Dan saat ini, suasana ruang tamu kost yang tak begitu besar itu pun menjadi awkward. Hanya terdengar suara kipas angin yang menyala.
-----
Sudah hampir setengah jam, dan Anya masih belum kembali dari kamar mandi
"Anya ngapain ya? masa bab sih?? haha" tanya Rizki memecah keheningan
"hm? gak tau deh tuh.. emang suka gajelas orangnya" jawab Dimas sambil terkekeh
"oh iya, lu sama Anya udah kenal dari lama?" tanya Rizki lagi
"ahh gak juga sih.. pas kelas 10 gue sekelas.. Dan cuma dia yang bisa gue jadiin tempat curhat, hehe" ucapan Dimas diakhiri dengan tawa yang -garing-
"hmmm gitu.. gue kirain deket, habisnya kalian kayak gak terpisahkan gitu"
"ah masa? hahaha ya dia doang yang ngertiin gue ya mau gimana lagi"
"jangan jangan, lu suka ya sama dia?"
*deg* *deg*
Pertanyaan yang dilontarkan Rizki membuat Dimas terdiam sejenak. Dimas merasakan aura yang berbeda saat Rizki memaparkan pertanyaan itu. Bukan, bukan aura bercanda, ejekan, marah, atau semacamnya.. Namun,
"cemburu?" pikirnya
"ah gak mungkin, mana mungkin dia cemburu.. Apa jangan jangan.."
"Dim, Riz?" suara Anya terdengar dari arah kamar mandi
"apa?" saut Dimas dan Rizki.. berbarengan
*deg* *deg*
Anya yang menyaksikan kejadian itu terdiam. Ia tidak tahan ingin berteriak senang. Bagaimana tidak, saat ini, dua orang yang dia ship baru saja mengucapkan kata yang sama bersamaan. Walaupun hanya pertanyaan 'apa?' saja sudah membuat Anya gemas
"e-ehh... gue ijin pulang duluan ya? udah sore.. nyokap gue udah nanyain juga nih" jawab Anya sambil melihat ponselnya
"lah? kalian kesini cuma buat numpang ke toilet sama pingsan doang?" tanya Rizki
"ahh.. maaf, Riz. Tadinya mau ngasih catetan hari ini, sama mau ngajarin lu bio.. tapi.. malah jadi gini. Maaf yaa" Dimas menjelaskan
"hah? bio? oh iya, tadi ulangan ya? yaudah ajarin gue, hehe. Gue gangerti banyak niiih" jawab Rizki sambil terkekeh
"t-tapi kan gue mau pulang, Riz?" sahut Anya
"yaudah, lu pulang.. Dimas kaga kan?" ucap Rizki dengan wajah yang sedikit melongo
"hah? o-oh iya yaa! haha lupa gue.. yaudah, Dim, ajarin yaaa! gue balik" jawab Anya sambil senyum senyum menahan tawa
"e-ehhh.. tapi gue mau pulang juga udah soreeee" Dimas menjawab dengan wajah memelas
"elaaah- ajarin gue, Dim! pleaseeee~ nanti gue anterin pulang dehh.. ya? lu gak kasian chairmate lu kesusahan gini?" Rizki meminta dengan nada memelas
Ya, Dimas kali ini berada di situasi yang membingungkan, di satu sisi ia ingin pulang karena sudah sore, di sisi lain ia masih ingin tinggal untuk mengajarkan Rizki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Teen FictionCerita tentang 2 murid sma yang menyukai satu sama lain yang akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya -WARNING- ⚠⚠⚠ BOYXBOY CONTENT!!