Perasaan

75 23 3
                                    

Ketika vanilla sampai di kelas ternyata hanya dia yang baru datang. Karena ayah vanilla pagi-pagi berangkat karena ada rapat jadi vanilla di antar pagi sekali.

Karena vanilla sangat takut sendirian, dia pun menghilangkan rasa takutnya dengan membaca novel.

Ketika varo datang ke kelas, dia melihat vanilla yang sedang membaca novel dengan serius. Varo pun menghampiri vanilla.

"Lo baca apaan sih, serius banget." Ucap varo.
"Eh varo. Baca novel sang pemimpi." Ucap vanilla.

"Oh...lo punya mimpi ngak ?." Tanya varo kepada vanilla. Vanilla mendengar pertanyaan varo menjadi terdiam.

"Emm...gue punya impian tapi....?."

"Tapi apa ?." Tanya varo penasaran. Tiba-tiba virgo datang.

"Weh...kalian PDKT ya...hiss vanilla dan varo ciyee...." ucap virgo menggoda.

"Gue punya impian jadi pianis yang handal tapi harapan itu menjadi impian yang hancur varo..." jawab batin vanilla sedih.

"Lo ya virgo ngajak berantem ya. Maaf ya van, sini lo vir !!!." Varo mengejar virgo. Vanilla hanya tertawa melihatnya.

Tidak lama melody datang. "Kenapa lagi tuh anak." Gumam melody melihat virgo di kejar varo.

Suasana kelas tiba-tiba jadi ribut.

"Eh...ada cella tuh."

"Wahh gue mau jadi pacar dia. Cella itu is the best."

"Aduh cella datang hati gue  bagaikan di atas awan yang tinggi."
Gumam cowok-cowok dikelas. Ternyata cella menghampiri varo.

"Var ini undangan lomba basket di SMA Bakti Jaya." Ucap cella centil. " oh makasih." Balas varo singkat.

"Ini buat lo." Cella memberi coklat. "Sorry gue ngak suka coklat. Maaf ya gue harus pergi." Balas varo dan langsung pergi dari hadapan cella. Cella pun marah karena perlakuan varo.

"Ciyeee dikacangin ya mbak...HAHAHA." goda virgo, "cihh..." cella pun pergi dari kelas varo.

"Van...lo nonton gue pas lomba ya." Ajak melody ke vanilla.
"Oh. Lomba dimana ,
?." Tanya vanilla.

"Di kodim 302." Jawab melody.

"Ok. Gue nonton kok." Ucap vanilla tersenyum. "Thanks van..." balas melody memeluk vanilla.

Virgo mendengar pembicaraan melody dan vanilla dia pun tersenyum sendiri.

Teet...teet

Pak agus pun masuk kekelas. "Bapak akan membagi tugas kelompok masing-masing berdua." Ucap pak agus.
"Melody sama bagas, virgo dengan putri sedangkan vanilla dengan varo." Jelas pak agus.

"Haa...gue sama varo. Aduh gue kenapa sih, ko dekat sama varo ko gugup ya."  Suara hati vanilla,  tiba-tiba varo melihat vanilla refleks, vanilla memalingkan wajahnya karena malu. Varo yang melihat tingkah vanilla hanya tersenyum geli.

"Pak. Saya mau sama melo. Melo kan pintar matematika. " virgo memelas dengan pak agus.

"Ngak mau pak sama dia." Balas melody.
"Ih melo sayang kok gitu sih." Ucap virgo dengan pupy eyesnya.

"HAA...SAYANG. lo mau kepala lo hilang ya." Emosi melody meledak.
"Virgo Melody DIAM." Bentak pak agus.

"Aduh kenapa sih lo berdua ngak bisa akur ngak capek ya berantem terus." Ucap vanilla lelah melihat kelakuan temannya.

Melody hanya mengerutkan bibirnya karena bete. Virgo yang melihatnya hanya tertawa licik.

Tidak lama waktu istirahat pun datang. Vanilla dan melody pun kekantin sebelum kantin menjadi tempat pasar loak.
Saat vanilla dan melody asik makan tiba-tiba datang varo sama virgo.

"Kami boleh ngak duduk di sini, masalahnya ngak ada tempat lagi." Tanya varo.

"Boleh kok...duduk aja." Balas vanilla dengan senyumnya.

"Untuk lo ngak BOLEH. " jelas melody ketus.
"Ih diam. Lo marah makin gendut tau." Ucap virgo mencubit pipi melody gemas.

"Aduh sakit virgo." Melody memukul tangan virgo.

Vanilla tertawa melihat melody di goda oleh virgo, tiba-tiba tangan varo mengambil daun yang tersangkut di rambut vanilla. "Sorry. Ini ada daun sangkut di rambut lo." Ucap varo tersenyum.

"Tha-Thanks varo." Balas vanilla gugup, wajah vanilla sekarang menjadi merah seperti tomat karena malu.

Di kejauhan cella sedang melihat varo dan vanilla sangat dekat. Cella mengepalkan tangan karena menahan emosinya.

Tiba-tiba dino datang. "EH VAR !. Lo di cari malah ada disini, ibu Alsa cari lo tuh diruang osis membahas acara Hut sekolah kita." Bentak dino.

"Yaudah gue kesana, van gue tinggal dulu ya." Ucap varo lembut mengelus rambut vanilla.

Vanilla sangat terkejut atas perlakuan varo.
Varo pun pergi ke ruang osis diikuti virgo, ketika varo sudah pergi melody pun histeris.

"Kok varo bisa baik sih sama lo." Melody tidak percaya apa yang sudah dia lihat.

"Gue juga bingung." Vanilla juga bingung kenapa varo seperti itu.

Sesaat kemudian ada suara panggilan dari pengawas harian.
Panggilan....
Kepada Melody Perlia harap ke kantor ada tamu dari perguruan macan putih...

"Aduhh gue di panggil gue ke sana dulu ya..." melody pun langsung pergi ke kantor.

"Haa sepi ngak ada melody, balik kekelas aja" vanilla pun melangkahkan kaki menuju ke kelas ketika melewati ruang perpustakaan tiba-tiba ada yang mencegat jalan vanilla, ternyata cella.

Cella dan teman temannya pun menghalangi vanilla.
"Hai guys...eh ada si kutu buku. Anak baru udah BELAGU mau dekatin varo." Ucap cella sambil mendorong vanilla.

"Maaf. Lo salah gue ngak dekatin varo kok." Jelas vanilla ke cella.

"Jangan sok polos lo !!! Lo kira varo memperlakukan lo baik bukan tanda dia suka sama lo." Bentak cella menarik rambut vanilla kasar.
"Eh CABE RAWIT berani main keroyok ya." Teriak melody dan menghampiri vanilla.

"Apa lo bilang !!! Ngajak berantem ya." Cella berapi-api.

"Eemm gue mohon jangan libatkan ke melody masalah ini." Ucap vanilla.

Cella pun melotot mendengar ucapan vanilla " lo kira lo siapa. Lo harus jauhin varo karena varo milik GUE." Cella menekan ucapannya.

"Gue benaran ngak dekatin varo." Ucap vanilla. "Dasar KUTU BUKU." Tangan cella ingin menampar vanilla tapi tiba-tiba tangan cella di tahan seseorang.

Ternyata varo "hentikan cel..." ucap varo datar.
"E-eh varo." Cella terkejut melihat varo.

"Cel gue ngak suka di kekang apalagi masalah gue temanan dengan siapa." Jelas varo.

"GUE NGAK SUKA liat lo sama dia varo." Emosi cella meledak jus yang di genggamnya di siram ke wajah vanilla. Melody ingin sekali menampar cella tapi di tahan vanilla.

Varo melepas jaketnya dan di pasangkannya ke vanilla. "Mel ajak vanilla ke uks." Ucap varo. Melody pun mengajak vanilla ke uks.

"Cella lo baru saja buat gue ngak suka sama lo. Gue ngak suka sama sifat lo yang keras kepala." Ucap varo meninggalkan cella begitu saja. Emosi cella meledak "lo akan menyesal vanilla apa yang lo perbuat." Ucap cella.

"Aduh van lo basah kuyub. Aduh lo bau jus lagi gue ke kantin dulu mau beli tisu dulu." Melody pun pergi ke kantin.

Tiba-tiba varo datang dan duduk di samping vanilla. "Maaf ya van karna gue lo jadi gini." Varo merasa bersalah. "Gue salah lagi ya. Kenapa orang-orang benci sama gue." Ucap vanilla tanpa dia sadari air mata pun mengalir dipipinya.

Tangan varo pun menyeka air mata vanilla.
"Udah jangan nangis lo ngak salah kok." Varo memeluk vanilla untuk menenangkannya.

"Gue akan jaga lo selalu." Gumam varo pelan.
Vanilla pun tertegun mendengar perkataan varo. Mereka pun saling bertatapan.

Hai gue kembali lagi..
Tolonggg voteee nya kakak-kakak sayang ♥♥♥

Gue akan perlihatkan bagaimana romantisnya varo dengan vanilla. Lo akan baper karena cerita ini.

^_^

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang