PROLOG

68.8K 2.4K 141
                                    

"From this moment life has begun,
From this moment you're the one."

"Sah??? Sahhh??" terdengar suara bapak penghulu.

"SAHHH..," suara para saksi pun terdengar beriringan setelah suara bapak penghulu.

Di dalam kamar yang berada di lantai atas, terdapat seorang gadis cantik yang sedang bersender di bahu bundanya. Setelah mendengar bahwa dirinya telah resmi menjadi seorang istri dari Fath Fawwas Saputra yang tak lain adalah ketua rohis ikhwan di sekolahnya dan sekarang sudah resmi menjadi suaminya. Ia tak bisa menahan rasa haru yang menyerang dirinya meski ini bukan pernikahan impian untuknya.

"Kanya lihat Bunda, Nak." Tanpa aba-aba Kanya malah menubruk tubuh bundanya dengan menangis.

"Loh malah nangis, sekarang Kanya sudah besar loh. Kanya sudah jadi istri orang sekarang. Masa nangis?" Bunda Kanya berusaha untuk menenangkan sang putri.

"Rasanya Kanya nggak mau keluar, Bun. Kanya mau disini aja sama bunda dan ayah." Kanya masih tidak mengerti apa tujuan orang tuanya melakukan perjodohan konyol ini.

"Nggak boleh gitu dong sayang, nggak boleh menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Pasti semua ada hikmahnya."

"Tapi, Bun."

Sebelum selesai Kanya berkata, sang bunda sudah menyela terlebih dahulu.

"Ssttt, sudah sudah. Bunda tidak menerima penolakan dengan alasan apapun." Kanya sebal dengan bunda. Mungkin bunda berusaha untuk membuat Kanya tenang namun usaha itu malah membuat Kanya semakin tidak rela berpisah dengan orang tuanya.

"Tok tok tok." Terdengar suara ketukan pintu dari dalam kamar.

"Tuh pintunya udah diketuk, berarti saatnya bidadari turun ke bawah untuk bertemu dengan sang pangeran."

"Iiihhhh Bunda," rengek Kanya.

Mereka berdua keluar kamar dan disambut dengan kehadiran ayah di depan pintu.

"Ayo Kanya, saatnya kamu bertemu dengan Fath," ucap ayah membuat desiran tak menentu di hati Kanya.

Di saat mereka menuruni tangga, semua mata tertuju kepada Kanya. "Kenapa pada lihatin gue, padahal gue cuma pakai gamis panjang dan hijab yang menutup dada. Nggak ada hal spesial dari diri gue, tapi mereka mandang gue seakan-akan gue beneran bidadari. Gue tahu kok gue cantik, tapi nggak usah natap gue kayak gitu juga kali," ucap Kanya dalam hati.

Saat menuruni tangga tidak sengaja mata Kanya bertemu dengan mata Fath. Mata itu terus memandang Kanya hingga ia berada tepat di depan sosok lelaki itu. Tatapan elang itu membuat hati Kanya berdetak lebih cepat, bukan karena ia jatuh cinta dengan Fath melainkan karena ini kali pertama baginya ditatap sebegitu intens oleh lawan jenis.

Kanya tersadar dari lamunannya saat sang ayah menginstruksikan dirinya untuk mencium punggung tangan suaminya. "Kanya itu suami kamu udah di depan kamu. Disalimin tangan suami kamu, bukan dianggurin seperti itu," ujar ayah.

"Eh iya, Yah."

Kemudian kanya salim dengan Fath. Ini pertama kali Kanya menyentuh kulit seorang laki-laki asing dalam dimensi hidupnya. Terdapat perasaan bahagia dan haru yang membuncah, mengingat sekarang dirinya sudah menjadi seorang istri.

Dilanjutkan dengan Fath yang mencium kening istrinya, yang membuat Kanya memejamkan mata dan menetralkan perasaannya. Lagi-lagi ini kali pertama Kanya mendapat sebuah kecupan dari laki-laki selain ayah.

Saat pemasangan cincin tiba, Kanya memasangkan cincin di jemari tangan Fath dan begitu juga sebaliknya. Kanya melihat cincin itu melekat di jari manis miliknya menandakan ia bukan lagi seorang gadis bebas seperti dulu.

Sekarang waktunya mereka berdua sungkem dengan orang tua Kanya.

"Bunda Kanya mau minta maaf. Maaf jika selama menjadi putri bunda, Kanya punya banyak salah. Sering membuat bunda kecewa, membuat bunda marah, membuat bunda menangis, nggak nurut sama perintah bunda. Dibalik semua sifat nakal Kanya, Kanya sangat menyayangi bunda," ucap Kanya dengan derai air mata yang mengalir dari kedua bola matanya.

"Iya sayang. Bunda sudah memaafkan semua kesalahan kamu, kamu itu hadiah dari Allah yang paling indah. Bunda bersyukur karena memiliki putri yang sholehah seperti kamu. Bahagia selalu ya putri bunda, doa bunda akan selalu untuk kamu," ucap bunda, kemudian mereka berpelukan.

Di samping Kanya terlihat Fath sedang sungkem dengan ayah. "Nak Fath, tolong jagakan putri Ayah ya. Jangan pernah menyakiti dia, jangan pernah mempermainkan hatinya, jangan pernah membuat dia menangis. Karena ayah tidak akan tinggal diam jika kamu melakukan hal tersebut. Dia adalah putri kami satu-satunya, saya menjaga dia seperti menjaga sebuah mutiara yang tidak boleh dilihat, dipegang, dipermainkan, dan dilukai oleh siapapun. Saya sudah mengabulkan permintaan kamu dan sekarang saat nya kamu untuk menuruti permohonan saya," ujar ayah.

"Iya Yah, InsyaaAllah Fath akan melakukan yang terbaik dan terimakasih karena telah mengijinkan Fath untuk memiliki mutiara ayah dan bunda," jawab Fath dan membuat ayah tersenyum lega.

Kanya mendengar ucapan ayah yang membuat hatinya semakin berat untuk meninggalkan orang tuanya. Bagi Kanya ayah dan bunda adalah segala-galanya.

"Ayah."

Kanya langsung menghambur ke dalam pelukan ayah.

"Iya sayang, jangan nangis. Kamu harus selalu bahagia ya sayang. Ayah sayang sekali dengan kamu."

"Terimakasih Ayah, karena ayah telah menjadi cinta pertama bagi Kanya. Terimakasih untuk segala kasih sayang yang ayah curahkan, dan maaf atas segala kesalahan Kanya."

Ayah tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya bisa memeluk putrinya untuk menyalurkan rasa sayang dan cintanya. "Semoga kamu bahagia, Nak," ucap ayah lirih.

Kanya mengangguk dan berkata dalam hati, "Semoga Yah dan semoga keputusan yang Kanya ambil tidak salah."

.

.

.

#TBC

Gimana menurut kalian??

Jangan lupa Vote + Comment yaa

Chapter 1, sudah mulai tentang kehidupan mereka...

ALKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang