t i g a

7.3K 1.6K 114
                                    

Istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat.

Sepertinya waktu yang cocok untuk menjaring teman. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling kelas. Tidak, tidak. Bukan ide yang baik untuk nimbrung di salah satu kelompok pertemanan yang asyik makan siang sambil mengobrol.

Mungkin peruntunganku ada di kantin.

Berbekal kalimat 'paket komik eksklusif', aku beranjak dari kelas dan menuju ke kantin. Sesampainya di kantin, aku tersenyum lebar. Timing yang tepat. Kantin masih cukup sepi sehingga aku tidak perlu berdesakan dengan manusia-manusia kelaparan.

Aku menuju kios tempat menjual gorengan kesukaanku, cireng. Oh, rupanya ada seorang cewek tengah merogoh kantong bajunya dengan gelisah. Berpura-pura tidak melihat, mataku menyisiri cireng yang baru selesai ditiriskan dari wajan dan mengambil plastik tempat cireng. "Duh, perasaan udah gue masukin ke sini..."

Aku melirik sekilas dan langsung menyadari apa permasalahan cewek ini. "Maaf Bu, boleh ngutang dulu nggak?" Ibu penjaga kios gorengan terlihat tidak suka mendengar kalimat yang cewek itu lontarkan dengan nada penuh harap.

"Saya bayarnya bareng dia aja, Bu, ini uangnya," selaku memecah atmosfer jengkel yang Ibu penjaga gorengan keluarkan.

"Eh?" Aku mengabaikan cewek tersebut dan menoleh.

"Sori ngerepotin! Gue ganti nanti ya kalo gue udah ke kelas!" Cewek itu berujar dengan sumringah. Aku sendiri hanya mengendikkan bahu acuh, tetapi kemudian teringat dengan panduan nomor 14 yang kubaca tadi saat pelajaran Bahasa Jepang tengah berlangsung.

PANDUAN NOMOR 14 : Apabila ada kesempatan, langsung manfaatkan untuk memperkenalkan diri sekaligus menambah teman!

"Uhm, gue Dinda, lo?" Semoga dia tidak menganggapku aneh. Awalnya, ekspresinya tidak terbaca. Tetapi kemudian ia mengangguk samar.

"Gue Rena, salam kenal dan makasih ya, Din!"

Sepertinya, dia anak yang lumayan supel, terlihat dari caranya berbicara. Baru saja aku berniat menanyakan kelasnya, dia menepuk dahi. "Ah iya! Gue lupa ada urusan, lo kelas berapa Din, nanti gue ke kelas lo buat ganti uangnya!"

Aku menaikkan alis. "Eh, kelas 11MIPA4," ujarku sedikit canggung. Rena ber-oh ria.

"Oke, nanti ya Din, gue pasti akan ganti uang lo!" katanya sambil berlalu pergi dan melambaikan tangan. Membuatku teringat dengan panduan nomor 17.

PANDUAN NOMOR 17 : Selalu balas lambaian tangan temanmu meskipun kamu tidak yakin kalau ia sedang melambaikan tangan padamu! Jangan lupa untuk tersenyum!

Tapi kalau sekarang sih, Rena jelas-jelas melambaikan tangannya padaku. Maka, hal berikutnya yang kulakukan adalah panduan nomor 17 sambil tersenyum tipis.

Akhirnya aku menambah satu nama dalam daftar teman dadakanku.[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Panduan Bersosialisasi Untuk Anak Kuper! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang