pelindung

61 16 11
                                    

"Sepi ya ngak ada virgo kelas rasa ada yang beda." Ucap melody bosan.

"Kangen ya sama virgo. Coba kalau ada ribut dah pasti." Goda vanilla seketika pipi melody memerah karena malu.

Varo dan virgo hari ini tidak ada di kelas karena mereka di kelas khusus untuk OSN sama O2SN.
varo mewakili sekolah mengikuti OSN kimia sedangkan virgo  O2SN catur.

Tiba-tiba virgo berlari dan langsung menghampiri melody.
"Lo kok ngak ikut O2SN ?." Tanya virgo.

"Gue ngak bisa ikut, gue cedera paha waktu latihan." Jawab melody.

"Kalau tau lo ngak ikut gue ngak bakalan ikut." Ucap virgo.
"Lo harus banggain sekolahan !!!." Bentak melody menjitak kepala virgo.

"Aduhh mel sakit."

"Kalau lo bisa dapat juara 1 gue mau jalan sama lo." Janji melody ke virgo.

"Oke baby..." ucap virgo dengan senyumannya.
Melody pun tersenyum melihatnya.

Vanilla pun duduk ke kursi taman.
"Eh sendirian aja gue temanin ya." Ucap ahnan langsung duduk di samping vanilla.

"Eh ka ahnan, iya."

"Eh van lo hari ini sibuk ngak ?."

"Kenapa ?."

"Lo mau ngak nemanin gue ke toko buku.?

"Aku mau kok ka. Sekaligus mau beli novel yang keluaran yang terbaru." Ucap vanilla.

"Oke entar gue tunggu lo di parkiran ya."

"Iya kaka." Jawab vanilla dengan tersenyum.

"Kok kaka engak ikut lomba O2SN ?."

"Kaka kan udah kelas XII semester akhir jadi ngak bisa ikut."

"Ooh gitu."

"Iya." Jawab ahnan. Ahnan terus memandangi wajah vanilla.

"Ada apa di wajah ku." Tanya vanilla polos.

"Ngak kok suka aja liat muka lo. Muka lo mirip sama mamah aku." Ucapnya.

"Haha pasti mamahnya ka ahnan cantik anaknya aja ganteng kaya gini." Puji vanilla. Ahnan yang mendengarnya tersenyum tipis.

"Yaudah gue mau ke kelas dulu ya." Ucap ahnan.

"Iya kakak." Lanjutnya vanilla.

****

Di kelas XI IPS 2 dino dan abay bermain pukul-pukulan menggunakan pel dan sapu.

Vanilla pun beranjak dari kursi taman. Tanpa vanilla sadari bahwa varo dan virgo ada di belakangnya.

"Eh var lo benaran ngak suka sama vanilla ya." Tanya virgo ke varo.
Varo hanya diam dan terus menatap ke depan melihat ke vanilla.

"Gue sama vanilla temanan aja."

"Hati-hati lo kalau keduluan orang dapetin dia takutnya kalau lo makan atiiii aja." Goda virgo, varo hanya terdiam biasa.

Berbeda dengan dino dan abay yang masih bercanda dengan pel dan sapu.
Dino dan abay keasyikan main alat pengepel dan sapu, dan alat pengepel itu terjatuh dari kelas dino dan abay.

Alat pengepel dan serpihan kaca itu pun ke arah vanilla.
Varo yang melihat refleks langsung melindungi tubuh vanilla. Akhirnya varo lah yang harus merasakan kesakitan menerima serpihan kaca dan alat pengepel yang terjatuh.

"Lo ngak apa-apa kan ?." Tanya varo khawatir.

"Ngak kok, gue baik-baik aja. Lo luka var." Ucap vanilla terkejut melihat baju seragam varo yang berdarah.

Varo pun di bawa ke rumah sakit terdekat, dengan beberapa luka gores karena serpihan kaca jendela.
Vanilla menemani varo di rumah sakit.

"Maaf lo jadi kaya gini karena gue." Sesal vanilla.

"Hiss biasa aja."

"Gimana caranya gue berterimakasih ke lo." Gumam vanilla. Varo yang mendengar ucapan vanilla hanya tersenyum simpul dan mendekati wajah vanilla.
Wajah vanilla memerah karena gugup wajah varo terlalu dekat dengannya.

"Gue ngak nerima ucapat terima kasih, gue maunya lo temanin gue jalan-jalan." Ucapnya varo.

"Ha...vanilla terkejut mendengar ucapan varo.

"Kok "Ha..." gue maunya iya." Ucap varo tersenyum dan menarik tangan vanilla tanpa persetujuan. Mereka berdua ke tempat bermain.

Varo yang melihat vanilla tertawa lepas bagi varo itu hal yang menyenangkan melihat vanilla tertawa bahagia.

Mereka pun duduk di taman.
"Apa ngak apa-apa kita ngak izin dulu ke sekolah ?." Tanya vanilla.

"Sekali-kali bolos ." Jawab varo tersenyum kecil.

"Kan mau OSN harusnya belajar."

"Capek belajar terus."

"Ngak boleh kaya gitu semangat dong..." Vanilla antusias memberi semangat ke varo.

"Haha iya makasih cantik." Ucap varo mengelus kepala vanilla lembut. Vanilla tersenyum karena pujian varo.

"Van gue ada permintaan ?."

"Apa itu ?."

"Gue maunya dari sekarang kita ngomongnya aku kamu ya."

"Haa kenapa ?."

"Jangan "Haa" tapi iya. Oke ! Sekarang ngak boleh lagi ngomong lo gue tapi sekarang aku kamu." Jelas varo mencubit pipi vanilla gemas.
Vanilla hanya menganggukan kepalanya saja.

Mereka berdua ketempat penyewaan sepeda. Varo menggonceng vanilla vanilla di alun-alun kota.

"Van aku bahagia kamu selalu ada di sisiku."

"Aku juga bahagia." Ucap vanilla lembut.
Varo tersenyum simpul mendengar ucapan vanilla.

Mereka berdua jajan di pinggir jalan.
Tiba-tiba vanilla melihat ada pengemis vanilla pun menghampirinya.
"Ini bu aku ada uang lebih ini untuk ibu." Ucap vanilla memberi uang kepada ibu-ibu pengemis.

Varo yang melihatnya terperangah.
"Dia bukan hanya cantik tapi dia berhati mulia." Gumam varo.

Di parkiran sekolah ahnan menunggu vanilla.
"Kok belum datang ya." Ucap ahnan sambil melihat jam tangannya.

Virgo dan melody melihat ahnan yang terlihat seperti menunggu seseorang.
"Ka ahnan kok belum pulang." Tanya melody.

"Oh melody ngak nih cuma lagi nunggu va aja."

"Vanilla nemanin varo ke rumah sakit gara-gara pas jalan ke jatuhan serpihan kaca."

"Vanilla luka ngak." Tanya ahnan khawatir.

"Engak kok ka vanilla ngak luka."

"Syukur lah."

"Tapi sekarang mereka belum pulang juga kenapa ya."

"Mungkin mereka berdua kencan." Ucap virgo asal cerocos.
Wajab ahnan seketika berubah melody yang melihatnya pun memukuli kepala virgo.

"Lo tu ya mulut kaya mulut ikan piranha aja." Ucap melody kesal.

"Ihh memel sakittt tau." Virgo meringis kesakitan.

"Yaudah ya ka melody pulang dulu." Pamit melody.

"Iya ." Jawab ahnan singkat.

Virgo dan melody pun pergi menjauh dari ahnan.
"Bahkan orang yang gue suka aja tidak menyukai gue." Gumam ahnan.


Hai friends....
Saya update dengan cerita yang baru kesian ahnan di phpin vanilla.

Bagaimana cerita selanjutnya...

Aku tunggu vote nya ya....

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang