Dimensi Lain [Nada&Adel] #2

72 3 0
                                    

Rendy p.o.v

ENadalice masih tetap menyerang Adelice,begitupun juga Adelice,tapi kekuatan yang mereka keluarkan dari tongkat sihir berbeda,mungkin..itu dari mantranya sendiri juga. Aku masih melihat apa yang mereka lakukan dari balik pohon,saat tanganku merogoh saku jubah Nadalice aku menemukan surat dan botol kecil berisi air berwarna Biru dan di surat itu bertuliskan 'Vrèalarcrmus. Drink it' minum ini?,air apa ini? Atau harus kucoba?. Ah tidak!,Rendy kau tak boleh aneh aneh

Daaaagg!

Suara benturan keras berasal dari mereka berdua,Nadalice terhantam ke dinding,dan dinding itu hancur,aura merah dan cahaya dari mata Nadalice semakin terang,ia segera bangkit,dan menuju kearah Adelice,ia membacakan beberapa mantra dan mengarahkan tongkatnya kearah Adelice,beberapa bayangan hewan buar mengarah menerkam Adelice,dan tangan Adelice terlihat ada bekas gigitan hewan itu,Adelice membalas Nadalice dengan mengarahkan tongkatnya dan mengeluarkan Api berwarna ungu,dan tiba tiba dari saku jubah ini bergetar sesuatu dan aku mengambilnya,dan Air itu tadi,aku mencoba meminumnya,tanganku bergerak sendirI dan aku sudah meminumnya,dan mulutku bergerak mengucapkan mantra di kertas tadi,dan jubah yang ku pakai ini berpindah ke Nadalice tiba tiba,Nadalice melihat kearahku dan tersenyum kemudian melanjutkannya. Dan betapa terkejutnya aku.. Aku memakai jubah yang sama dan memegang tongkat sihir juga,aku tak tau apa yang harus kulakukan,Rendy betapa bodohnya kau,apa yang kau lakukan?,dasar bodoh!,aku segera berlari kearah Nadalice

"Apa maksudnya ini?" Tanyaku cepat padanya,dia tak melihatku dan terus menyerang Adelice

"Sementara simpan tongkatmu!,dan lindungi dirimu menggunakan Jubah!" Ucapnya cepat sambil berteriak,aku mengikuti katanya,setiap Adelice menyerangku aku menutupinya dengan jubah,dan saat Nadalice menyerang Adelice,hal aneh terjadi,tubuh Nadalice dan Adelice mulai meredup hilang,aku terbelalak kaget,dan Adelice segera pergi lari menjauh,Nadalice menghela nafas panjang dan jatuh kebelakang,aku segera membawanya ke uks dan menaruhnya keatas tempat tidur di uks,aku melepas jubahku dan melipatnya,aku keluar dari ruangan uks dan mencari obat ke kotak obat,tapi..aku tak tau dia kenapa?,atau aku beri minyak kayu putih saja? Yasudah begitu saja. Aku mengoleskan minyak kayu putih di sekitar hidungnya,dan ia langsung bangun

"Hah!" Teriaknya sambil terbangun,dan duduk

"Lo gaapa kan?" Tanyaku padanya,ia mengangguk padaku dan reaksinya berubah

"Bentar bentar..,ah aduh ini kok panas?,aaaa panasss hidungju paaanaaaass!!" Teriaknya sambil mengipasi hidungnya,ia segera turun dan berlari ke kamar mandi lalu mencuci hidungnya

"Apa yang Adelice lakukan kepada hidungku?!" Teriaknya kemudian ia membalik tubuhnya,dan jelas saja aku tertawa,diantara seluruh kulitnya yang putih hanya hidungnya yang sangat merah

"Ha..hahaaha..hahahahah" tawaku padanya,ia menatapku bingung dan segera melihatnya ke kaca

"AAAAAaaa!,hid..hidungku.." ucapnya kemudian mengeluarkan tongkatnya dan mengarahkannya ke hidungnya,lalu warnanya kembali putih,dan ia meletakkan tongkatnya lagi ke saku jubahnya

"Haah..akhirnya,mau ku jelaskan kenapa kau menerima jubah dan tongkat sihir?" Tanyanya,dan reflek aku mengangguk,dia mengajakku lagi ke uks dan menjelaskannya

"Kau meminum airnya dan membaca mantra yakan?" Tanyanya dan lagi lagi aku hanya mengangguk

"Kau telah menjadi salah seorang penyihir" ucapnya,dan aku hanya mengangguk..,eh apa?!

"Ha?!,Penyihir?!" Teriakku kencang,ia segera membungkam mulutku

"Diam,dan aku akan menjelaskan,disaat kau memiliki sebuah potensi,dan potensi menjadi penyihir,kau akan menerima kertas dan ramuan itu,dan sekalipun kau tak meminumnya,tubuhmu akan memaksa dan bergerak sendiri,dan tiap tongkat juga berbeda beda,boleh kulihat tongkatmu?" Tanyanya dan aku mengambil tongkatku kemudian memberikannya kepada Nadalice,ia tersenyum dan memberikannya lagi kepadaku

Solveurs MystèreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang