Spesial Kim Namjoon

179 44 81
                                    

Aku menggulung-gulungkan rambutku menggunakan jari telunjuk. Menggelembungkan pipiku lalu mengempeskannya lagi, melakukan hal itu berulang-ulang. Sambil mendengarkan ocehan Namjoon Oppa yang kini tengah mengemudi.

"Kau itu gadis, bisa-bisanya kau tidur bersama namja yang belum lama kau kenal!" Gerutunya.

"Berarti kalau kenalnya lama. Boleh ya, Oppa?" Jawabku, dengan nada centil.

"Yak! Bukan itu maksudku. Siapapun namja itu tetap tidak boleh. Kau harus pandai menjaga kehormatanmu. Kalau kau teledor seperti tadi malam. Bagaimana jika dia kurang ajar? Atau semalam saat kau tidur dia sudah menyentuhmu?" Ucapnya, menggrutu kesal.

"Ani! Hoseok bukan namja yang seperti itu," tungkasku, dengan menghentak-hentakkan kakiku lalu mempoutkan bibirku.

"Siapa yang tau? Sudahlah, pokoknya kau tak boleh terlalu percaya pada namja. Kecuali aku atau Appamu karena aku, Oppamu!" Ucapnya, dan kini aku hanya bermanggut-manggut.

Banyak sekali kalimat yang keluar dari bibir manisnya itu. Baru sekarang, aku melihat ia se-cerewet ini.

"Apa kau mendengarkan perkataanku Hye Sung-ah?"

"Oppa."

"Hm," sahutnya, mendengar panggilanku.

"Laper," jawabku, sambil memegangi perutku yang sudah bergendang sekarang.

Dia hanya mendengus lalu memutarkan bola matanya. Aku pun menarik-narik lengan bajunya seperti anak kecil yang meminta ice cream. "Oppa, ayo makan!, Makan!. Kita makan seafood yah? Oppa! Yah, yah! yahhhhh!" Rengekku, sambil tak henti-hentinya menghentakan kaki serta menarik lengannya.

"Iyah. Cerewet," ucapnya, sambil tersenyum.

"Namjoon Oppa. Terbaik!" Teriakku, sambil meliriknya yang kini tersenyum. Sumpah! Manis pakek banget!
______________

Dengan lahap, aku menyantap udang crispy juga teman-teman seafood yang lain.

"Hye Sung-ah. Berjanjilah, tidak melakukan hal bodoh seperti tadi malam ya?" Ucapnya, sambil menatapku. Aku tersenyum sambil mengangguk.

"Oppa. Janji jangan bilang-bilang appa ya?" Ucapku, sambil memohon.

"Hm ... Semalam, Appamu sangat khawatir. Jadi aku bilang saja kau tengah bermalam di rumah Ye Bin," jelasnya.

"Lha ... Ye Bin itu anaknya Bosnya Appa," ucapku.

Dia hanya mengangkat bahunya.

"Bagaimana ini, Oppa!" Rengekku, yang kini hampir menangis.

"Nanti biar, Oppa. Yang bicara dengan Appa. Cepat selesaikan makanmu," tungkasnya. Seketika senyumku mengembang lagi.

"Oppa. Udang ini sangat enak! Oppa. Mau tidak? Sini-sini Hye Sung suapin," ucapku. Sambil menyuapi Namjoon Oppa udang Crispy dan ia hanya tersenyum sambil menjewer pipiku.

"Appo, hm. Oppa. Hari ini kau tampan sekali," aku menggodanya sambil mengedip-ngedipkan mataku.

"Aku sangat menyayangimu, Oppa. Tetaplah di sampingku sampai kapan pun. Ya?" Ucapku, sekali lagi dan dia tersenyum sambil mengangguk.

-Namjoon POV-

Aku hanya menatap gadis kecilku yang sudah dewasa ini tengah melahap makanan. Aku benar-benar mengkhawatirkannya.

"Apa kau benar-benar menyayangiku?" Aku menanyakan lagi. Soal ucapannya.

"Tentu!" Tungkasnya. Sambil tersenyum lebar. Wajahnya sangat lucu. Apa dia tidak tau, seberapa berharganya dia bagiku. Di luar sana pasti banyak lelaki yang menginginkannya. Namun, juga tidak sedikit lelaki berengsek yang akan melukainya.

"Maafkan, Oppa. Ya. Kalau tadi sangat cerewet," tanyaku sambil meraih tangannya yang lembut.

"Hm ... Harusnya, Hye Sung. Yang minta maaf. Karena sudah membuat, Oppa dan Appa. Khawatir, tapi percayalah! kalau Hye Sung akan menjaga diri Hye Sung dengan baik," ucapnya. Yang membuatku berfikir kalau dia benar-benar sudah berubah menjadi gadis dewasa yang baik dan cantik.

Kalau saja dia tau. Siapa aku ini, pasti ia akan menjauhi dan membenciku. Untuk saat ini, biarkan seperti ini dulu Tuhan. Aku ingin terus menjaganya sampai akhir.

.

.

.

.

.

. Gimana? ^^

Next chapter itu spesial Taehyung lohhh ~^3^~

Tunggu next Chapter kuy^^

You Never Walk Alone (End 14Chpter)√Where stories live. Discover now