Dimensi Lain [Nada&Adel] #1

86 4 0
                                    

Lena p.o.v

Pake baju mungkin yang..eum ini aja deh.. eh jangan entar gerah.. oh atau yang ini aja?,eh jangan ini jelek yaudah ini aja..,eh tapi nggak nggak.. pokoknya yang ini nggak..,oh i know gue ada baju khusus nih..,Tara!! Nah ini bagus celana Training dan Kaos,siap dah gue!

[Lapangan Basket]

Kulihat para sahabatku sudah memulai permainannya lawan anak kelas sebelah,hari ini minggu dan kami terkadang main basket dengan anak kelas sebelah,aku lihat disana Ada Pandu aku segera memarkir motorku dekat dengan motor yang lainnya,dan lari menuju lapangan,aku taruh tasku ditempat seperti biasanya dan memakai sepatu basketku

"Udah dateng aja lo" ucap Ilham menyapaku

"Loh yaiya dong" ucapku bergaya

"Heleh..telat aja bangga" aku yang selesai menali sepatuku segera bangun dan meraihnya kurangkulkan tanganku dilehernya dan ku eratkan

"Weh..s..sorry iya..maaff" ucapnya merintih kesakitan,aku tersenyum kemudian mengikat rambutku dan menggantikan posisi Rendra,ada Freya juga bermain. Dan yesss!,Three Point!. Setelah setengah jam lebih bermain kami istirahat dipinggir lapangan

"Mantap juga mainmu Len,belajar dari mana?" Tanya Pandu menghampiriku dan duduk disebelahku

"Otodidak ndu" Pandu terkejut,ia seolah tak percaya denganku,tapi memang aku otodidak,sejak kecil aku melihat sebuah pertandingan basket di televisi,melihatnya aku ingin mencoba dan mempelajari beberapa caranya,dan aku sering latihan di lapangan dekat rumah,tapi aku mengurungkan niatan untuk ikut Tim basket,karena ada sebuah ketakutan besar tentang basket dalam diriku.

"Wahh keren ugha" ucap ucok sambil memakan Es batu,dasar ucok,Es batu entah air sumur atau air got,atau air.. ah sudahlah,yang penting memakan es batu itu tidak sehat

Drrrkkk

"Ugh..haa.. haaa" kami semua terkejut tiba tiba ada seorang anak perempuan terlempar dan jatuh diatas tumpukan batu bangunan,kami semua mengampirinya dan menolongnya

"Hei kamu nggak apa apa?" Tanyaku meraih tangannya dengan cepat dan menggendongnya menepi

"A..aku..ga..gaapa..haaa.." ucapnya,ia nampak kesakitan sekali,ia berkali kali memegang ujung bibirnya dengan ibu jarinya,ada bekas biru lebam

"Siapa yang membuatmu begini?" Tanya Niken,Anak perempuan itu hanya tersenyum kesakitan dan menunjuk rumah kosong,Salah satu rumah dengan tanaman liar yang banyak,bangunan tua dan usang,juga sangat sepi sekali

"Eh jangan bercanda" ucap ucok mulai khawatir

"Aku..sungguhan.." ucapnya pelan. Setelah kami mengobrol dengannya Rendy yang saat ini membawa mobil segera mengantarkannya Pulang.

Rendy p.o.v

Mendapat perintah Dari Lena untuk mengantarnya pulang aku segera melaksanakannya,suasana di mobil ini sepi tak ada yang berlomba untuk membuka pembicaraan,namun ada satu hal yang ingin kutanyakan

"Apa yang membuatmu terpental tadi?" Tanyaku padanya dia hanya diam dan memegang tangannya semakin erat,ia tiba tiba menggeleng,aku sungguh bingung,banyak luka lebam diantara tangan,kaki dan wajahnya,namun ia tak memiliki sebuah alasan yang membuatnya jadi begini.

"Jujur saja,mungkin itu akan membuatmu lebih baik" ucapku dengan sedikit memaksanya

"Tak berbicara denganmu itu yang membuatku tenang" ucapnya dingin,aku sedikit tersentak dan mengerem mobilku mendadak,kulihat sekitar sepi dan aku kembali melihatnya,apa maksud anak ini?,sudah bagus ku tolong dia agar pulang dengan selamat.

Solveurs MystèreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang