Tidak seperti biasanya,hari rabu ini seluruh siswa sma cendana di libur kan karna kelas XII akan melaksanakan ujian tes. Entah tes apa,aku tak mengerti."Kayaknya gue harus kesana". Ucapku saat sudah rapih setelah mandi. Untung saja hari ini masih pagi,jadi mungkin waktuku tidak akan terbuang sia-sia.
"Mbak,aku keluar sebentar". Ucapku dan segera pergi ke garasi.
Aku tak tau apa yang mbak ita katakan,karna aku langsung bergegas pergi. Aku terlalu takut telat.
Ku parkiran mobil ku di tempat seperti biasa, saat aku keluar dari mobil. Mereka ada di sana. Tapi lebih sedikit,kemana yang lainnya?.
Aku melangkahkan kaki ku menju arah tempat anak-anak kecil itu berada. Pandanganku terlalu fokus ke arah mereka berada sehingga aku menabrak sesuatu.
"Aduh!". Pekikku dan mengusap bahuku.
Diam. Saat aku melihat ke arah apa yang kutabrak.
"Arsya ". Ucap ku pelan. Mungkin hanya angin yang lewat yang mendengar ucapanku.
Tatapan arsya saat melihat ku awalnya kaget,tapi lama-kelamaan kembali datar.
"Kaka cantik". Ucap anak kecil laki-laki yang ku ingat namanya rafa.
"Hai,rafa ya?". Ucapku.
"Iya ". Ucapnya semangat.
"Ayo ke sana". Ucapnya kepada rafa,tapi tidak mengajakku. Jahat! Padahal aku kesini hanya untuknya.
"Kaka cantik gak ikut?". Tanya rafa sebelum pergi.
"Gak,kaka cantik nya lagi sibuk". Ucap arsya,siapa yang di tanya siapa yang jawab. Menyebalkan sekali manusia ini.
Sabar. Sabar.
Kalimat yang selalu ku untarkan saat berhadapan dengannya."Siap -Siap nahan batin emang kalo mau deket ama dia". Ucapku pelan.
Rafa dan arsya pergi meninggalkanku sendiri disini. Tak apalah,aku masih bisa melihat dan berkeliling di taman ini,lagi pula ini masih pagi . Dan suaranya nya sangat sejuk. Cukup menenangkan.
Aku berjalan mengelilingi taman yang belum pernah ku lewati,karna jarak nya cukup jauh. Di atas pohon besar terdapat rumah pohon.
"Sejak kapan ada rumah pohon di situ ya?". Tanya ku sendiri.
"Udah lama,mungkin lo gak pernah kesini". Ucap seseorang yang di sampingku.
What! ARSYA!.
Demi apa? Arsya?.
Aku menepuk-nepukkan pipiku."Nggak sakit". Ujarku sengaja pelan agar dia tidak mendengar ucapanku.
Bagaikan cerita di novel yang pernah kubaca,laki-laki yang selalu berusaha mendapatkan pujaan hatinya pasti akan selalu mengikuti kemanapun arah wanita nya berada. Terbalik denganku.
"Rumah pohon ini udah lama banget, dari awal taman ini di buat, tapi desain nya udah beda dari yang awal sampe sekarang. Katanya kalo kelamaan didiemin kayu nya nggak kokoh". Jelasnya.
Panjang sekali dia berbicara.
Cukup membuatku terpukau."Kenapa? Kok diem?". Tanya nya.
Aku tak mau gila rasa terlebih dahulu aku menengok kearah kanan dan kiri,tidak ada orang lain,melainkan orang-orang yang sedang lari santai.
"Mau naik?". Ajaknya.
"Takut". Ucapku.
Wajar saja,aku cukup takut akan ketinggian."Ada gue". Ucapnya.
Stop it!. Aku takut pipiku memerah karna ucapannya.
Aku mengusap-ngusap pipiku yang ku takuti akan memerah.
"Lo duluan,gue di belakang lo". Ucapnya.
Aku hanya bisa menuruti,tak tau lagi harus berbuat apa.
Ku naiki tangga satu persatu dengan amat perlahan,untung saja arsya tidak memarahiku,dia cukup sabar. Aku cukup berani karna di belakang ku ada penyemangat ku. Pangeran impian ku.
"Pelan-pelan aja,gak usah takut. Kalo jatuh kan ke bawah". Ucapnya lembut.
Oh shit! Pangeran.
Jangan kan jatuh dari pohon ini,jatuh ke hati lo aja gueberani.Akhirnya sekian lama menaiki tangga pohon ini aku sampai di tempat ini, dimana keindahan taman akan ku lihat dari atas sini.
"Bagus gak?".
"Kok nutup mata". Ucapnya geram.Aku memang menutup mataku,aku terlalu takut ketinggian. Mama tolong aku.
"Lo buka mata lo pelan-pelan, dan lo akan ngeliat keindahan dar sini chel". Ucap arsya.
Kapan lagi coba di lembutin sama makhluk dingin kayak dia?.
Ku coba buka mata perlahan-lahan. Meski awalnya aku sangat takut,samua ku berani kan hanya untuk pangeran.
"Wow". Ucapku kaget.
Kaget melihat pemandangan yang indah di pagi ini."Bagus kan?". Tanya nya.
"Banget". Ucapku histeris.
Senyum yang terus saja mengembang di bibir ku seperti nya tak bisa ku pudarkan,aku cukup senang pagi ini. Pertama sudah di ajak ngobrol sama pangeran, kedua di ajak pangeran naik kerumah pohon, ketiga sekarang kami berduaan di atas poho
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Boy
Teen FictionDi mana saat nya lo ngerasain mencintai bahkan menyayangi seseorang yang ga pernah sadar akan kehadiran lo di sampingnya, sedangkan lo selalu berharap keajaiban akan datang nantinya. Rachel,seseorang yang cantik dan manis,yang selalu setia mencintai...