I miss you, Dady

225 74 68
                                    


Ini sudah hari ketiga Appa di rawat. Namjoon Oppa juga rela bolak-balik selama Appa di rawat. Namun, tidak untuk malam ini. Karena Namjoon Oppa harus keluar kota untuk urusan pekerjaan yang lain.

Kalian ingat penyihir yang memanggilku tuli? Dia sedang mencari muka. Dengan merelakan kasur empuknya di ganti dengan sofa yang terdapat di ruangan, tempat Appa di rawat. Aku sangat tau, dia tidak melakukannya dengan tulus.

"Kali ini kau mencoba mencari simpati atau mencoba membunuh seseorang?" Tanyaku yang duduk agak jauh dengannya.

"Kau diamlah anak kecil," jawabnya, sambil menunjuk ke arah ku. Lalu pergi, mungkin mencari hotel untuk ia tidur saat Appa terlelap.

Entah apa yang membuat Appa begitu mempercayainya. Bahkan, wajahnya saja tidak mendukung untuk menjadi orang baik.

Dulu, memang aku menganggapnya orang baik. Namun, pemikiran itu berubah begitu saja. Saat tau, apa yang ia rencanakan kepada keluargaku.

Atuk, atuk ....

Nada pesan di ponselku berbunyi. Terdapat notif 'Ye Bin' di sana.

Memang, tiga hari ini hanya hari kedua aku sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memang, tiga hari ini hanya hari kedua aku sekolah. Aku terlalu khwatir kejadian tiga tahun lalu terulang. Aku hanya mempunyai satu orang sekarang. Meski, orang itu lebih berpihak pada orang yang pernah memperlakukan Eomma dengan sangat buruk.

Tetap saja, dia Appa yang pernah mengajariku berjalan, bersepeda,memenuhi kebutuhanku dari lahir hingga jadi seperti ini.
_______________

"Hye Sung-ah. Anyyeong," teriak Ye Bin dari kejauhan. Ia berlari pelan di koridor menuju ke arahku sambil melambaikan tangan kanan. Juga, membawa keranjang berisi buah di tangan kiri.

Kini, ia telah di hadapanku. "Apa, Appamu sedang istirahat? Ini aku membawa buah," sambil memberi keranjang berisi buah kepadaku. Dan mengajaknya menemui Appa.

Setelah Ye Bin berbincang-bincang dengan Appa sebentar. Aku mengajaknya ketaman belakang rumah sakit, sambil menikmati minuman hangat. Karena Korea sudah mulai sangat dingin.

"Bagaimana hubunganmu dengan Taehyung? Apa kau memutuskan untuk meninggalkannya?" Tanyaku. Yang kini tengah duduk di samping Ye Bin.

"Hm ... Ntahlah! Aku menyayanginya, tapi aku rasa dia tidak," jawabnya. Dengan sesekali menyeruput minuman.

"Memang apa sih masalahmu? Aku rasa dia tidak mungkin sejahat itu," menanyainya lagi. Dengan menggosok kedua telapak tanganku agar lebih hangat.

"Dia berbicara kasar," jawbnya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Jinjja? Bagaimana?" Sambil menoleh ke arah nya.

"Begini ...."

Flash back Ye Bin-Taehyung
-Author POV-

You Never Walk Alone (End 14Chpter)√Where stories live. Discover now