Help Me

7.9K 1.1K 95
                                    

OMEGAVERSE

SasuNaru

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

.

.

.

.

Sial! Sial! Sial!

Berlari keluar dari gang tadi, salah satu tangannya tak berhenti meremas pakaian. Memegang dadanya yang berdetak cepat, Naruto menolak keras. Menganggap bahwa kejadian tadi hanya kebetulan saja. Dirinya bukan seorang Omega!! Dia tidak lemah!! Dia tidak mau!

'Aku Alpha! Aku Alpha!' terlalu serius berpikir, satu langkah yang ia buat, ternyata mampu membuat perubahan di sekitarnya. Pandangannya mengabur, kedua Saphirenya memandang ngeri ke bagian bawah tubuhnya. Membengkak dan seolah-olah bisa meledak kapan saja. Sialan!

"Aku..harus pulang," berusaha berlari cepat, tapi apa daya, sedikit saja ia berlari. Tubuhnya seperti terangsang, tiap gerakan yang ia lakukan malah membuat tubuhnya makin lemas. "Shit!" tanpa ia sadari, pakaian yang ia gunakan kini telah basah oleh keringat, bagian puncak dadanya bergesekan keras dengan kain. Itu saja sudah sanggup membuatnya lemas.

Lama-lama Naruto mulai waspada, saat pandangan-pandangan asing menelitinya. Beberapa laki-laki yang berdiri tak jauh dari posisinya menatap lekat. Pandangan mereka seolah membesar, merasakan aroma yang ia keluarkan tanpa sadar. Aroma heat pertama kali seorang Uzumaki Naruto. Perlu diketahui jika aroma yang dikeluarkan seseorang saat heatcyle pertamanya lebih besar dibandingkan biasanya. Apalagi bagi heatcyle pertama Naruto di usia tujuh belasnya.

Dia tidak bisa bertarung melawan siapapun sekarang, tubuhnya terlalu lemas dan sensitif. Naruto menyerah, menggertakan giginya kesal. Seharusnya ia ambil saja obat yang diberikan Shizune tadi. Sayangnya harga dirinya terlalu tinggi.

'Aku harus..mencari tempat itu,' membatin cepat, dirinya ingat kalau sang Ibu sering sekali mengingatkan padanya. Wanita yang seolah masih ragu dengan test miliknya. Ada sebuah tempat khusus bagi para Omega yang terserang heat mendadak, jadi mereka hanya perlu datang ke tempat itu dan menenangkan diri sampai heat mereka mereda. Kalau tidak salah tempat itu ada di bawah tanah, tidak jauh dari posisinya sekarang. Dekat sebuah taman Konoha, setidaknya di sana dia bisa menenangkan diri. Naruto harus ke sana sekarang juga!

Terengah-engah, pemuda pirang itu berdecak kesal saat beberapa laki-laki mulai bergerak mendekatinya. Wajah mereka ikut memerah, seolah-olah menganggapnya mangsa.

Shit!

Mempercepat langkahnya,

"Mau kemana?"

Tangannya tertangkap cepat, seorang laki-laki berlari ke arahnya, mencengkram pergelangannya. Pandangan orang itu berubah buas. "Kau mengeluarkan aroma yang manis sekali, apa ini heat pertamamu? Aku suka itu," menghirupi aroma yang dikeluarkan Naruto dengan seksama malah membuat sang empunya mengernyit jijik. Ia ingin muntah dan mendesah secara bersamaan.

"Lepaskan tangan kotormu, sialan!" berusaha mengeluarkan suara terkerasnya, malah desahan yang keluar.

"Wow, desahan yang erotis, kawan. Mau bermain dengan kami?" salah seorang laki-laki ikut menghampirinya.

Semakin jijik, tubuhnya gemetar, bukan karena takut melainkan menahan amarah. Dirinya bisa selemah ini hanya gara-gara sebuah Heat?!

"LEPAS!!" menginjak salah satu kaki laki-laki itu, sang empunya mengernyit sakit, namun tidak melepas cengkramannya.

FAKE ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang