2.

959 103 32
                                    

Gue niatnya mau bikin oneshoot, tpi kok jd mncul2 ide tidak terduga wkwk maapkan ya gais, terus gue juga g pduli lagi sma aturan tata tulis mnurut EYD. sumpah cius gue uda lupa. wkwkwkwk, tpi kalao kalian mau kritik EYD nya ttp gue tampung sapa tau gue bisa belajar lagi:)

Happy Reading.

"Bae Irene." Aku sedikit tersipu.

"Ehm, sejak kapan kau menjadi teman Dara nunna, setahuku Dara nunna hanya mempunyai satu teman yang bernama Bom nunna. Maaf kalau aku terlalu banyak curiga dan bertanya." Lelaki bermarga Kwon itu mengusap tengkuknya meringis malu. Keadaan kami menjadi sedikit canggung. "Aku hanya bertanya kalaupun kau keberatan untuk menjawab tidak masalah, hanya saja semenjak menikah dengan hyungku, Dara nunna juga menjadi keluargaku dan aku harus memastikan orang-orang di sekelilingnya tidak akan ada yang menyakitinya".

Aku hanya melongo dan terdiam bodoh mendengar semua penjelasan panjang lebarnya itu. Kwon Mino adalah adik dari Mr Kwon. Kuakui dia benar-benar tampan dan mirip sekali dengan Mr Kwon mungkin perbedaan hanya terletak di warna kulit mereka. Bila kulit Mr Kwon sedikit berwarna putih pucat, lain halnya dengan kulit Kwon Mino yang berwarna coklat. Tapi kalimat terakhirnya sedikit menyentil harga diriku.

"Maaf daddy saya adalah salah satu tamu Mr Kwon. Saya hanya menemani beliau datang ke pesta ini dan baru beberapa jam yang lalu saya berkenalan dengan Dara eonnie." Jawabku ketus dan segera pergi dari hadapi lelaki itu. Seenaknya saja dia menilai diriku seakan-akan aku akan menyakiti Dara eonnie. Ku dengar dia berteriak memanggilku tapi tidak aku pedulikan.

Ku langkahkan kakiku ke dalam ballroom pesta ini dan mencari keberadaan daddy. Perutku memberontak kelaparan. Ishh gara-gara lelaki itu makananku jatuh dan aku tidak jadi menikmatinya. Ku edarkan pandanganku dan aku menemukan daddy sedang berbicara dengan rekan bisnisnya yang lain.

"Dad,"

"Hey nak kau kemana saja. Acara sebentar lagi akan dimulai. Kau menikmati pestanya kan?" Aku hanya mengangguk kecil dan tidak ingin menunjukkan kejengkelanku beberapa saat yang lalu. Aku tidak akan mengecewakan daddy yang berusaha membuatku nyaman di pesta rekan bisnisnya ini.

***

1 minggu kemudian...

Hari ini weekend dan aku sedang bersiap-siap mau pergi ke cafe yang baru ku bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini weekend dan aku sedang bersiap-siap mau pergi ke cafe yang baru ku bangun. Cafe yang sudah lama menjadi cita-citaku. Aku mulai melangkah keluar kamar ketika kurasakan smartphone di tasku berbunyi.

0828188***** is calling

Siapa ini? Nomornya tidak tersimpan dalam kontakku. Apa hanya orang asing? Beberapa detik aku memikirkannya segera ku angkat telpone itu.

"Halo,"

"Yak Bae Irene kenapa kau baru mengangkat telpon ku," teriak orang di seberang. Aku sedikit menjauhkan telingaku karena teriakannya yang terlampau keras.

HALLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang