Luka..
Ejekan..
Tatapan remeh..
benci..Itulah yang sekiranya tergambar jelas di cermin wajahmu
Di sore yang sendu iniWajahmu merefleksikan dengan jelas
Nyanyian sakit dalam jiwaku
Melolong bebas menuju angkasa
Memecah ketenangan surgawi dan membuka sang pandoraKau melenggang dengan riangnya menuju pesakitanmu sendiri
Tanpa kau sadari ada jiwa yang terbang bebas
Saat kau terjerembab dalam pesakitanmuSang penguasa jagad raya tak pernah lelah menertawakan tingkahmu
yang bak aristokrat menenteng tas emas berisikan batubaraBatubara yang kau gunakan untuk melempar orang-orang tak bersalah
Kau tertawa lepas bebas tanpa beban seolah kaulah pemenangnya
Disaat kau berhasil membuat mereka kesakitan menahan luka yang kau buatDan di Neraka pulalah..
Para penjaga tertawa lepas terbahak-bahak menunggumu masuk kedalamnyaYogyakarta, 7 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI
PoetryAku bukanlah seorang penyair yang handal menghidupkan kata-kata layaknya Kahlil Gibran. Aku hanyalah seorang Jingga yang mencurahkan isi hatinya kedalam sebuah tulisan. Nikmatilah setiap irama puisi hancur yang aku tulis yang berakar dari kegundaha...