Mari kukenalkan kalian pada Mamaku... Orang yang membawaku sembilan bulan dalam perutnya. Yang tak mengeluh saat aku yang nakal di perutnya memaksanya memuntahkan semua makanan yang baru dimakannya. Yang selalu memberi elusan sayang saat aku menendangnya dari dalam perutnya.
Orang yang pertama kali mendekap penuh sayang saat aku menangis terlahir di dunia yang ku tahu tak senyaman rahimnya.
Beliau selalu bisa menjadi apapun saat aku masih begitu mungil. Menjadi pelindungku, kokiku, teman bermainku, guruku, dan segalaku.
Dan aku kehilangan sosok beliau saat itu. Beliau memilih pergi ke ibu kota agar bisa membuatku dan saudaraku hidup nyaman dan terjamin dengan Eyang.
Beliau yang ku tahu menangis diam-diam saat menelpon kami dikampung. Dan selalu merasa lebih sedih saat terdengar rengekku kala ditemani Rindu.
Beliau yang ku tahu tak pernah melepas nama anak-anaknya dalam doanya di setiap hari.
Beliau yang selalu kutunggu telponnya di akhir Minggu atau kadang di akhir bulan. Beliau yang selalu kutunggu dengan sejuta harap datang saat aku duduk manis di depan pintu rumah.
Aku merindu Mama ditiap membuka dan menutup mata. Aku merindu Mama hingga terlalu sesak dan sempat membencinya.
Harap akan kedatangannya ditiap hari perlahan memudar. Hingga satu masa beliau datang dan memelukku nyata. Peluknya ternyata masih begitu hangat, tatapannya masih begitu penuh cinta akan kami.
Dan yang aku tahu sekarang sebenci apa pun aku karena Mama meninggalkanku, cinta dan rinduku masih lebih besar akan itu.
Mama... Asa kangen

KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Pulang
RomansaKarena menunggu kepulangan kamu, dia dan mereka itu membuatku berkenalan dengan 'dia'. Dia yang menjadi teman menungguku saat kalian tak ada bersamaku. Mari berkenalan dengan 'Dia'