"Argghh! Gue mikirin apasih?!" Dimas menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mulai pulang sekolah tadi hingga sekarang, Dimas masih saja kesal terhadap dirinya sendiri. Ia juga tak henti henti memikirkan chairmate barunya, Rizki.
Dimas POV.
"ck, apaansih ah elah!" gue masih terus nge-scroll timeline instagram. Saat ini gue kesel sama diri gue sendiri. Gimana enggak, dari pulang sekolah tadi, gue masih terus kepikiran sama dia! iya dia, Rizki.
"apaan nih" pas lagi liat insta-story, dan kemudian melihat story dari instagram temen. Saat itu gue hanya terpaku kepada lelaki yang tersenyum ke arah kamera.
"ganteng" . Tak berapa lama gue sadar, lelaki itu adalah Rizki. "astaga.. mikir apa gue" seraya mengacak acak rambut yang emang sudah berantakan.
Padahal baru sehari duduk dengannya, dan pikiran gue udah penuh sama makhluk itu.
Dimas POV end.
Rizki POV.
Gue ngelirik jam di tangan, "07.45" ucap gue dalam hati. "sial, garagara dia gue jadi balik jam segini. Ah, tapi apa gue jahat banget ya tadi ninggalin dia di lapangan?"
Gue ngerasa sedikit menyesal karena tadi ninggalin Dimas di lapangan. Ya namanya juga lagi kesel, apa boleh buat. "besok minta maaf deh".
Rizki POV end.
Keesokan harinya.
SMA Harapan Nusa, 06.25
Setelah memarkir motornya di lapangan parkir, Rizki berjalan ke arah pintu masuk sekolah untuk absen fingerprint. Namun entah kenapa, ia tergerak untuk menengok ke arah gerbang sekolah yang sudah mulai padat dengan siswa siswa yang baru datang.
Ditengah keramaian, pandangan Rizki tertuju pada Dimas yang juga baru datang dengan ojek online.
"Naik ojek? tumben" ucap Rizki dalam benaknya. Karena setau Rizki, Dimas selalu diantar orangtuanya ke sekolah.
Tak lama setelah fingerprint Rizki berjalan menyusuri koridor sekolah, kemudian terlintas di benaknya untuk menunggu Dimas, agar bisa jalan berbarengan ke kelas, hehe.
Rizki memperlambat langkahnya, membiarkan orang orang menyalip dan menunggu Dimas. Ia tak mau mengulangi kesalahannya dulu, ketika dirinya malah sengaja meninggalkan Dimas karena terlalu gugup. Sampai akhirnya, Dimas melewati dirinya. Sontak Rizki pun menyapa
"Eh, Dim! baru dateng lu" seraya menepuk pundak Dimas
"Iyalah, bisa liat sendiri kan?" jawab Dimas dingin
"Yeee, santai kalii gausah sinis gituu" Rizki terkekeh melihat tingkah dingin Dimas
"Iye iye bawel lu ah"
Tak sadar, mereka sudah di depan kelas, Dimas langsung berjalan masuk ke kelas, disusul Rizki yang masih senyum senyum aneh.
"Kenapa, Dim?" tanya Rizki melihat Dimas yang hanya berdiri diam di depan tempat duduk mereka
"Itu.. Kotor ah gamau duduk disini" Dimas menunjuk kolong meja yang agak kotor dan berdebu
"Yaelah.. yaudah deh gue aja yang duduk disitu, lu disebelah sini nih bersih-an dikit" Rizki menawarkan
"Yaudah"
Baru saja Dimas duduk, Rizki sudah berdiri lagi dan meminta Dimas untuk pindah sebentar, karena Rizki mau ke kantin
"Hhhhhh baru juga duduk gue."
"Yaelah, Dim. Maaf deh, misi bentar gue pengen ke kantin"
"hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Teen FictionCerita tentang 2 murid sma yang menyukai satu sama lain yang akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya -WARNING- ⚠⚠⚠ BOYXBOY CONTENT!!