CHAPTER 9

55 4 1
                                    

Rizki POV.

Bukti udah lumayan cukup. Gue udah lebih deket sama dia juga. Anya juga kayaknya ngerti dan tau perasaan dia.

Gue udah gak bisa nahan. Gue bakal langsung jujur ke mereka.

Rizki POV end.

"emm... gue mau ngomong" Ucap Rizki tiba tiba

Anya dan Dimas saling bertatapan, kemudian pandangan mereka kembali pada Rizki

"ngomong apa?" sahut Anya dan Dimas berbarengan

"gak.. gak sekarang" Rizki membatin

"ah... emm menurut gue kalian berdua emang cocok ya hahahahahaha" Entah bagaimana kalimat itu keluar dari mulut Rizki

"HAAAAHHHH?!?" Reaksi berlebihan Anya membuat beberapa murid menengok kearah mereka

"i-iyaa.. kalian cocok hahaha" ucap Rizki sekali lagi

Namun Anya sadar, ekspresi wajah Rizki berubah. Tidak serius, melainkan canggung.

"ah, yaudah ya gue ke kelas dulu.. cepet jadian ya kaliann!" kemudian Rizki berjalan menuju kelas

Dimas terdiam. Begitu pula dengan Anya. Apa apaan barusan itu? Rizki hanya kembali untuk bicara tidak jelas.

"tuhkan, Nya.. gue udah bilang kan dia ga suka sama gue" Ucap Dimas murung

"IH ENGGA, DIM! dia boong! gue yakin banget dia boong. soalnya ekspresinya aneh" jelas Anya

"engga, Nya.. udahlah males gue"

*BBZZZT*

"Pengumuman! kepada seluruh siswa siswi SMA Harapan Nusa, diberitahukan bahwa hari ini, jam pelajaran pertama dan kedua ditiadakan. Dikarenakan adanya informasi yang akan disampaikan oleh wali kelas. Dimohon kepada siswa siswi yang masih berada diluar kelas untuk kembali ke kelasnya masing masing. Terimakasih"

*BBZZZT*

"haaah apaan? yaelah padahal kan gue mau olahraga" keluh Anya

"yaa.. namanya ada informasi, palingan tentang outing class kita.. selasa besok kan?"

"HAH?! CEPET AMAAT SEINGET GUE MASIH LAMA!? LAGIAN KITA KAN BARU MASUK BERAPA MINGGU"

"ngigo lu ya-_- kan emang programnya kayak gitu.. udah dikasih tau juga kan dari pembagian raport pas kelas 10.. yaudahlah ayok ke kelas"

-----

XI MIA 4

"aaarrghh ngomong apa gue tadi? bodoh banget aaaash" Rizki membatin sambik mengacak rambutnya

Ya, ia sangat frustasi dengan apa yang dia lakukan tadi.

"padahal dikit lagi.."

"dikit lagi apaan, Ki?"

Rizki terkejut. Daffa dan Kocay sudah berada di sebelahnya, entah sejak kapan.

"hah? dari kapan lu disini?" tanya Rizki

"baru aja.. lu kenapa dah?" Daffa kembali bertanya

"ahh gapapa.."

*BBZZZT*

"Pengumuman!...."

*BBZZZT*

*BBZZZT*

"Ah apaansi.. speaker kelas gembel bener" Keluh Rizki

*BBZZZT*

"kembali ke kelasnya..."

"terimakasih"

*BBZZZT*

"Haaah apaan?!"

Seluruh murid kelas XI MIA 4 kebingungan karena tidak dapat mendengar pengumuman tadi dengan jelas. Vano si ketua kelas juga bingung harus apa. Tak lama setelah pengumuman, Dimas dan Anya masuk ke kelas.

Berhubung hanya mereka berdua yang berada diluar kelas saat pengumuman, semua siswa langsung memandang mereka dengan tatapan -tadi-pengumuman-apa-

Dimas dan Anya yang tidak mengerti hanya bisa mengangkat bahu menandakan mereka tidak mengerti maksud teman temannya.

"pengumuman tadi suruh ngapain, Dim?" Rizki bertanya sesaat setelah Dimas duduk di bangkunya

"gak tau. Pokoknya disuruh masuk kelas" jawab Dimas acuh

"ahhh tuhkan.. kayak awal lagi deh dinginnya" Rizki membatin sambil menatap Dimas

Tak lama setelah itu, wali kelas pun datang dan memberikan informasi yang dimaksud. Ternyata benar, tentang outing class yang akan diadakan selasa yang akan datang.

"dimohon kalian buat daftar teman sekamar nanti ya, satu kamar 4 orang" Ucap Bu Lina

"OKEE BUUUU"

semua murid berteriak serempak. Yahh, memang begitulah murid murid XI MIA 4. Walaupun baru, tapi mereka sudah sangat kompak.

"Ki! sekamar yuk sama gue sama Kocay!" ucap Daffa kepada Rizki

"ahh boleh boleh, tapi 1 lagi siapa? Reza?" tanya Rizki

"Reza gak ikut.. hmmm.. Dimas aja gimana?" ucap Daffa sesaat setelah melihat Dimas

"hah? Dim? mau ya?" tanya Rizki

"yaudah terserah" jawab Dimas singkat

"yaudah gue tulis ya" kemudian Daffa menulis daftar kelompok kamar mereka dan mengumpulkannya ke Bu Lina.

"udah semua nihh?" tanya Bu Lina sebelum meninggalkan kelas

"udah buuuuu" jawab murid murid serempak

"oke, sekarang satu jam pelajaran kalian boleh bebas.. mau makan atau ngerjain pr. Ibu tinggal dulu ya"

"IYAAA BUUU YEEEEYYY" sorak seluruh murid kelas XI MIA 4

"Dim, depan yuk?" ajak Anya

"enggak ahh gue tibatiba ngantuk" jawab Dimas yang kemudian merebahkan kepalanya di meja

"ahh elah lo mah kebo banget dahh" kesal Anya

"biarin aja napa, Nya. Ngantuk mah manusiawi, hahaha" jawab Rizki

*deg* *deg*

Jantung Dimas tiba tiba berdetak tak normal, dan ia sudah tau alasannya

"yaudah deh iyaaiyaaa" Kemudian Anya mengajak teman perempuannya ke depan kelas

Rizki hanya terkekeh

"Ohiya, Dim.. sebenernya tadi gue gak maksud bilang gitu-"

Ucapannya terhenti setelah melihat Dimas yang sudah terlelap.

*deg* *deg*

Apa ini? perasaan apa ini? gemas? bagaimana tidak, menurut Rizki, wajah Dimas saat tertidur sangatlah menggemaskan. Sekarang Rizki hanya bisa senyum senyum gemas sambil memandang wajah Dimas.

-----

*KRIING* *KRIIING*

Bel pulang berbunyi. Hari ini terasa sangat singkat. Entah kenapa.

"YEEEY BESOK LIBUR!! TRUS SELASANYA KITA OUTINGG HAHAHAHA" Anya berteriak senang sambil berjalan keluar kelas

"hahaha apaansih, Nya.." sahut Dimas sambil berjalan di sebelah Anya

Rizki yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Ia teringat saat Dimas tidur tadi. Kemudian Rizki membuka hp nya dan membuka galeri. Tak mau kehilangan momen, ternyata tadi Rizki mengambil beberapa foto wajah Dimas tertidur. Kemudian ia kembali tersenyum.





Haloo ketemu lagi sama Jo~ chap kali ini update lebih cepat karena jo gemas mau cepet cepet ke bagian mereka outing class HAHAHA. Bakal ada moment greget nantii soalnyaaa yuhuuu~

makasih yang udah bacaa!! vomment nya tetep jo tunggu yaaa :')

-mojojooo_

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang