05.

762 28 1
                                    

SASHA

Pernahkah kalian berpikir mengapa remaja kebanyakan tidak suka berada di rumah? Apakah karena atmosfer rumah sudah cukup membuat muak? Atau mungkin karena kebanyakan dari kita memegang prinsip bahwa menghabiskan waktu di rumah itu, they said, gak gaul? And what can i say? Aku salah satu dari mereka yang memegang prinsip itu. Kebanyakan dari mereka memilih untuk pergi ke mall, menghabiskan puluhan lembar uang sambil membawa barang belanjaan dari satu toko ke toko lain. Beberapa remaja yang beruntung mendapat uang jajan berlebih bahkan sering pergi ke night club, pulang saat matahari terbit, feeling alive when the night calls, persis seperti hewan nokturnal. Dan jangan tanya berapa uang yang mereka habiskan setiap malamnya untuk sekedar meminum vodka, wine, liquor, dan minuman beralkohol lainnya. But for me? Hanging out with Maya, Devina, Lydia and Syifa while enjoying this McFlurry is enough.

Restoran fast-food McDonald memang selalu bisa diandalkan untuk hang-out. Seorang pepatah pernah berkata, "Sekolah adalah rumah kedua." But for me, McDonald deserves the title more. Tak terhitung berapa jam yang sudah kami habiskan di tempat ini. Sharing laughs with them is my escape. Pelayan mungkin juga sudah hafal pesanan kami. 5 McFlurry Oreo dan 5 Iced Milo, yang dibayar sendiri-sendiri dan berakhir dengan rebutan kembalian di meja kasir. Kalau udah kayak gini rasanya pengen pura-pura gak kenal aja.

"Oh, iya. Gue ada cerita nih tentang cowok." ucapku di tengah - tengah candaan garing sahabat - sahabatku itu.

"Eh, woi, woi! Diemmm! Si Sasha mau cerita cowok tuh," sahut Maya yang sukses membuat semua mata tertuju ke arahku. Maklum saja. If i'm not mistaken, ini baru pertama kalinya aku bercerita tentang kaum Adam. Di luar Idang of course.

"Jadi... kemaren gue kenalan sama Nadhif dan Vito--" baru satu kalimat yang ku lontarkan, cerita ku sudah dipotong oleh mulut kurang ajar Devina.

"Hah? Anak kelas sebelah kan? Jangan ngawur lo!" tampaknya Devina tidak percaya dengan ucapanku.

"Kok bisa?" tanya Lydia dengan nada serius.

"Ngomongin siapa sih?" Syifa bertanya.

"Bacot lo, Syif," Maya menoyor lengan Syifa. Nih orang hari gini masih lemot aja.

Jadilah 20 menit ku habiskan bercerita tentang perkenalan ku dengan Nadhif dan Vito. Dari A sampai Z, dari perkenalan di rumah Melanie sampai Nasi Goreng Mak Syukur bersama Vito. Tanpa penambahan ataupun pengurangan.

"Lo salah Nadhif kaliii! Nih ya, gue satu sekolah sama Nadhif udah dari sd dan gak ada kasus di mana seorang Nadhif jadi sweet ala ala drama korea gitu! Kalopun iya juga paling ada maunya. Modus gitu lah," celetuk Maya dengan nada sok-tahu nya.

"Lo ngasih Nadhif love potion ya, Sha?" Devina tertawa.

"Vito leh ugha loh mukanya," ini lagi si Syifa. Di saat yang lain masih antara percaya dan tidak percaya dengan ceritaku barusan, here we have Syifa yang nimbrung dengan perkataan di luar topik.

"Ehh, eh sakit woy!" Syifa meringis sesaat setelah aku mencubit lengannya. Sebagai konsekuensi ia nyeletuk out of topic.

"Uuuuu, that's what she said," kataku.

Tawa kami berlima pecah seketika.

NADHIF

Di siang bolong kayak gini emang paling pas main xbox. Permainan - permainan kayak GTA V, Call Of Duty : Black Ops III, Assasin's Creed IV, FIFA 17, sampe Kinect Sports dan Kinect Adventures udah gue embat dalam 240 menit terakhir. Gila, mungkin gue gak bakal bisa hidup tanpa xbox gue ini. Ya, gue emang bener - bener cinta sama xbox. Pernah waktu itu xbox gue rusak, and man, gue udah kayak orang gak makan seminggu. Kacau. Banci banget emang kedengerannya. But hey, dari pada gue nyebat dan merusak paru - paru, mending gue main xbox kan?

Dan gue jadi inget si cewek yang kemaren baru gue kenal. Gue kagum sama si Sasha itu. Dia bukan tipe cewek murahan kayak yang gue kira. Bukannya menyombongkan diri, tapi gue termasuk cogan di sekolah gue. Cowok ganteng, cuy! Ya, yang pasti gue lebih mending dari Idang. Dan baru kali ini gue 'good night' in cewek dan cuma dibales 'Iyaa.' Pake tanda titik pula. Merusak reputasi gue banget, bro. Dan sebenernya dari tadi pagi gue agak berharap dia tiba - tiba ngeline gue. Entah itu ngucapin 'good morning' atau cuma sekedar say hi. Tapi hasilnya nihil. Dia bahkan hari ini sudah dua kali mengganti profile picturenya. Before you ask, ya gue ngestalk dia. Foto pertama adalah foto salah satu band ternama di dunia, One Direction. Kayaknya dia ngefans banget sama band itu. Dan foto kedua adalah foto candid ia bersama teman - temannya, Devina, Maya, Lydia dan Syifa yang sedang menikmati es krim sambil tertawa. Entah itu tawa yang sedang dibuat - buat atau tawa alami. But who the hell cares? She looks gorgeous here.

Hal yang gue gak suka dari Sasha? Dia secara tidak langsung berhasil membuat gue ngestalk dia. And for your information, gue jarang banget ngestalk cewek. Dia sukses bikin gue penasaran. Hal yang gue suka dari Sasha? Dia cewek hebat yang udah bikin cogan kayak gue gini ngestalk dia. It's funny, isn't it? Hal yang membuat gue gak suka sama dia adalah hal yang sama yang membuat gue suka sama dia. But don't get me wrong, gue suka sama dia sebagai teman, bukan suka kayak gebetan gitu. Or atleast sekarang begitu.

Apa yang lagi lo lakukan ke gue, Sha?

___________________________

Jangan lupa vote + comment ya!

Jkt, 16.03.2017

Tell Me Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang