Lima

2.2K 101 0
                                    

Koci's POV

"Gua ada rencana liburan sama Mike dan Mika. Mau ikut?"

Gue menatapnya yang sedang berbaring di pangkuan gue, "No"

"Mereka tahu status kita sebagai sepupu. Why not?"

Gue menggeleng, "Gapapa. Gue ada rencana juga travelling sama nyokap"

"Dan gua gak diajak?"

Gue terkekeh, "Kan lo mau pergi sama temen-temen lo"

Dia menahan tangan gue di pipinya, "Gua udah kirim pengajuan study disana dan udah dikonfirmasi. As you wish, Maret gua ujian, disana"

Gue tersenyum kecil, "Good luck!"

Dia mencium tangan gue, "Gua sayang sama lo"

Mata gue seketika panas dan air mata haru menetes. Ini romantis, kan? Alhamdulillah, betapa indah karunia-Mu, ya Allah. Sebuah perjodohan tanpa dasar perasaan apapun dan tanpa mengenal baik satu sama lain, kini mulai menumbuhkan perasaan yang kuat di diri kami masing-masing untuk yang lainnya.

Ujian akhir semester telah selesai dan libur telah tiba. Malam ini, kami packing bersama. Sebuah tas besar milik Atha dan koper sedang milik gue. Rumah telah rapi dan bersih, siap untuk ditinggal. Besok pagi-pagi sekali Atha akan mengantar gue ke rumah mamanya. Dari sana ia akan dijemput kak Mike dan gue melanjutkan menyetir sendiri mobilnya ke rumah mama bersama mertua.

"I'll gonna miss you" bisiknya

***

The day comes. Gue gak tahu kalau ternyata tujuan wisata kami adalah ke pulau Belitung. Dasar mama, suka yang aneh-aneh. Kami duduk di waiting room dan menunggu pesawat kami. Kami terlibat perbincangan menarik. Ternyata luar biasa rasanya holiday sama para ibu-ibu ini ya.

Tiba di lokasi, kami langsung menuju pantai yang cukup eksis hingga diangkat ke sebuah novel dan film. Subhanallah, indahnya alam ini, betapa besar kuasa-Mu, ya Tuhan. Gue menghirup aroma asin laut dan menikmati pantainya yang indah. Gue menatap kedua nyokap yang sibuk berfoto ria. Gue sendiri memilih mengabadikan pemandangan, dalam hati berharap bisa berada disini bersama Atha.

Dari siang hingga sore kami menghabiskan waktu untuk berbelanja, biasalah perempuan. Gue hanya membeli beberapa barang mengingat rumah bersama Atha menganut sistem simple yang tak sebebas dirumah mama yang diletakkan disembarang tempat. Saat sedang memilih barang-barang, gue teringat Atha. Apakah gue harus membeli sesuatu untuknya?

Setelah makan malam, kedua nyokap gue bergosip ria sambil menonton acara di televisi. Gue merasa gak cocok berada diantara mereka, merasa tua banget kalau ikutan. Akhirnya gue pamit ke pantai. Mumpung disini, memanfaatkan pantai untuk berbagi penat dan menikmati keindahan, apa salahnya, di Jakarta kan pantainya jauh.

Gue membawa serta kamera untuk mengabadikan keindahan pulau Belitung ini. Siapa tahu gue bisa berbagi pengalaman dengan Atha nanti. Haaah..berjalan ke pinggir pantai, gue menikmati gelapnya pantai. Agak takut, gue memeriksa apakah sosok tersebut benar manusia atau bukan.

Dibalik batu, gue menemukan kebenarannya. Dua manusia duduk dan sedang mengobrol.

"Dia manis, cantik" ujar suara perempuan. "Gue gak tau lo punya sepupu perempuan"

"Dia baru tiba dari luar Jakarta"

Kening gue mengernyit. Gue kenal suara ini. Suara dingin dan ringan ini sangat familiar di telinga gue. Ini mirip suara Atha, tapi kan Atha sedang di Lombok, gak mungkin dia ada disini. Rasa penasaran mengusik gue untuk mengintip, tapi gue takut mereka terganggu dan bukankah ini tindakan yang tidak sopan? Gue bergeming, mendengarkan mereka dengan setia.

The Matchmaking ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang