지연입니다

1.3K 184 23
                                    

Pulang Sekolah

Aku berjalan keluar gerbang sekolah. Seperti biasa, aku akan berjalan ke halte dan naik bis untuk pulang. Namun entah kenapa hari ini sangat panas. Matahari terasa berada dekat sekali denganku dan mengikutiku berjalan. Keringat bercucuran di dahiku.

PIM PIM

Bunyi klakson membuatku segera menyingkir ke kiri. Mobil  KIA Rio terbaru berwarna jingga cerah berjalan lambat di jalanan sampingku. Saat aku menoleh kepada si pengemudi, aku berhenti.

"Jiyeon-ah," panggil Hwayoung sambil tersenyum. Di kursi samping kemudi dan belakang, kulihat Chorong dan Eunji yang memandangku mengejek.

"Ne?" responku.

"Ayo naik," kata Hwayoung. Seketika ekspresi dua temannya berubah. "Kuantar kau sampai halte," tambahnya.

Eunji langsung berseru, "Ya! Hwayoung!"

Yang di panggil menoleh ke belakang, "Wae? Kubilang hanya sampai halte. Kita tetap akan ke mall." Dia menjawab dengan santai.

"Eeum..." Aku menyadari perubahan atmosfer yang spontan dalam mobil itu. Apakah aku akan merasa baik di dalam..? "Tidak perlu, sepertinya aku akan berjalan saja. Halte bus tidak jauh dari sini," kataku akhirnya. 

"Iya, tapi.. apa kau tidak merasa kalau hari ini luar biasa panas? Kulitmu akan terbakar panas matahari dan itu tidak baik." Dia mencoba membujukku untuk ikut. Tatapannya memohon padaku.

"Aku..." Oh, aku tidak mampu lagi. Hal yang paling tak kuasa kutolak adalah kebaikan orang lain. Aku pun mengangguk dan masuk dalam mobil. Eunji langsung menggeser duduknya saat aku masuk. Sejauh mungkin dariku.

...

"Terimakasih," ucapku saat sudah keluar dari mobil hatchback Hwayoung. Dia melambaikan tangannya padaku, tersenyum seraya menancap gas kembali.

Aku bersyukur, di hidupku yang sepi ini, aku bisa mengenal orang sebaik Hwayoung. Sebelum dia pindah ke Danggeuk High School, aku sama sekali tidak berbicara pada siapapun. Dia datang seperti peri penolong bagiku. Kurasa ini bukan berlebihan, kalau dipikir, dia adalah cover girl yang terkenal di Korea, pemenang banyak ajang pencarian model remaja berbakat yang sudah resmi debut sebagai model. Sementara aku? Tidak ada yang berbeda kalau aku ada maupun tidak ada di kelas, apalagi di sekolah. Kenapa orang populer seperti dia ingin bergaul denganku? Pastilah dia memang baik hati. Di antara semua orang, dialah yang terbaik.

"Ya! Yeoja berkacamata!"

Lamunanku buyar, aku menoleh ke kanan dan melihat seorang laki-laki berseragam sekolah sama denganku berdiri di sana. Mataku kusipitkan sedikit untuk melihat wajah orang itu lebih jelas. Ya ampun, Kim Myungsoo?

"Kau tidak mau naik?" tanya Myungsoo. Oh, benar sekali! aku harus naik bis itu.

Setelah masuk, aku langsung menggesek kartuku, Myungsoo pun melakukan hal yang sama. Bis ini tidak pernah terlalu penuh atau terlalu kosong. Aku selalu bisa menempati tempat dudukku biasanya, ujung kiri dekat pintu, di pinggir untuk melihat jalanan dari jendela. Masih banyak kursi kosong, makanya aku terkejut melihat Myungsoo duduk di sebelahku.

"Ada apa dengan ekspresimu? Memangnya ini bukan bis publik?" tanya laki-laki itu membuatku langsung menggeleng dan mengalihkan pandanganku ke luar jendela. Memandangi trotoar lebar di tepi jalan dimana beberapa orang berjalan bersama teman mereka.

Bicara tentang bersama teman, aku masih bingung. Biasanya Myungsoo naik mobil diantar supirnya atau bersama dengan Sungjong. "Kenapa kau naik bis?" tanyaku menoleh padanya. Tunggu, itu keluar begitu saja! Apa karena sangat penasaran aku jadi berani bertanya padanya..

I'll Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang