenalin gue Steffanie." Kata perempuan berambut pirang yang belum gue kenal itu ramah sambil menjulurkan tangannya.
"Lho, kok lo tau nama gue?"
"Ya iyalah gue tau. Kan gue bisa liat nama lo di name tag lo." Kata gadis yang bernama Steffanie itu sambil tertawa kecil.
"Oh, iya ya. Hehehe. Eh btw, kenalin, ini sahabat gue dari kecil, Nina."
Nina yang sedari tadi juga kelelahan akibat mendapat hukuman akhirnya menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya."Hai, gue Steffanie."
"Hai juga, gue Nina."
"Semoga kita bisa seru-seruan bareng ya!" Timpal gue dengan sangat antusias. Akhirnya mood gue balik lagi.
*****
"Halo we... Lupa aku, kita belom kenalan kan? Kenalin, nama aku Benny Butar Butar. Asal kelen tau ya, Batak-Batak gini aku ganteng. Kaya? Jelaslah. Jadi kalok ada yang mau daftar jadi pacar aku gak usah segan-segan kelen ya."
"WHAT?! Ganteng?! Hoeekkk, boleh minta kantung plastik gak?" Teriak Raissa histeris.
"Alahh udahlah, kau gak usah gengsi bilang aku ganteng. Jangan ada dusta diantara kita..." Kata Benny dengan pe-denya.
Tiba-tiba dia teriak sambil nunjuk ke arah gue. "Eh, itu yang diujung. Siapa namanya? Kok cantik kali?"
"Hah?! Gue?!"
Anjir! Gue malu banget.
Dan seketika semua mata penghuni kelas tertuju ke gue.Yang gilanya, penghuni kelas gue masih lengkap walaupun udah istirahat. Gue juga gak tau kenapa, mungkin masih pada pengen kenalan kali ya.
Hadehh.. Boro-boro dapet moodmaker, gue malah sial lagi. Dia melenyapkan harapan gue untuk ngedapetin teman yang 'moodmaker'
Dan entah kenapa waktu dia bilang gue cantik gue gak seneng ataupun baper tapi malah geli dengarnya.
"Ciiee..ciieee..."
Sorakan Nina membuat seisi kelas ikut nyorakin gue. Memang kampret bener ya tuh curut. Kalo aja ini lagi ngga di sekolah udah gue gibeng tu anak. Heran deh kenapa gue bisa dapet temen kayak dia.
Tapi..setelah gue liat-liat, ada 1 anak cowok yang dari tadi cuma diam mulu.
Kira-kira kenapa ya? Apa dia sakit? Atau...cemburu ngeliat Benny godain gue? Hahahah, ya gak mungkinlah. Pede banget sih gue.
Tunggu.
Dia kann...
Haii, gimana part yang ini? Bagus gak? Atau gaje? Silahkan kritik dan beri author saran ya😉
Maaf ya kalo part yg ini singkat, minggu depan bakal di buat lebih panjaanggg😆 dan bakal lebih seru, karena part-part seterusnya akan semakin mengarah ke konflik.
Biasakan tinggalkan jejak setelah membaca ya😊
Salam sayang,
Author gaje❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Know
Teen Fiction[SLOW UPDATE] " Jika membenci saja tidak butuh alasan. Maka, mengapa mencintai harus membutuhkan sebuah alasan? "