PUDING Chap 10 (Season 2)

846 94 41
                                    

PUDING CHAPTER 10

Cast: Woohyun, Sungkyu, Woogyu, An Hye, An Woo.

Genre: Family, BL, Loveydovey.

Author: Luksa Gyueren

.......

................

"Bukan ini yang kami pesan." Seorang namja melempar roti ke tembok, lalu mengucurkan isi botol minuman ke kepala Woogyu sampai basah kuyup. "Beli lagi sana!"

Woogyu melihat makanan yang sudah ia beli justru dibuang, lima orang namja memerasnya, mereka adalah teman sekelas Woogyu.

Di kelas hanya ada mereka berenam, jam kuliah sudah selesai sejam lalu, sekarang adalah jamnya pembullyan.

Rambut Woogyu basah gara-gara minuman yang disiramkan ke kepalanya, bajunya juga ikut kecipratan, uangnya sudah dipakai untuk beli makanan dan minuman atas perintah lima orang namja yang kini berdiri di depannya.

"Kau tak boleh buang-buang makanan." Woogyu melihat roti di atas lantai.

"Kau berani melawan!?" Salah seorang dari pembully mencengkram kaos Woogyu sampai ke dagu, ia lalu menendang lutut anak malang itu dan berani mengobrak-abrik isi tasnya. "Kami sedang butuh uang, kau pasti tak akan keberatan meminjamkannya untuk kami."

"Jangan diambil!" Woogyu berusaha merebut dompetnya yang sedang dirazia.

Dalam dompetnya ada banyak uang hasil gajian part time di cafe, kartu nama, lalu foto mimi didinya.

"Siapa dia?" Si pria berambut kuning memperhatikan foto Woohyun dan Gyu, mereka mengira foto Gyu adalah fotonya Woogyu. "Pria yang di sebelahmu."

"Bukan urusanmu!" Woogyu berhasil merebut dompetnya lagi tapi rambutnya justru dijambak.

"Jangan berani melawan kami!" Ia tanpa ragu menghantamkan kepala Woogyu ke meja.

Lima anak-anak itu tertawa sambil membagi-bagikan uang Woogyu ke setiap temannya, tak hanya itu, mereka juga beramai-ramai mengotori kepala dan kaos Woogyu dengan lumuran cokelat dan sampah bekas makanan.

"Thanks uang jajannya!"

"Jangan diambil semua!" Woogyu susah payah merebut benda yang merupakan miliknya, tapi yang ia dapat justru hantaman keras di wajah.

Woogyu dibully habis-habisan, tak ada yang membelanya karena anak-anak yang lain sudah pulang. Setelah para pembully itu pergi, Woogyu jalan ke toilet membersihkan rambutnya.

Ia sendirian di depan kaca toilet setelah cuci rambut dan ganti baju, untungnya ia bawa jersey sebagai pakaian cadangan.

Di pantulan cermin ia melihat luka lecet di pelipisnya, bibirnya juga berdarah saat wajahnya ditonjok, mimididinya pasti akan tanya darimana bekas luka itu berasal. Di balik pakaiannya, ia menyembunyikan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Meskipun setiap hari terasa menyakitkan, tapi ia tetap ceria di hadapan keluarganya.

"Woogyu!" Seorang namja berjaket hijau masuk toilet, ia punya perawakan tinggi dengan hidung mancung dan rambut coklat.

"Kimi?"

"Mereka menindasmu lagi!?" Namja bernama Kimi itu mengelus rambut Woogyu yang basah, ia juga melihat luka lecet di pelipis.

"Nde."

"Kupikir mereka sudah berhenti tapi ternyata mereka masih melakukannya, sebaiknya lapor ke pihak kampus."

"Jangan." Balas Woogyu. Ia pasti punya alasan kenapa membiarkan dirinya terus-terusan ditindas tanpa perlawanan. "Sekarang aku capek."

PUDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang