PART 1

1.4K 82 1
                                    


***
Kim Corporation

Seoul, Korea Selatan

12.30 PM

Aku Kim Jong Kook penerus Kim Corporation. Perusahaan terbesar di Korea. Saat ini usiaku 25 tahun. Keluargaku sangat terpandang di Korea. Keluarga kami tak membutuhkan materi yang berlimpah yang kami inginkan hanya kepuasan dan kebahagiaan. Adik satu-satuku saat ini sedang belajar seni musik di Jepang usianya 23 tahun. Aku memiliki kekasih yang sangat ku cintai. Hidupku sudah terlewat sangat sempurna bukan. Ku rasa tuhan memang menakdirkanku menjadi seberuntung ini.

Seperti biasanya aku menjalani aktivitasku mengurus perusahaan kami.
Seharian ini aku belum mendapat pesan atau panggilan dari kekasihku lee Ru Mi. Entahlah ia sedang sibuk atau melupanku. Tapi ku rasa ia mungkin sibuk. Maklum ia seorang model terkenal Korea. Lagi-lagi aku beruntung mendapat kekasih seorang model cantik.

Daripada aku menunggu dia menghubungiku, lebih baik aku yang menghubunginya lebih dulu.

Tut...tut...tut..tut...tut..

" Yeobosseo?" Ucap suara lembut dari seberang.

" Yeobosseo Ru Mi-ah , aku rindu padamu. Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Kenapa kau tak menghubungiku?" Ucapku dengan manja.

"Mianhae, Aku benar-benar sedang sibuk jadwal pemotretanku sedang padat oppa." Balas Ru Mi lembut, dari nada suaranya ia menyesal dan sedih

" Gweanchanna. Kau sudah makan? Jangan lupa makan chagi." Ucapku lagi.

" Ne aku akan makan, kau juga jangan lupa makan oppa." Balas Ru Mi.

" Sampai jumpa nanti ,Cup." Ucapaku sambil memberi kecupan padanya.

" Hmmm," balasnya.

Klik

Ku matikan ponselku dan kembali fokus pada pekerjaanku. Mendengarnya saja sudah membuatku tenang. Aku benar-benar ingin menjadikannya milikku seutuhnya dengan menikahinya. Tapi, kontrak kerjanya membuat ia tak bisa menikah. Sudahlah aku harus bersabar.

Tiba-tiba ponselku berdering. Ku tatap layar ponsel dan mendapati appa yang menelpon. Ada apa? Mollayo.

" Yebosseo appa?" Ucapku sopan.

" Jong Kook-ah, kau ada waktu? Appa ingin bicara denganmu." Ucap appaku.

" Ne appa, tentu saja aku ada waktu." Jawabku dengan ringan.

" Temui aku di ruang kerjaku sekarang." Ucap appa terdengar ringan tapi aku tahu dari nada suaranya sepertinya ada hal penting yang ingin ia sampaikan.

" Baik, aku akan ke ruanganmu appa." Balasku cepat.

Aku langsung berjalan menuju ruang kerja appaku. Sebenarnya ada apa? Aku merasa firasat yang sedikit aneh dan bahkan firasat buruk.

Ketika tiba di depan pintu ruang kerja appaku aku menarik nafas dalam-dalam. Setelah itu aku mengetuk pintu ruang tersebut.

Tok...tok...tok...

" Masuklah !!!" Perintah suara dari dalam.

" Aku datang appa." Ucapku setelah membuka pintu.

" Ah, kemarilah." Ucap appa dan mengajakku duduk di sofa yang terletak dekat meja kerjanya.

" Ada apa appa memanggilku?" Tanyaku langsung sambil duduk.

Appa berjalan dengan ringan lalu mulai duduk di depanku.

" Jong Kook-ah, umurmu saat ini sudah 25 tahun. Apakah kau tak berpikir untuk menikah?" Tanya appa. Ini sangat aneh mengapa ia bertanya hal seperti ini di kantor.

" Aku memikirkannya appa tapi Ru Mi masih terikat kontrak." Jawabku dengan tenang.

" Kau masih berhubungan dengan gadis itu?" Tanya appa dengan nada tak suka, terus terang aku tak suka dengan nada seperti itu.

" Tentu saja. Ia kekasihku dan aku mencintainya." Balasku. Aku bingung kenapa appa dan eomma tak menyukai Ru Mi.Apa karena profesinya sebagai model yang menuntutnya selalu berpakaian minim? Oh ayolah aku saja tak banyak komentar mengapa mereka harus tak suka?

" Sudah ku katakan putuskan hubunganmu dengannya. Kenapa kau masih saja menjalin hubungan dengannya?" Ucap appa dengan suara mulai meninggi.

" Kenapa appa melarangku berhubungan dengannya? Aku sangat mencintainya." Ucapku dengan emosi yang hampir keluar. Kalau tak ingat ia appaku mungkin aku sudah menerjangnya sejak tadi.

" Ia bukan gadis baik Jong kook-ah, kau ini sangat buta. Sudah ku tunjukkan bukti padamu ia bukan gadis baik-baik tapi kau tetap mempercayainya." Ucap appa semakin merendahkan Ru Mi.

" Itu akal-akalan yang appa buat dengan eomma." Ucapku dengan meninggi. Sekarang aku benar-benar tak tahan lagi. Bagaimana bisa kau diam sedangkan kekasihmu sedang di hina.

" Ia tak ada bedanya dengan Hyo Rin, kekasihmu dulu. Semua hanya memanfaatkanmu." Ucap appa masih meyakinkanku. Kali ini appa mulai melunak seolah bosan membicarakan tingkah gadis-gadis di sekitarku.

Hyo Rin mantan kekasihku, kami putus karena ku dapati ia berciuman mesra dengan Sung Woo teman bisnisku.

" Ru Mi berbeda dengan wanita jalang itu appa." Ucapku kesal.

" Lihat saja nanti. Kalau matamu sudah terbuka kau akan datang berterima kasih padaku." Ucap appa dengan tenang.

" Jadi, hanya ini yang ingin appa bicarakan?" Tanyaku pada appa. Aku mulai jengah berda di ruangan ini.

" Tentu saja tidak. Kau sudah ku jodohkan dengan anak sahabatku. Aku tahu kau tak suka hal bodoh dan konyol seperti ini tapi sebaiknya kau mencobanya dulu." Ucap appa dengan enteng.

Ku angkat kepalaku menatap appa dengan terkejut, melempar tampang protes dengan apa yang baru saja ia ucapkan. Apa lagi ini?? Apa maksudnya?? Cih, membosankan sekali bahwa hidup orang kaya akan selalu identik dengan perjodohan.

" Apa lagi ini appa? Aku sudah punya Ru Mi. Dan hanya dia yang akan ku nikahi." Ucapku sambil berdiri.

" Kau tidak boleh menolak Jong Kook-ah dan aku tak akan menerima penolakan dalam bentuk apapun. Melihatmu yang tak pernah serius dengan kehidupan cintamu membuatku benar-benar prihatin denganmu. Lagipula perjodohan ini akan membuat perusahaan kita dan perusahaan Tuan Song akan semakin besar dan sukses dan akan terus berkembang, selain itu ia sahabat baikku dan putrinya sangat cantik, kau pasti akan menyukainya." Ucap appa.

Ku hembuskan nafasku dengan kasar dan menatap appa untuk kesekian kalinya. Tak bisakah ia paham dengan hatiku? Hanya Ru Mi yang menjadi tujuan  hidupku saat ini.

" Terserah padamu appa." Balasku pada appa.

" Kau akan menikah dengannya, Song Ji Hyo. Gadis termanis dan baik yang pernah ku temui." Ucap appa sambil menyebutkan nama gadis sialan itu.

Gadis manis?? Yang benar saja, mengapa wajah appa begitu berbinar saat menyebut nama gadis itu??

" Aku akan menikahi Ru Mi bukan gadis itu appa." Ucapku tajam, menekankan pada appa bahwa hanya Ru Mi gadis yang akan menjadi pasanganku.

Siapa? Song Ji Hyo? Dari namanya saja aku bisa menebak ia gadis yang sangat menyebalkan dan tidak lebih cantik dari Ru Mi. Ia pasti hanya gadis manja atau tepatnya tuan putri yang tak bisa mandiri. Apa yang menjadi pertimbangan appa sehingga aku harus menikahi gadis itu, mengapa appa bisa begitu menyukainnya , sampai menyuruhku menikah dengan gadis itu. Rasa benciku semakin besar terhadap gadis itu walaupun aku belum melihatnya sama sekali. Aku benar-benar pusing dengan semua masalah ini. Kalau sudah begini wine dan Ru Mi adalah pengobatnya.

***

STUPID LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang