Hari ini Bila dan teman sekelasnya mendapat tugas untuk membuat daftar pustaka. Tugas ini harus dikerjakan di perpustakaan. Jadi, semuanya ke perpustakaan. Ya iya lah.
"Bila, Mita, cepat lah. Nanti gak dapat kita bukunya." ucap Rara.
"Ih, gak dapat gimana? Buku banyak kali di perpustakaan." ucap Bila sambil mengambil buku latihan dan alat tulisnya.
"Tau tuh. Bukunya banyak. Gak kayak rumah lo, yang ada cuma majalah itu pun dikit." tambah Mita sambil keluar kelas bersama Bila.
"Iih, kok gue ditinggal. Jaad. Ok fine. Dedek kan strong." ucap Rara sambil mengejar Bila dan Mita.
Sesampainya di perpustakaan, petugas perpus sudah mondar-mandir untuk mendiamkan siswa yang ribut. Diam di sini, ribut di sana. Diam di sana, ribut di sini. Karena tak kuat lagi, petugas perpus pergi keluar. Bila masuk dan mulai mencari beberapa buku. Ia mengambil 10 buku dan membawanya ke meja yang ada di perpus. Saat ingin duduk, ia melihat ada Romeo!!!
'Ada Romeo. Duduk di sebelahnya gak ya?' batin Bila.
Akhirnya, ia memilih duduk dengan jarak satu meja dari Romeo. Ia mulai mengerjakan tugasnya. Ketika ia menulis, datanglah Bila dan Mita.
"Bil, geser dong." ucap Mita sambil memberi kode pada Rara.
"Ah iya Bil, geser dong."
"Gak ah. Kalau mau duduk di sini aja." ucap Bila sambil melirik tempat di sebelahnya.
"Ih, lo geser aja deh." ucap Mita sambil memindahkan buku Bila dan mendorongnya. Alhasil, Bila duduk dekat Romeo.
'Aish, ngapain sih mereka nyuruh gue geser? Dag dig dug nih gue. Ok, santai Bil. Santai.' batin Bila dan mulai menulis kembali.
Dengan kecepatan tangannya, ia cepat selesai dan akan mencari 10 buku lagi karena yang disuruh 20 buku. Saat bangkit dan akan berjalan, tiba-tiba tangannya di tahan sebuah tangan dan 5 jari. Ia menoleh mendapati Romeo yang melakukannya.
'Oh God. Kenapa dia megang tangan gue? Gue gemetar nih.' batin Bila 'lagi'
"Kenapa?" ucap Bila sambil menahan gugupnya.
"Lo mau nyari buku lagi kan? Gimana kalau kita tukeran aja?" tanya Romeo sambil menyodorkan bukunya yan berjumlah 10 juga.
Bila memberikan bukunya pada Romeo. Saking gugupnya, Bila melepaskan bukunya dan bukunya jatuh. (Yaiyalahmasaterbang:v)
Bruk
Karena mendengar suara buku jatuh, Mita dan Rara menoleh. Mereka malah tertawa pelan karena mereka tahu kalau Bila gugup.
"Duh, yang lagi gugup, hati-hati dong megang bukunya." ejek Mita.
"Duh, yang lagi gugup, ambil dong bukunya terus nanti ambil bukunya samaan kayak di film-film gitu. Terus tatapan lagi. Terus kita nyanyi lagi. Terus kalian sadar. Ter-"
Ocehan Rara terhenti karena tangan Mita yang menutup mulut Rara.
"Lo ngapain sih terus terus mulu. Mau jadi tukang parkir lo? Bukan di sini tempatnya." ucap Mita.
"Gue kan hanya menyampaikan pendapat gue. Kita ini tinggal, makan, minum, hidup, jalan, lari, duduk, tidur, belajar, nafas delele di negara yang rakyatnya bebas megeluarkan pendapat." ucap Rara membela diri.
"Serah lo deh. Kerjain lagi tuh. Bila, Romeo silahkan lanjutkan." ucap Mita.
'Duh ni sahabat gue buat gue malu aja. Bilang gue gugup lagi. Apa kata Romeo nanti?' batin Bila.
"Ya udah nih." ucap Romeo dan Bila bersamaan. Mereka diam sejenak. Lalu mengangguk dan tanpa sengaja juga bersama. Setelah itu tersenyum bersama juga.
'Aaa, Romeo senyum. Meleleh dedek bang.'
'Gila, senyumnya...meleleh abang dek.'
Mereka kembali melanjutkan pekerjaan tulis-menulisnya. Bila tetap menulis meskipun Mita dan Rara tak berhenti berdebat hal-hal yang tidak jelas. Terkadang mereka tertawa cekikikan. Kadang berdrama gak jelas.
"Akhirnya selesai juga." ucap Bila dan Romeo bersamaan. Mereka saling menatap dan membuat pipi Bila memerah dan panas.
"Pipi lo merah. Kenapa? Digigit nyamuk? Dicubit? Atau mungkin terpesona oleh kegantengan gue?" ucap Romeo sambil menyisir rambutnya ke belakang.
'Hah? Gue gak mimpikan? Seorang Romeo yang jutek bin cuek bin datar jadi orang yang kayak gini?' batin Bila tak percaya.
"Gak usah gitu juga kali liatnya. Gue tau kalau gue ganteng." ucap Romeo.
"Ternyata lo bisa kayak gini juga ya." ucap Bila sambil tersenyum tipis.
"Ya bisa, tapi hanya untuk orang tertentu dan lo salah satunya." ucap Romeo sambil mengedipkan sebelah matanya dan menunjuk Bila dengan membentuk jarinya seperti pistol.
'Apa? Orang tertentu? Dan gue salah satunya? Ooooo.'
"Apaan sih." ucap Bila.
"Lo lucu deh kalau lagi salting." ucap Romeo.
'Duh, dia tau lagi kalau gue salting.' batin Bila.
Kring kring
"Eh, udah bel tuh. Kantin yuk." ajak Romeo sambil menarik tangan Bila. Bila terkejut atas perlakuan Romeo untuk yang ke-2 kalinya.
Sepanjang perjalanan ke kantin, banyak siswa yang memperhatikan mereka. Ada yang terkejut, iri, datar, dll.
Romeo sama siapa tuh?
Ih, kok dia sama Romeo?
Gue aja susah dapatin Romeo
Kok pegangan tangan sih
Gue gak terima
Cewek itu kan gak populer
Gue iri
Romeo sama gue aja
Ya kira-kira begitulah bisik-bisik siswa sepanjang koridor.
'Aish, masih jadi anak baru juga. Eh, fans udah segini. Pakai bilang gue gak populer lagi, tapi emang sih. Ntar gue diamuk lagi.' batin Bila.
"Gak usah dengerin kata mereka. Anggap aja angin lewat." ucap Romeo seakan tahu yang dipikirkan Bila.
"Lo mau pesen apa?" tanya Romeo.
"Samain aja."
Romeo mengangguk dan pergi memesan makanan. Saat menunggu Romeo, ada seseorang yang menghampiri Bila.
Brak
"HEH LO!!!" teriak orang itu sambil menggebrak meja.
👐✋🙋
Maaf kalau tambah gaje..
Kira-kira siapa ya yang gebrak meja?Vote dan comment😊😇👍👌
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIUS
HumorMenceritakan seorang cewek yang menyukai cowok misterius atau cuek atau dingin atau dll. Entah mengapa ia suka sama cowok yang misterius. Selama ini cowok-cowok yang ditemuinya hanya memiliki kadar kemisteriusan yang berada di bawah rata-rata. Namun...