Mengetuk-ngetukan jemariku di atas meja yang terdapat di dalam Lab seni. Berkali-kali menelan saliva dan tanganku mulai dingin sekarang.
Ceklek ....
Manik mataku, tertuju pada ambang pintu dan melihat seseorang mulai masuk ke ruangan ini. Aku berdiri, lalu membungkuk kan badanku padanya.
"Annyeong, Ssaem." Sapaku, pada Choi Ssaem.
"Ada apa memanggil saya, Hye Sung? Apa ada hal penting tentang seni yang ingin kamu bicarakan?" Ucapnya.
"Bukan seni, Ssaem. Tapi, Hoseok." Tungkasku dengan pelan. Dan wajah Choi Ssaem sudah berubah menjadi bingung.
"Dia kenapa? Apa dia merepotkan mu. Saat kau mengajari nya?" Ucapnya, sambil membenarkan kaca matanya.
"A-ani Ssaem. Hanya saja, tolong izinkan dia untuk daftar audisi dance," ucapku, sambil membungkuk kan tubuhku lagi.
Saat aku menegak kan tubuhku. Aku melanjutkan kalimatku lagi.
"Bukan maksud saya ikut campur masalah keluarga anda. Hanya saja, seni bukan hal yang di lakukan karena keterpaksaan. Mereka akan tampak indah saat kita melakukannya sesuai keinginan. Beri Hoseok kesempatan untuk menjalankan apa yang dia pilih. Saya yakin, apa yang Hoseok pilih adalah yang terbaik untuknya," ucapku, menjelaskan semuanya.
Beliau hanya diam menatap ku. Sejujurnya, aku benar-benar takut hal ini akan membuat hubunganku dengan Choi Ssaem menjadi buruk.
Seketika, beliau tersenyum lalu berbicara. " Aku akan mengizinkan nya. Jika dia meminta izin padaku sendiri. Sekali lagi."
Aku langsung saja memberinya salam. Lalu berlari keluar. Berlari secepat mungkin menuju Kelas Hoseok. Dia harus mendengar kabar membahagiakan ini.
_______________Aku mulai melihat nya di depan kelas. Tengah berbincang-bincang dengan Taehyung.
"Hoseok-ah!" Teriakku dari kejauhan. Dia pun menoleh ke arah ku. Aku mendekatinya lalu membisikinya.
"Jinjja?" Ucapnya, dengan sangat sumringah. Aku mengangguk sambil tersenyum dan mengatur napasku yang ngos-ngosan karena berlari tadi.
Dia langsung berlari, dari kejauhan ia berteriak. "Komawo, Hye Sung-ah! Nomu, nomu Komawo!" Aku mengangguk melihatnya yang terus berlari dengan tawa favoritku. Sambil mengusap air mata di sela-sela mataku. Aku mulai menangis sambil tersenyum dan menatap punggung Hoseok sampai ia mengilang.
"Hey, kalian pacaran ya? Terus, Hoseok mau kemana sampai berlari seperti itu?" Tanya Taehyung.
Aku menghela napasku, lega. "Sedang mengejar mimpinya," ucapku, sambil melipat tanganku dan tersenyum.
_____________"M-mwo?" Aku kaget saat mendengar hal yang di ucapkan Namjoon Oppa. Sampai-sampai aku tersedak.
Kini, aku, Namjoon Oppa dan Appa tengah makan malam bersama.
"Bagaimana? Ini kesempatan langkah, Hye Sung-ah. Banyak yang menginginkannya dan kau termasuk yang beruntung," ucap Namjoon Oppa sambil tersenyum dan Appa juga tampak senang mendengar berita ini.
"Tapi bagaimana dengan, Appa? Siapa yang akan menjaganya. Aku takut, kalau sewaktu-waktu dia sakit," ucapku, sambil menatap ke arah Appa.
"Jangan khawatirkan Appa. Mimpimu sangat penting, Namjoon akan menjagaku di sini." ucap Appaku sambil tersenyum meyakinkan ku.
"Tapi Jepang itu lumayan jauh, Appa. Dan aku akan sangat lama di sana. Apa benar tidak apa-apa meninggalkan mu di sini sendiri?" Ucapku, dengan wajah khawatir.
YOU ARE READING
You Never Walk Alone (End 14Chpter)√
Diversos-Harus seberapa kuat seseorang untuk bisa di katan dia "kuat?" Jika lelah maka bersandarlah. Jika ingin menangis, maka keluarkanlah. Jika bahagia, maka nikmatilah. Rasa sakit sama seperti rasa bahagia. Mereka datang dalam satu waktu yang tak bisa di...