Special Part: Kim Taehyung

197 37 166
                                    

Halu ~^3^~

Author khotbah! baca bentaran, please = Semoga suka^^ maaf ya. Ada beberapa percakapan Ye Bin dan Taehyung yang tidak baku. Semoga bisa masuk ke hati kalian^^ sangat di butuhkan Kritik serta saran^3^
.
.
Votement^^ jan bom vote :( sedih aing :( kalok ga suka gapap ga di baca, Author sadar ff ini ga ngefeel wkwk :'v nyari pembaca yg bner2 mau, meski dikit gapapa yg penting bener2 mau^^ bukan karena kasian trus vote doang :v Saranghae Chingu ~^3^~ terimakasih yang udh ngikutin sejauh ini... Cekidot~>
.
.
.
-Taehyung POV-

Aku tengah memainkan rambut gadis yang kini tidur di pangkuanku. Gadis yang sangat ku cintai. Dia sangat cantik dengan rambut belonde ber warna pirang. Juga mata yang coklat. Bibir mungil yang seperti cerry. Hati sebaik bidadari. Aku benar-benar beruntung.

"Sayang. Main game yuk!" Ajak Ye Bin dengan mendongakkan kepalanya.

"Gak mau. Nanti kamu ngambek lagi. Sakit tau kamu cuekin. Yang," jawabku, dengan menarik hidungnya.

Ye Bin pun melipat kedua tangan sambil mempoutkan bibir mungilnya. "Terus ngapain dong. Bosen nih, lama-lama aku ketiduran di pangkuan kamu."

Aku pun mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang. "Kalok mau tidur, ya tidur aja, Chagi."

Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya seperti anak kucing yang sangat lucu. "Sayang-sayang. Aku pengen curhat tentang Hye Sung. Ya," pintanya, lalu aku mengangguk memberi izin.

"Aku penasaran deh. Dia lagi deket sama siapa. Akhir-akhir ini, dia kek orang jatuh cinta. Wajahnya cerah ceria gitu, tapi dia gak mau cerita. Padahal kan aku sahabatnya," ucapnya sambil mengernyitkan bibir.

"Em ... Waktu liburan musim dingin. Kan aku di dalam Bus tuh, aku liat dia ama Jung Hoseok. Anak bahasa dua, Yang. Masak iya mereka pacaran?" sahutku.

Ia pun membenarkan posisinya, lalu menyahut perkataanku tadi. "Jung Hoseok? Temen deket mu kan, Sayang. Yang dulu ikutan rempong waktu kita lagi PDKT."

"Hahahhaha iya, Yang. Aku neriakin dia dari dalam Bus. Eh, enggak noleh. Sombong mereka," ucapku sambil melengos.

Ye Bin mencubit lenganku. "Ya iyalah enggak denger. Orang kamu di dalam Bus. Kamu kira, kamu punya kekuatan super bisa ngeluarin suara keras meski jarak jauh. Ngaco kamu."

"Hehehe. Ya kali aja, Yang."

Wajah Ye Bin benar-benar lucu saat kesal. Rasanya aku ingin menggigit pipinya. Jangankan menggigit, mencium pipinya saja akan membuat lenganku memar di pukul olehnya. Dasar, tapi tak apa. Bagiku mencintai seseorang tak perlu menodainya tapi menjaganya.
______________

Aku bermaksud memberi Ye Bin kejutan. Kini aku berada di dekat gerbang rumahnya dengan membawa kue beras yang Nenek buatkan tadi. Berjalan dengan senyum yang sumringah. Sambil sesekali menengok kue beras yang ada di dalam kotak kayu kecil yang aku bawa. Membayangkan betapa senangnya dia saat tau kalau aku membawakan makanan yang ia sukai.

You Never Walk Alone (End 14Chpter)√Where stories live. Discover now