Prolog

317 57 73
                                    

Angin berembus meniup helaian rambutku. Suasana sejuk dan hening ini membuat hatiku terasa damai. Seakan kebahagiaan dan waktu selalu hadir dan tak pernah habis. Canda tawa dan nasihat dari orangtua selalu mengisi hari-hariku.

***

"Bintang...." suara lembut yang menenangkan hatiku pun terdengar

"Iya, Bunda" jawabku spontan sambil berbaring di pangkuannya

"Bintang, sebentar lagi jadi kakak loh," suara lembut yang menenangkan hatiku pun terdengar kembali

"Bintang, siap, kan?" tanyanya sambil memencet - mencet hidungku

"Aduhh! Sakit Bun...." ucapku sedikit mengeluh sembari menyingkirkan jari - jarinya

"Bintang siap kok, bunda. Kan Bintang yang minta...."jawabku meyakinkannya

"Bunda, Bintang udah nggak sabar nunggu adek nya keluar...." ucapku sambil mengelus perut Bundaku

"Udah nggak lama lagi kok nak, sabar ya...kan anak sabar disayang Tuhan...." ucapannya yang lembut kembali menenangkan hatiku

My Brother[Diary Of Bintang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang