"Kau single, Mino single. Kenapa kalian tidak mencoba untuk berkencan saja!!"
Aku dan Mino seketika terdiam. Suasana yang tadi hangat tiba-tiba saja berubah menjadi canggung. Mino berdehem untuk mencairkan kecanggungan ini.
"EHM nunna, kau ini bisa saja,"
"Apa salahnya Mino~ya, kau sudah waktunya untuk move on dari si JALANG kesayanganmu itu. Lihatlah Irene. Dia single, cantik, berpendidikan, dari keluarga baik-baik, dan pintar memasak. Kurang apa lagi ha?" Dara eonnie mulai mengomel lagi. Aku tersipu malu mendengar dia memujiku. Tapi tidak dengan wajah Mino yang cemberut.
"Yaa yaaaaa itukan masa lalu nunna. Kenapa kau masih mengungkitnya. Kami sudah lama putus jadi jangan pernah ungkit-ungkit dia lagi," dengus Mino.
Aku yang tidak tahu apa-apa hanya bisa terdiam tak enak melihat Mino dan Dara eonnie berdebat. "Sudahlah aku capek mau mandi dulu, kamarku tetap kan nunna? Tidak kau gusur kan?"
"Kau jarang pulang ke rumah ini, jadi kamarmu aku rubah menjadi tempat sepatu-sepatu koleksiku. Malam ini kau tidurlah di gudang bersama tikus dan kecoa-kecoa menjijikkan itu," seringai Dara eonnie.
Mino yang mendengar jawaban Dara eonnie bergegas pergi meninggalkan kami. Dara eonnie dan aku tertawa terbahak-bahak.
"Kau ini usil sekali sih eonnie, nanti kalau Mino marah bagaimana?"
"Aniya dia tidak akan marah padaku, asal kau tahu saja lelaki Kwon Family memang terlihat tegas dan dingin tapi mereka sebenarnya mempunyai hati yang hangat dan selembut bayi." Canda Dara eonnie.
Aku tersenyum kecil dan menganggukkan kepala pertanda aku setuju dengan penjelasannya.
"Kau makan malamlah di sini, sebentar lagi Jiyong pulang,"
"Apa tidak merepotkan eonnie?" tanyaku ragu.
"Asal kau mau membantuku memasak aku anggap kau tidak merepotkanku,"
"Call," Setelah aku memberi kabar pada orang rumah bahwa aku ada makan malam bersama teman, aku dan Dara eonnie mulai memasak.
Memasak dengan Dara eonnie terasa menyenangkan. Kita berdua berbagi resep dan bertukar pikiran seputar makanan. Ternyata ibu Dara eonnie mempunyai beberapa restoran dan resort di kampung halaman eonnie.
"Aku pulang," teriak seseorang. Itu pasti Mr Kwon.
"Aku di dapur yeobo" balas Dara eonnie berteriak.
Tidak lama kemudian Mr Kwon memasuki area dapur. Dan menemukan Dara eonnie yang sedang memasak bersamaku, diciumnya pipi Dara eonnie dengan gemas. "Merindukanmu yeobo, wah ada tamu. Bukankah kau anak Mr Bae?" Tanya Mr Kwon ketika melihat ke arahku.
"Selamat malam Mr Kwon, ne saya Bae Irene anak dari Mr Bae," sapaku sopan.
"Yeobo tadi aku kesepian dan punya ide untuk mengundang Irene menemaniku. Kau meninggalkanku sendirian di hari libur ini," rajuk Dara eonnie pada Mr Kwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALLO
FanfictionIrene Ketahuilah kau adalah anugrah tuhan yang dikirim untuk menemani hidupku yang membosankan ini. Mino Terima Kasih kehadiranmu membawa kesegaran tersendiri untuk hidupku yang juga membosankan ini haha. Cerita ada yang aku private, cuma aku suka...