KAU DAN AKU

998 52 18
                                    

kau, aku dan waktu
Bagaikan poros tak bertepi
Yang berusaha berdiri tegar menggunakan satu kaki

Berusaha dipadamkan oleh tirani
Tertutup oleh tirai kegelisahan dan terperangkap dalam lautan keraguan
Dengan kebohongan sebagai buihnya

Kami membawa senapan tak bersuara di medan perang
Suara tercekat teredam oleh tirani yang meneriakan kehancuran kami
Melalui kerongkongan-kerongkongan ketidakwarasan mereka

Senapan yang kami bawa bukanlah senapan berpeluru baja
Melainkan senapan berpeluru asa dan doa
Yang siap melesat menghancurkan jantung sang tembok tirani

Yogyakarta, 7 Maret 2017

PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang