☄️Metamor 6|

3.4K 83 5
                                    

Seseorang yang membiarkan hatinya tertutup, tidak akan bertahan lama. Karena lambat laun, hati yang tertutup itu akan menampakkan cahayanya, membiarkan sebongkah hati menelusup kedalamnya.

☄️

SETELAH merapikan semua buku-bukunya, Kejora menyampirkan tasnya ke bahu. Ia berpamitan kepada Siska, dan dibalas anggukan oleh cewek itu lalu bergegas keluar kelas.

Bukannya pulang, Kejora merasa ingin singgah dulu ke perpustakaan. Ia ingin mengembalikan sebuah buku yang dipinjamnya seminggu yang lalu.

Kejora melepas sepatu sebelum masuk. Itu sudah menjadi salah satu peraturan yang harus ditaati ketika memasuki ruangan perpustakaan. Aroma rokok tiba-tiba saja menyeruak di penciuman Kejora. Ia berpikir, siapa yang dengan berani merokok di perpustakaan? Bahkan ini masih area lingkup sekolah. Jika sampai ketahuan guru, si perokok bisa saja mendapatkan hukuman skorsing.

Kejora semakin masuk ke dalam perpustakaan, beruntungnya cowok itu—Wisnu—sedang tidak ada di sana. Biasanya, yang sekilas Kejora tau belakangan ini, cowok itu sangat sering berada di perpustakaan.

Kejora melangkah menuju rak tengah paling belakang. Disana tempat buku-buku lama bersejarah. Ditaruh paling belakang karena para murid sangat jarang menjamaah rak itu. Bahkan, hanya ada satu atau dua murid saja yang berminat, termasuk Kejora.

Sampai disana, Kejora berjinjit karena memang tinggi rak buku itu mengalahi tinggi Kejora yang hanya 165cm. Bukannya berhasil, Kejora malah menjatuhkan salah satu buku di rak tersebut, membuatnya mendengus kesal. Ia membungkuk berniat mengambil buku yang jatuh, tapi matanya menangkap sosok punggung—yang mungkin Kejora tebak sedang tertidur—di meja tempat orang membaca. Dan di sampingnya terdapat asbak dengan puntung rokok masih menyala. Terjawab sudah darimana bau rokok itu berasal. Segera saja Kejora mendekati asbak itu dan langsung mematikan puntung rokok yang masih menyala itu lalu menyembunyikan asbak itu di bawah meja. Kejora tidak tega kalau sampai orang itu tercyduk guru, kasian, pikirnya. Tapi, belum sampai asbak menyentuh lantai, Kejora sukses dibuat terkejut dengan penampakan wajah cowok yang kini berhasil mengusik hidupnya. Siapa lagi jika bukan Wisnu. Cowok itu tertidur dengan dua tangan terlipat di atas meja.

Cepat-cepat Kejora menaruh asbak itu lalu mundur beberapa langkah sampai punggungnya terantuk rak. Ia termenung beberapa saat lalu menyadari sesuatu. Wajah Wisnu ternyata sangat lucu jika sedang tertidur, sangat jauh dengan raut wajah galak yang sering diperlihatkannya ke orang-orang. Bahkan, kalau orang lain melihat Wisnu dalam keadaan tertidur, mereka pasti akan mengira kalau Wisnu itu cowok lemah lembut dan penurut. Sekelebat ide tiba-tiba saja terlintas dalam otaknya. Kejora langsung merogoh ponselnya kemudian membuka kamera dan membidik wajah lugu cowok itu tiga kali. Setelah itu, Kejora kembali memasukkan ponselnya. Ia memiringkan wajahnya agar semakin bisa meneliti setiap lekuk wajah Wisnu dalam jarak yang bisa dibilang cukup dekat. Tanpa disadari, senyuman muncul dari bibir mungilnya.

Kejora sadar ini salah, tapi dia tidak bisa membohongi hati kecilnya yang berdesir menyuruhnya untuk tersenyum lebar hanya karena wajah lugu seorang Wisnu yang tertidur.

Tiba-tiba saja Wisnu mengerjapkan matanya beberapa kali, sampai matanya terbuka sempurna. Sekilas, ia menangkap sesosok wajah yang tak asing, Kejora. Dengan nyawa yang masih setengah melayang, Wisnu ikut tersenyum. Sama dengan Kejora yang masih tersenyum. Sampai beberapa detik kemudian, Kejora tersadar dan langsung berdiri tegak lalu mundur beberapa langkah. Diikuti dengan Wisnu yang ikut tersadar kemudian menegakkan badannya. Bedanya, Wisnu memasang raut wajah tenang dan santai padahal sebenarnya, ia sangat malu sampai jantungnya membuncah ingin keluar. Berbeda dengan Kejora yang memasang raut wajah terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

METAMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang