Panik, canggung, dan bingung, begitulah kata yang menggambarkan situasi Mentari saat duduk di bangku penumpang motor David.
"Ehem..ehem."Kode David
"Mmm, lu dari mana Vid?? Trus nunggu siapa tadi? Em pacar Lo ya. Waah David mah pasti udah punya pacar, maaf ya aku ngerusak wakt.."
"Lu ngomongin apa sih Tar? Gak wajar tau gak sih, biasa aja oke." Potong David dari kata-kata Mentari yang gak jelas.
"Iya nih Vid, gua canggung." Balas Mentari pelan.
David menelan air liurnya sontak kaget dengan pernyataan cewek tadi.
"Haha, aneh!. Eh lu tadi dari mana sih? Soalnya dari tempat lu manggil gua Ojek, sampe sekarang kita gak ngomong banyak."
"Ceritanya panjang Vid, dan gak terlalu penting jugak. Haha iya maaf ya aku kurang ajar. Dan makasih Vid. Oh iya Vid ntar Simpang empat belok kanan ya, turunin aja aku di SPBU rumah aku di komplek A itu kok. Kamu pulang aja Vid udah malem soalnya."
"Semakin kesini gua makin tau lu orangnya gimana. Lu cerewet amat sih Tar. Gilak apa gua nurunin cewek gak didepan rumahnya. Dan lu kira gua cowok apa jam segini baru pulang?"
**
'ceklek'
"I'm home!. Duh orang-orang pada kemana nih. Ah selamat gak diomelin ayah. Cepetan Tar naik naik naik!""Udah mainnya?" Suara lelaki dari sofa dibawah tangga yang sedang membaca koran.
"(Berbalik) hehe ayaah.. maap yaa ayah buncit. Lari! Dah ayah, good night ai lop yu."
"Mentari, Mentari (geleng-geleng) Kenapa seorang ayah gak bisa marah ya sama anak perempuannya. Apalagi sama anak kayak Mentari gitu." Ucap ayah dalam hati sambil melihat Mentari berlari kecil.
Mentari membuka pintu kamarnya dan menghidupkan lampu.
Ia terjunkan badan ke kasurnya. Masih terngiang wajah David di dalam pikirannya. Tak sadar ia senyum-senyum sendiri memikirkan kejadian konyol dalam satu hari ini."Ah gerah, mandi dulu lah. Ck! Oh David kenapa engkau datang disaat yang benar-benar tepat. Hahaha ih jijik ah. Kayak drama bener hari ini. Dudududud laalaladudu." Girang Mentari di depan kaca memikirkan seorang David.
Saat Mentari hendak membuka sweater nya. Ia lupa belum mengeluarkan hp dari kantongnya.
"Pantesan berat dari tadi, ini earphonenya, hp dan hp. Oke cekidot mandi girls. (Diam sebentar), HAH!? AAAA! Aduuuuh tadi apa? Hah? Hp dan hp?"
Mentari baru mengingat kalau hp si cowok pingsan tadi terbawa olehnya. Sekarang ia merantuk-rantukkan kepalanya ke lantai sambil guling-guling.
"Ayaaah, tolong kakak ayah. Baru aja seneng mikirin pangeran, eh si penyakitan, aaaah gatau la!. Gimana cara balikinnya cobak. Ah buang atau jual aja lah. Emm gak gak, harga diri gue lebih mahal dari hp ini." Pikiran Mentari berputar-putar tentang hp itu.
Setelah selesai mandi Mentari merebahkan tubuhnya di tempat paling nyaman. Tapi tetap saja pikirannya tidak nyaman saat ini. Seandainya pun ia berniat tidak tidur itu tidak akan menjadi masalah karena esok adalah hari Sabtu. Sekolah Mentari libur di hari Sabtu dan Minggu atau nama kerennya weekend.
Mentari meraih hp 'si misterius'. Hp yang tidak di buat pengaman apa-apa itu di bukanya dengan mudah. Ia menuju ke icon galeri, hendak melihat foto-foto pemiliknya.
"Waaah, ganteng juga nih cowok. Kenapa gak dari tadi malem liatnya. mirip Harry Potter gak make kacamata, iya gak sih? Iya nih. Apa dia beneran Harry Potter makanya pake masker kemana-mana. Tapi emaknya di telpon kenapa logat Betawi nya kentel bener dah."
**
Kicauan burung-burung yang terdengar di telinga Mentari membuatnya terbangun dari tidurnya yang tidak lebih dari 4 jam.
'suara siul'
"Hah, apaan tu?," Kaget Mentari yang melirik sekelilingnya. "Ih siapa ih siul pagi-pagi, udah deh Dek gausah ngumpet."Mentari dengan nyawanya yang belum kembali sepenuhnya meraba-raba meja lampion di kanannya, sambil turun dari kasur ia melihat meja lampion tadi. Dilihat nya benda keramat lagi lagi dan lagi.
"Mau apa Lo? Hah? Gua buang juga nih Hp," Mentari mengambil Hp itu kasar. Hah ada SMS, ini yg siul rupanya, mmm wah dari mamanya."
Gue tau ini hp sama Lo, makasih karna udah telpon Mama gua. Tapi siapa yang bilang gua harus bayar perbuatan Lo pake hp? Ntar sore temui gue di thiscafe jln. Dr. Wahid.
Balikin hp gue maling!"Anjir! Wah cari masalah nih anak. Kurang ajarnya kelewatan. Maling?, Ya Tuhan sekarang juga buat ini waktu jadi sore! Aggghhrrrk!".
BERSAMBUNG...
Messagge ^_^
Hai??
Salam DOD(DESTROYER of DREAM). Ayaflu(iloveyou)
#salamDOD
#AYAFLU
Keep reading Yo!
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTROYER of DREAM
Teen FictionJika bermimpi adalah satu-satunya cara untuk mencintai seseorang, apakah Mentari harus terus menutup matanya? Mentari selalu berkata "apakah bermimpi harus tertidur dan menutup mata? apakah mimpi dan berkhayal itu tidak sama?. Jadi kalau membuka ma...