Saat Bersamamu #4

44 7 0
                                    

*Jangan lupa author saranin part ini kalian baca sambil dengerin lagunya Ungu~Cinta Dalam Hati*

           "Revann....." "Tempat ini gak semua orang bisa tau El!" "Van gue belum pernah kesini" "Lo suka El?" "Suka banget lah Van" "Kalo lo suka, sekarang gue mau tutup mata lo pake kain hitam, dan lo ikutin gue!". Revan menuntun Elina menuju ke sebuah tempat. Setelah tiba, Revan membuka kain hitam yang menutupi mata Elina tapi belum mengizinkan Elina membuka mata. "1..2..3.. Buka mata lo El!"

*HAPPY BIRTDAY GABRIELA ELINA*

        Lilin lilin kecil, beberapa foto Elina dan Revan terpajang, dan hiasan indah menghiasi tempat dimana mereka berada. "Happy birthday semut kecil.. Wish you all the best.." "Vann.. Cutee thanks yaa kenapa ga bilang dari awal?" "Lahh kan kalo gue bilang sama lo gue mau ngasih surprise, bukan surprise dong namanyaa..makanyee antena lo benerinn dulu semut!" "Oo iyaa.. Maapin lupaa..dugong lo" "Lo nyiapin ini sendiri Van? Sejak kapan?" "Iya, sendiri. Gue nyiapin ini sejak 2 hari yang lalu" "Keren Van.. Thanks ya" "Iya mut, sama sama.."

        "Waaaa.. Eskrimm..banyanya" "Iyaa El,makan gihh." Beberapa menit setelah Elina melahap ekrim, Elina ingin menanyakan sesuatu yang mengganjal di hatinya, saat bibirnya hendak berkata hatinya merasa aneh. Elina berfikir bahwa ia harus menanyakan hal itu agar tidak jatuh terlalu dalam. "Van, gue mau tanya sama lo boleh?" "Iya tanya aja." "Kenapa lo baik banget sama gue Van? Gue cuman sahabat lo.. Gue juga gapernah ngelakuin apapun buat lo." Elina melontarkan pertanyaan yang membuat jantungnya berdegup kencang. Entah apa yang di pikirkan Revan sehingga dia belum menjawab pertanyaan Elina. "Van jawab gue!" "Okey gue jawab. El..gue udah nganggep lo sahabat deket gue udah cuma itu El." Elina tidak mengharapkan jawaban itu dari Revan, tapi nyatanya tidak seperti yang Elina harapkan. "Ouhh.. Sahabat deket." "Iyaa, kenapa El?" "Enggak kok gakpapa.."

        "Van kita pulang sekarang ya?" "Ohh okey, gue anter lo". "Kenapa sihh ini harus terjadi sama gue pliss rasa ini gak boleh adaa...."  Elina membatin.

        "Mungkin ini memang jalan takdirku mengagumi tanpa dicintai tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia dalam hidupku dalam hidupku.. Telah lama kupendam perasaan itu menunggu hatimu menyambut diriku tak mengapa bagiku mencintaimu pun adalah bahagia untukku bahagia untukku.. Ku ingin kau tau diriku disini menanti dirimu meski kutunggu hingga ujung waktuku dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja"

        Elina meneteskan air matanya ketika mendengarkan lagu itu melalui earphonenya. "Elina, kenapa lo nangis?". Elina melepaskan earphone kanannya dan meletakkannya di telinga kiri Revan. "Kuingin kau tau diriku disini menanti dirimu meski kutunggu hingga ujung waktuku dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja"  "Revann.......... "

***
CHSAG (catatan hati seorang author gaje)
Thanks ya kalian udah mau lanjut baca ceritaku.  Gaje nggak, atau bagus nggak? Follow IG ku @dyndra_putri follow juga wattpadku @Dyndra_Putri. Maaf guys aku promosi. Maaf juga update nya malem dan pendek. Tetep lanjut baca yaa.. Thanks.. Luphh uu.. :v

Wounded For The Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang