Learning From Brother

7.2K 1K 68
                                    


OMEGAVERSE

SasuNaru

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

.

.

.

.

Kau memang hebat Naruto. Kami bangga padamu.

"Senpai!!! Kau hebat!!"

"Terima kasih karena sudah menolong kami! Apa jadinya kalau Senpai tidak menghajar preman-preman sialan itu!! Kita bisa masuk rumah sakit besok!"

"Sekali lagi terima kasih!!"

"Kau hebat, Naruto-kun. Aku mencintaimu~"

Berdiri menatap sosok-sosok yang ia kenali. Biasanya jika ada yang memuji dan berterima kasih padanya, sebuah senyuman akan terbit begitu saja dari wajahnya. Mengeluarkan wajah sedikit sombong dengan dada yang membusung percaya diri. Ia akan mengusap bagian bawah hidungnya dan bersikap keren.

Tapi tidak sekarang-

Setelah keberanan yang menghantamnya telak dalam sehari. Bukannya tersenyum, Naruto merasa jijik dengan dirinya sendiri. Bergidik dengan tubuh lemah dan tidak berdayanya.

"Ahn!! Adik kecil!!"

"Kak Naru mau apa!! Lepasin!! Huaaa!!"

"Diam!! Ahn, hm, kau memang yang terbaik~"

"Ugh! Kak itu-ku sakit, hiks-"

Kali ini, tubuh tegap itu mematung, berdiri dengan background suasana gelap, menatap tak percaya pada sosok duplikatnya yang kini tengah mendesah hebat di atas tubuh seorang anak kecil. Mendesah tanpa akhir, tidak memperdulikan bagaimana sosok kecil di bawahnya menangis dan ketakutan. Kewarasan sosok di depannya itu menghilang, seolah-olah gila, mendesah hebat dengan seringai mengerikan.

Tidak...Ia tidak mau berakhir seperti itu. Tubuh memalukan, wajah menjijikan, tingkah mengesalkan. Itu bukan dirinya! Naruto menolak percaya. Tanpa basa-basi menutup matanya lekat, tidak mau melihat pemandangan menjijikan di depannya. Naruto ingin lari, tapi tidak bisa. Tubuhnya seolah membeku, menolak untuk pergi.

"Itu..bukan diriku, pasti! Aku tidak mungkin bersikap menjijikan seperti itu!" mensugestikan dirinya sendiri berulang kali, menggeleng tak percaya, menggunakan kedua tangannya untuk menutupi telinga. Mencegah suara desahan menjijikan yang menggema sejak tadi masuk ke dalam pendengarannya.

"Itu bukan aku!!!" berteriak keras-

Apa kau tidak lelah selalu melarikan diri, Naruto?

Sebuah suara bergema di pikirannya, menyentakkan tubuhnya kembali. "Aku tidak dengar apa-apa!!"

Kau selalu melarikan diri sejak dulu-

"DIAM!!"

Menolak jati dirimu sebagai seorang Omega terbaik.

"DIAM!! JANGAN BERBICARA LAGI!!"

Menolak reaksi tubuhmu sendiri yang panas saat bertemu pemuda kecil itu.

"DIAM!! ITU MENJIJIKAN!!"

Beranggapan bahwa dirimu akan selalu menjadi seorang Alpha bayangan, tapi aku tahu itu hanya angan-angan belaka. KAU SEORANG OMEGA, DAN ANAK KECIL ITULAH MATE-MU!

Tidak tahan lagi, Naruto berteriak lebih keras. "BUKAN!! ANAK KECIL ITU BUKANLAH MATE-KU!! AKU SEORANG ALPHA DAN SELAMANYA AKAN SEPERTI ITU!!"

JANGAN MELARIKAN DIRI!!

FAKE ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang