"ehh ssshhh! Nya.. Hahaha" Dimas tertawa. Namun masih sambil memandangi Timmy.
Anya yang menyadari hal tersebut langsung mengayunkan tangannya didepan wajah Dimas
"HEH! APAANSIII! LO ITU SAMA RIZKI DOANG! GABOLEH SAMA YANG LAIN!!"
Tanpa sadar, Anya berteriak kencang, dan otomatis suaranya terdengar ke sekitar mereka. Untung saja, saat itu lorong masih sepi, murid murid lain masih jajan di kantin. Dan yang bermain di lapangan? tentu saja tidak dengar karena sibuk bermain. Namun yang tidak mereka sadari adalah, Rizki yang baru saja selesai jajan di kantin dan mau kembali ke kelas.
Rizki POV.
*deg* *deg*
Gue bisa merasakan detak jantung gue yang mulai gak beraturan. Dan gue gak pernah ngerasain ini. Kenapa ya? persis setelah mendengar percakapan mereka, jantung ini mulai berdetak tak karuan. Apa karena mendengar ucapan Anya bahwa dia ingin Dimas cuma sama gue? bukan. Sepertinya ini cemburu. Karena gue juga mendengar dan melihat saat Dimas menyatakan bahwa Timothy itu ganteng sambil menatapnya? rasanya iya, gue cemburu.
Rizki POV end.
Rizki berjalan melewati Dimas dan Anya. Ia berusaha seolah tak mendengar apa apa, namun sepertinya tak bisa
"eh? Rizki.. Hehehe" Anya yang melihatnya langsung menyapa canggung
"aduuh, dia dengar gak ya tadi?" batin Anya
Rizki hanya melirik, kemudian masuk ke kelas membawa jajanannya
"iiihh gak dijawab" Kesal Anya
"biarin aja sih, hahaha" jawab Dimas
-----
15.10
*KRIIINGG* *KRIING*
Bel berbunyi, menandakan sekolah telah usai. Seperti biasa, murid murid lain bergegas merapihkan tas lalu pulang. Seperti biasa juga, Dimas dan Anya tidak, karena ingin nongkrong melihat murid murid yang bermain basket.
"Lu pulang, Ki?" tanya Dimas ketika melihat Rizki sudah menggendong tas dan memegang kunci motor
"kelihatannya gimana?" jawab Rizki, yang menurut Dimas agak ketus
"Ki lo kenapa sih? habis jajan tadi tiba tiba lo jutek. Lo marah sama gue? kalo iya bilang aja gak usah sok jutek gini"
"Gak apa apa. Udah ya gue duluan"
"ANJ*R! HARUSNYA YANG MARAH ITU GUE! LO NGAJAK GUE KE KANTIN TRUS TIBA TIBA NINGGALIN GITU AJA PAS KETEMU TEMEN LO! TRUS TIBA TIBA LO DIEMIM GUE! KOK MALAH LO YANG MARAH SEKARANG!" Entah bagaimana bisa Dimas mengeluarkan rasa kesalnya yang terpendam sejak kejadian tadi
*deg* *deg*
"apa? gue ninggalin dia? astaga gue lupa" batin Rizki sambil mengingat kejadian tadi
Rizki yang mendengar, hanya terdiam mematung. Kemudian ia menengok ke arah Dimas. Rizki terkejut melihat tatapan Dimas yang memang terlihat sangat kesal.
"Dim? sorry tadi gue-"
*bugh*
Belum sempat Rizki menyelesaikan omongannya, Dimas sudah pergi, menabrak lengannya, masih dengan tatapan -kesal-.
Rizki langsung mengejarnya keluar kelas. Ternyata, Dimas sudah duduk di pinggir lapangan, bersama Anya.... Dan Timothy. Rizki yang melihat ini hanya bisa terdiam. Kali ini dia merasa sangat bersalah. Mungkin ini hal sepele, namun Rizki tau, Dimas terlihat sangat senang saat diajak jajan tadi.
"sorry, Dim" batin Rizki kemudian pergi menuju tempat parkir
"Ki!"
Tiba tiba Rizki mendengar seseorang memanggilnya dari belakang. Seketika Rizki menengok ke sumber suara. Ternyata, suara itu adalah Farhan.
"eh? Han.. kenapa?" tanya Rizki
"ehehe gak apa apa.. eh lu balik naik apa? gue nebeng dong sampe tempat les yang di depan? hehe"
"ooh? lu les di situ? yaudah yuk deh"
Mereka pun berjalan bersama ke gerbang. Farhan menunggu di gerbang, sementara Rizki mengambil motornya di tempat parkir.
-----
"Nya? gue pulang aja deh.. gak tau kenapa capek banget deh" ucap Dimas
"oh? yaudah pulang aja.. gue masih nungguin temen gue lagi rapat katanya"
"lu naik apa, Dim?" tanya Timmy
"ya naik ojek lah, Tim..." jawab Dimas
"gue anter aja yuk? rumah lu deket kan?"
"nahh iya tuh benerr" Anya berkomentar
"hah? emang lu udah mau pulang, Tim?"
"udahh gak apa.. yuk gue anter"
"y-yaudah"
Akhirnya, Dimas setuju untuk diantar pulang oleh Timothy. Dimas mengambil tas kemudian mereka berdua meninggalkan gedung belakang, menuju gerbang. Anya tetap menunggu temannya yang sedang rapat. Sesampainya Dimas dan Timothy di gerbang, Dimas melihat Farhan. Tak lama, ia melihat Rizki yang keluar dari parkiran motor menghampiri Farhan.
"yuk, Han"
"iya"
Dimas melihat Rizki membonceng Farhan. Sebelum pergi, Rizki sempat melihat Dimas sedang berjalan bersama Timmy. Ia melihat wajah Dimas yang masih terlihat kesal.
"Dim.. motor gue disitu tuh" Timmy menunjuk motor yang terparkir di dekat pos satpam
"ooh iya.."
Timothy segera menyiapkan motornya, kemudian mempersilahkan Dimas naik dan mengantarnya pulang. Sesampainya di rumah Dimas, Dimas langsung berterima kasih kepada Timmy, yang dibalas senyum hangat.
"daah, Tim.. hatihati yaaa"
"iyaa... sorry Dim gue gak bisa mampir, duluan..."
Dimas menatap Timmy yang beranjak pergi setelah mengantarnya. Setelah itu, Dimas langsung masuk ke rumah, kemudian masuk ke kamarnya.
"wangiiiii" ucap Dimas sambil tersenyum gemas
Ia langsung membuka handphone nya. Niatnya sih, mengabari Anya. Namun, Ia melihat notifikasi dari orang yang membuatnya kesal hari ini. Ya.. notifikasi dari Rizki..
Dim?
Maaf....HAIIII.. KETEMU LAGI SAMA JO~ MAAF UPDATENYA LAMAA, MAAF JUGA MASIH KEPENDEKAAAN~~ MAKLUMIN AJA, JO MASIH NEWBIE HEHEHE! VOMMENT KALIAN JO TUNGGU YAAA 💕💕
-mojojooo_
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Teen FictionCerita tentang 2 murid sma yang menyukai satu sama lain yang akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya -WARNING- ⚠⚠⚠ BOYXBOY CONTENT!!