PUDING CHAP 8 (Season 2)

940 96 43
                                    

"Jika bis berhenti... kau akan membuka matamu kan?"

PUDDING Chapter 8

Cast:

Woohyun as didi, Gyu as mimi, An Hye as anak pertama yang keren seperti Hoya, Woogyu as anak kedua yang sangat manja seperti anak kecil, An Woo as anak bungsu, gadis cantik yang ramah padahal sadis.

Genre: Family, BL, Loveydovey.

Author: Luksa Gyueren Kyuzizi.


Woohyun mendekatkan wajahnya ke arah Gyu lalu berbisik pelan,

"Gyu, ayo bangun, sudah sampai."

Butuh waktu beberapa detik lagi bagi Gyu untuk terbangun, ia masih capek karena seharian jalan-jalan bersama Woohyun, hanya berdua tanpa ketiga anak-anaknya. Pak supir tersenyum dan menyapa sepasang suami istri yang jalan keluar dari bisnya yang sepi.

Mereka berdua hanya perlu jalan sebentar dari halte ke depan rumah, Gyu masih mengantuk dan langkahnya juga zigzag,

"Sini kugendong." Woohyun iseng menggendong Gyu ala bride style, tapi Gyu berontak karena sadar berat badannya semakin bertambah dan mustahil bagi Woohyun untuk menggendongnya. Tapi Woohyun tak menyerah, ia tetap nekat ingin menggendong Gyu, dan pada akhirnya... bisa ditebak, mereka berdua jatuh.

Untunglah disana sepi, mereka bisa jadi bahan tertawaan jika ada orang-orang yang melihat.

"Yasudah pegang tanganku saja." Woohyun meraih tangan Gyu dan menyisipkan jari-jarinya ke jari sang istri yang sangat lentik.

"Mereka pasti sudah tidur." Gyu membicarakan ketiga anaknya yang ada di rumah.

"Kau juga harus tidur, jaga kondisi."

"Iya, iya."

Di rumah ternyata anak-anak memang sudah tertidur, An Hye tidur di kamarnya, sementara Woogyu dan An Woo tertidur di ruang tamu depan TV. Lihat saja kelakuan Woogyu, ia tidur dengan mulut terbuka lebar.

"An Woo, pindah ke kamarmu." Gyu membangunkan pelan putri satu-satunya yang tidur sambil memeluk bantal, kedua kakinya An Woo nyaris mengenai wajah Woogyu.

"Woogyu, bangun." Woohyun ikut mengguncang-guncang Woogyu yang paling susah dibangunkan kalau sudah tidur.

"Mi-" Woogyu membuka sedikit matanya, ia melihat kedua orangtuanya akhirnya pulang setelah seharian kencan menelantarkan anak-anaknya di rumah. "Kalian bawa coklat?"

Bedanya kencan sebelum dan sesudah menikah adalah tentang 'oleh-oleh'. Woohyun sempat beli makanan untuk ketiga anaknya meskipun di dapur ada banyak makanan.

Tumben An Woo paling susah bangun, Woohyun mengais An Woo ke kamar, ia tak tega membangunkan anak bungsunya yang tidur sangat pulas.

"Hye hyung sudah tidur?" tanya Gyu, Woogyu mengangguk dengan mata tertutup rapat. "Kau juga tidur di kamarmu, jangan disini, nanti masuk angin."

"Mimi-"

Di ruang tamu kini hanya ada Woogyu dan Gyu, Woohyun sedang menggendong An Woo ke kamar atas.

"Ada apa?"

"Aku....."

"Kenapa?" Gyu mendekati Woogyu, anaknya kelihatan ragu-ragu mengatakan sesuatu.

"Jika penyihir punya dua nyawa, ia memberikan satu untuk mimi yang sekarang supaya bisa tetap hidup bersama kami kan?"

Gyu tak begitu mengerti ucapan Woogyu, yang ia tahu anaknya itu sangat suka nonton film dan baca komik, ia lalu tersenyum sambil mengelus rambut Woogyu.

PUDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang