Lady Tremaine

1K 163 19
                                    

Author

"Kalian tidak mau membantuku?!" Nada suaranya naik di akhir kata.

"Bukannya tidak mau membantu, Eunji," ralat Naeun. "Tapi terakhir kali kita ketahuan oleh Myungsoo. Masih untung dia tidak memberitahu apa yang kita lakukan pada Hwayoung. Kalau kali ini dia tahu kita mengerjai anak cupu itu lagi, dia tidak akan diam."

"Kalau begitu kita hanya perlu lebih hati-hati kali ini!" kata Eunji memaksa. Emosinya tidak terkontrol dengan baik saat ini.

"Kalian membiarkan dia menempel pada Hwayoung. Dan sekarang kalian akan membiarkannya masuk dalam grup kita juga?!"

"Tentu saja tidak!" seru Naeun.

"Eunji, tenang dulu." Chorong menarik tangan Eunji untuk membawanya sedikit jauh dari Naeun.

Eunji berusaha mengatur napasnya yang tidak beraturan. Chorong memandangnya sebentar lalu berkata, "Eunji, aku tahu alasanmu bukanlah karena tidak suka Jiyeon dan Hwayoung dekat atau pun karena sesuatu mengancam eksistensi grup kita," ucap Chorong. "Ini semua karena Kim Myungsoo. Kau masih menyukainya kan?"

Eunji hanya meliriknya. Mungkin itu bisa dianggap sebagai jawaban 'iya'.

Chorong menghembuskan napas, "Baiklah, aku paham perasaanmu. Aku akan membantumu mendekati Myungsoo lagi."

"Kau yakin?" Eunji memandang Chorong sinis.

"Ya," jawab Chorong. "Saat itu kau bilang kau juga akan membantuku mencapai tujuanku. Tapi aku juga sepertimu, aku memintamu untuk sabar sedikit. Ini bukan waktu yang tepat."

Eunji mengerutkan keningnya sambil menggeleng, "Tidak bisa, selama ini aku sudah cukup sabar." Setelah mengucapkan itu, Eunji meninggalkan Chorong.

"Eunji-ya!"

...

Eunji berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Entah dia akan kemana. Dia merasa kesal sekali. Sebelum dia memberi Park Jiyeon pelajaran, dia tidak akan bisa tenang.

"AWW!" pekiknya saat dia menabrak seseorang yang membuat bahunya sakit. Dia sudah hampir meneriaki habis-habisan orang itu.

"Eunji!" seru orang yang dia tabrak.

Melihat siapa yang dia tabrak, Eunji langsung menata bicaranya, "Wonkeun, ternyata kau."

Wonkeun tersenyum senang melihat pacarnya. "Akhirnya bertemu juga. Sejak pagi aku tidak melihatmu." Eunji mengulas senyum paksa. Sebenarnya dia sangat malas bertemu dengan Wonkeun, apalagi saat ini.

Agaknya Wonkeun menyadari suasana hati Eunji yang sedang kacau. "Kenapa dengan wajah cantikmu ini, sayang?" tanyanya menyentuh pipi Eunji. Gadis itu menggeleng, enggan menceritakannya. Dia harus berpura-pura di depan Wonkeun. "Kalau kau cerita mungkin aku bisa membantumu."

Eunji terdiam sejenak. Memangnya anak ini bisa membantu apa.. Aku akan bilang, 'Wonkeun, aku masih menyukai Myungsoo jadi bantu aku mendapatkannya ya!' Huh!

Tunggu dulu...

"Benar sekali!" serunya tiba-tiba membuat Wonkeun sedikit terkejut. Eunji tersenyum pada Wonkeun, dia mengambil tangan kanan laki-laki itu dan mengelusnya, "Sebenarnya, sayang, aku butuh bantuan."

"Katakan apa itu, aku akan melakukannya."

Eunji tersenyum lebih manis lagi, "Aku ingin memberi Park Jiyeon sedikit pelajaran."

"Park Jiyeon?"

"Si gadis cupu dari kelasku."

"Oh, itu." Samar-samar Wonkeun mengingat Jiyeon, dia tersenyum. "Siapapun itu. Kau tinggal katakan apa yang harus dilakukan."

I'll Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang