Part Two

47 12 3
                                    

Pantas saja aku masih ingat kejadian tadi, kejadian itu adalah saat Anne berpamitan untuk pergi ke USA. Aku lalu merenung, memikirkan sebab sampainya aku disini. Sepertinya lemari itu telah membawaku ke masa lalu. Setelah merenung panjang, akhirnya renunganku pun mengarah kepada hal cemerlang. Dahulu aku kehilangan kontak dengan Anne karena dia pergi ke USA dan hari ini adalah saat Anne akan pergi ke USA, mungkin dengan aku meminta nomor telpon ke Anne, dimasa depan nanti aku akan bisa menghubunginya.

Beberapa menit kemudian, Anne pun keluar dari dalam rumah. "Anne, aku minta nomor telponmu !" Teriakku sambil berlari kearahnya

"Kamu siapa sih ? Aku gak akan pernah ngasi nomor telponku ke orang yang gak aku kenal. Maaf ya." Jawabnya dengan halus

"Kamu pasti kenal aku. Aku Joe !. Waktu kecil namaku memang Jojo, tapi sekarang namaku Joe !" Kataku sambil meyakinkan Anne, bahwa aku orang yang dia kenal sebagai Jojo.

"Aku baru aja bertemu Jojo, Jojo ada didalam rumah. Memang kamu mirip dengan dia, tapi kamu lebih tua sedikit." Katanya sambil berjalan menjauh dariku

"Please, percalah denganku, Anne." Kataku sambil mengikuti langkah kakinya

Lalu Anne pun berhenti dan berkata "Ok. Kertas ? Pulpen ?"

"Kertas ? Pulpen ?. Untuk apa ?" Tanyaku bingung

"Untuk nulis nomorku lah." Jawabnya

"Ehhmmm.... Tulis aja di tanah. Pakai ranting ini untuk nulisnya." Usulku sambil memberikan ranting kepanya

Beberapa menit kemudian "Sudah, ini nomorku. Selesainya kamu catat, langsung dihapus ya. Aku gak mau orang satu desa menelponku." Katanya sambil sedikit tertawa

"Ok !" Balasku singkat

Setelah mendapatkan nomornya Anne, aku pun segera masuk ke dalam rumah dan meminta aku yang dimasa lalu untuk mencatatnya. Sesampainya aku didalam rumah, aku pun bertemu dengan ayah dan ibuku yang dimasa lalu. Wajah mereka memang tetap begitu, hanya uban dan keriput saja yang membedakannya.

"Kamu siapa ?" Tanyanya Jojo kepadaku

"Itu gak penting, yang penting kamu keluar dan bawa alat tulis. Sekarang !. Ayo kamu ikut aku !" Ajakku dengan tegas

"Ini nomornya Anne. Kamu gak punya kan ?" Kataku sambil menunjuk nomor yang ditulis Anne

"Iya, dari mana kamu tau ?" Jawabnya dengan bingung

"Biar aku jelaskan semuanya nanti. Catat saja dulu." Kataku

"Kamu ini sebenarnya siapa sih ?" Tanyanya sambil melipat kertas yang telah berisi nomor telpon Anne, lalu memasukkannya ke dalam kantong saku celana

"Di belakang rumah ada kursi taman kan ?. Kita ngobrol disana aja yuk !" Ajakku

"Darimana kamu tau ?" Tanyanya makin kebingungan

"Ya, nanti aku jelaskan disana." Kataku sambil menarik tangannya

***

If you don't want to miss the story, let's add 12 Tahun Yang Lalu to your Wattpad library. And keep voting and leave your comment in this story. Thanks !

12 Tahun Yang LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang