Aku tertawa dalam kesendirian.... Mentertawakan hidup? Tidak. Sekedar mentertawakan diri sendiri. Aku tersesat saat berfikir arti ketulusan. Saat aku mencoba melompat turun agar yang lain tidak terjatuh atau mencoba mendorongnya agar ia tak tertinggal sendiri. Aku terlalu imajinatif untuk tahu bahwa hukum aksi reaksi tak selamanya bisa berlaku. Tak berarti ketulusanmu akan dibalas ketulusan yang lain. Aku terlalu naif....
Aku terhenti di suatu titik.... Kulihat jemariku, aku sadar aku tidak membawa apa-apa... aku lihat sekelilingku ternyata tidak ada siapa-siapa.... Aku akhirnya paham semua hal ada harganya. Aku terlalu lama hidup dalam jalur itu sampai tidak tahu rasanya ditinggalkan. Semua hal ada harganya. Kau akan diperlakukan sesuai apa yang kau raih. Aku rasa inilah hukum alam yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Jendela
PoetryDi balik jendela merupakan kumpulan coretan-coretan dari penulis. Coretan acak tak bertema bahkan juga tidak bermakna. Hanya sebagai pelampiasan kesepian semata tak ada maksud apa-apa. Coretan ini hanyalah sekelebat emosi sesaat yang kadang muncul b...