MERAIH TANGAN SANG MAHLIGAI

224 4 2
                                    

Terpisah oleh ngarai curam yang dasarnya adalah palung hujatan
Dan Tebingnya adalah duri restu
Itulah kau dan aku

Berusaha membangun jembatan antara ngarai melalui untaian doa
Merangkak sekuat tenaga menuju puncak gunung mahligai yang curam

Sungguh indah dan memabukan hati mahligai yang melambai dari atas
Hingga aku pun merona dibuatnya
Dan ingin sekali aku meneguknya

Aku dan kau pun memiliki keyakinan yang kuat menggebu dalam dada untuk menggapainya
Meskipun harus merangkak dan berjibaku dengan berbagai hujatani

Meskipun jalan menuju mahligai terhalangi oleh ngarai curam
Namun Tuhan takkan pernah menutup mata terhadap usaha kita

Yogyakarta, 7 November 2017

PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang