PALSU

93 1 1
                                    

Gravitasi waktu dan angin takdir berpadu menjatuhkan daun-daun kering di pohon jiwa.
Ia terbang ke muara terasingkan diatas perahu kebimbangan menuju hiruk pikuk riak air yang jatuh menuju samudera bebas.
Deras air yang menerpa menyanyat jantung mengiris kalbu dan teraduk oleh ombak memori yang menimbulkan jeritan dalam rekahan hati yang tertahan.
Jeritan batin yang tak seorang pun akan mendengar meskipun kerongkongan mengering dan mengerak olehnya.

Sayap-sayap bidadari pun patah teriris oleh mata pisau keegoisan.
Air mata hitam mengalir diatas padang kesendirian.
Cinta palsu memainkan harpanya diatas pemakaman bangkai ketulusan.
Hati ini sangat basah dan terkorbankan oleh keegoisan.
Hati ini juga begitu kering dan merindu air kasih sayang.
Hingga terbentuklah pahatan keras dalam kalbu dan jiwa oleh cinta palsu yang bernama luka.

Jakarta, 30 Juli 2018

PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang