12april.
Di jam sepuluh lewat lima belas menit,koper dan tas serta barang milik ayah,mama dan adikku sudah masuk ke dalam mobil ,dan itu artinya,aku sudah ditinggal keluarga ku pergi. Bukan meninggal, melainkan mereka pindah rumah karena ayahku yang mendapatkan dinas di bandung. Sementara aku masih di depok.
Alasan ku tidak ingin ikut pindah kesana karna sekolah, meskipun bukan hanya karna itu. meskipun masih satu setengah tahun lagi aku lulus, tapi setidaknya aku tidak ingin meninggalkan sekolah di sini. Aku terlalu mempunyai banyak kenangan yang tidak akan mungkin pernah ku lupakan.
-flashback on.
"Kamu yakin rachel, tidak ingin ikut ayah?". Tanya ayah sudah hampir ratusan kali beliau selalu menanyakan hal itu.
"Iya,ayah". Ucapku lagi lagi dan lagi.
"Tapi kamu ingat, untuk dua sampai tiga hari kamu akan tinggal di rumah sendirian, kamu kan tau bi imah pulang kampung ". Ucap ayah yang membuatku kaget.
"Ha! ". Ucapku kaget.
"Aku bisa jaga diri kok". Ucapku percaya diri."Ayah siap-siap aja, besok kan mau berangkat". Ucapku.
-flashback of.
Begitulah sekiranya percakapan ku dengan anto-ayahku tadi malam. Meskipun sebelumnya aku syok karna bi imah pulang kampung, dan itu artinya aku berada di rumah sendirian. Pak arya pun ikut ayah ke bandung. Derita!.
Pesan yang selalu mama sampaikan'jangan buat yang aneh-aneh,kamu ingat kalau kamu itu sudah besar ...bla..blaa'. Mama memang tipe yang cerewet dan perhatian. Tapi kalau sudah marah,seperti membangunkan singa yang sedang tidur.
"Mamaa!!!" Teriakku dan langsung berhambur kepelukkan mama.
"Kamu ini,kan kamu sendiri yang bilang kalau kamu gak mau ikut".
Oke!mama celotehan lagi.Tanpa sadar mata ku berlinang, dan menjatuhkan tetesan air. Mengapa aku seperti ini? .
Akupun melepas pelukan mama dan mengusap air mataku.
"Oke! Aku gak sedih". Ucapku tegas.
"Terserah kamu lah ka". Ucap mama resah. Dan memanggilku dengan sebutan 'kaka'. Wajar saja. Karna aku anak pertama.
"Kami berangkat ka, hari sudah mulai siang." Ucap ayah.
"Oke,hati-hati yah,ma,la,rik". Ucapku menyebutkan satu persatu orang yang ingin pergi.
"Kamu juga hati-hati. Kalau ada apa-apa telfon mama".
"Iya mama". Ucapku bosan.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan meninggalkanku yang seperti patung ,hanya berdiam diri di halaman rumah meratapi kepergian mereka. Ah! Seperti di tinggal pergi jauh saja. Padahal hanya dari sini ke bandung.
Tapi kan....
Sudahlah. Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Cukup lelah semalaman karna membantu adikku -lala dan riko menyiapkan barang bawaan mereka.
"Kaka,aku dulu". Teriak riko yang rewel nya minta ampun.
"Ih, lala duluan kaka, yang baju di lemari belum masuk semua". Teriak lisa yang tidak kalah kencang dari riko.
Penat! Sangat!.
Malam minggu ku di atur oleh mereka. Menyebalkan!. Padahal ini adalah malam untuk ku istirahat. Tapi tak apalah, malam ini kan malam terakhir mereka disini."Satu-satu ya, adik-adik kaka". Ucapku.
"Riko kamu sini deh,....". Ucapku dan menyuruh riko untuk membantuku dan lala membantu lala terlebih dahulu dan setelah itu sebaliknya.Pekerjaan pun selesai jam 02.30 pagi. Mereka yang mengatakan telah mengantuk sudah tidur tiga jam yang lalu. Sial!
Aku pun tertidur di kamar lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Boy
Teen FictionDi mana saat nya lo ngerasain mencintai bahkan menyayangi seseorang yang ga pernah sadar akan kehadiran lo di sampingnya, sedangkan lo selalu berharap keajaiban akan datang nantinya. Rachel,seseorang yang cantik dan manis,yang selalu setia mencintai...